Bagian 9

708 73 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 07:00 itu tandanya matahari sudah menampakkan wujudnya. Tapi berbeda dengan seorang gadis yang masih bergulat di tempat tidurnya. Hingga terdengar ketukan pintu yang sangat kencang tetapi gadis itu masih belum bergeming dari alam mimpinya.

TOK TOK TOK

" Shafira!" Bangun, cepetan !! "

Di dalam selimutnya Shafira nenyerngit bingung siapa yang membangunkanya di pagi buta ini.
Padahal hari ini adalah jadwalnya untuk bermanja-manja dengan kasur kesayangannya itu.

TOK TOK TOK TOK TOK

" SHAFIRA KAMU MAU BANGUN SENDIRI! ATAU MAMA YANG NYIRAM KAMU PAKE AIR HAH!! "

Shafira terlonjak kaget mendengar teriakan Mamanya dari luar pintu kamarnya. Dengan tidak rela Shafira menyibakkan selimut yang menutupi tubuh mungil nya itu lalu perlahan membuka matanya dan langsung menerima pantulan sinar matahari yang menembus kedalam kamarnya melalui celah jendela.

Dengan langkah gontai Shafira membuka pintu kamarnya dan terlihat sosok mamahnya dengan pakaian santai rumahan yang menurut nya sangat cantik.

" Apasih mah? Ini masih pagi tau! Dan juga ini hari Minggu  " ucap Shafira sayu karena nyawa nya masih belum terkumpul semua.

" Kamu gak lupakan, hari ini bukanya kamu mau ikut papah kerumah sakit? "

Mata yang sedari tadi sayu kini terbuka lebar. Kenapa dirinya lupa bahwa hari ini dia akan ikut papahnya kerumah sakit.

" Kok mamah gak bangunin aku sih dari tadi "

" Kata siapa? Mamah udah bangunin kamu yah dari tadi dan ini udah ke 3 kalinya mamah bangunin kamu!! "

Shafira hanya bisa menyengir menanggapi ocehan mamahnya itu. " Hehehe maaf mah aku bergadang nonton drakor "

Nesya hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan anak gadisnya  yang sering tidur malam hanya untuk menonton drama korea.

" Jangan di biasain tidur malam fa, gak baik buat kesehatan kamu "

Shafira mengangguk " Iya mah, gak lagi deh aku "

" Yaudah kamu siap-siap yah sekarang, papah udah nungguin kamu di ruang makan "

" Oke ma "

Setelah kepergian Nesya, Shafira langsung bergegas menuju lemari untuk mengambil baju dan langsung masuk kedalam kamar mandi. Selang beberapa menit Shafira sudah keluar dengan penampilan casualnya.

Tak lupa Shafira mengoles sedikit bedak di wajahnya dan pelembab bibir agar wajahnya tidak terlihat pucat.

Shafira keluar dari kamarnya dan menuju lantai bawah sudah terlihat di sana Ada mamah dan papah nya, tetapi matanya menangkap sosok laki-laki yang lebih tua darinya sedang duduk di sebelah papanya. Shafira menyerngit bingung siapa sosok laki-laki itu, tidak mau mengambil pusing Shafira melangkahkan kakinya menuju ruang makan.

" Selamat pagi Mah, pah-- LOH BANG KAI ?! "

Kainan yang notabennya adalah abangya Shafira terlonjak kaget dan langsung tersendak makanan yang sedang di kunyahnya. Sedangkan Shafira hanya bisa tertawa lepas melihat penderitaan abangnya itu.

" Kamu mau buat Abang mati karena tersendak hah?! " ucap kainan kesal sambil melihat adik kesayangannya itu.

Tanpa rasa bersalah Shafira duduk di sebelah abangnya dengan santai " siapa suruh pulang gak bilang-bilang dulu?! Jadi pantas kalau aku kaget kan? "

Kainan hanya bisa mengelus dadanya, jika gadis yang di samping nya itu bukan adiknya sudah di pastikan dirinya akan membuangnya kerawa-rawa sekarang juga.

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang