REPAIR

64 16 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bekerjasama dengan Jungkook adalah kesialan terbesar, terlebih lagi saat pemuda itu dengan tidak sopan menghancurkan resep kuenya yang telah sempurna dengan bumbu tak masuk akal.

"Base kue akan lebih mengesankan jika kita menambahkan wortel dan walnut."

Ya! Tentu saja mengesankan! Tapi dua bahan tersebut membuat cita rasa kuenya hancur!

"Kau hanya menghancurkan resep kue ku, Jeon!"

Jungkook berdecak kesal, kuenya?

"Kau bukan satu-satunya yang berhak memutuskan di sini, Taehyung." Mata Jungkook menatap remeh base dasar kue untuk kompetisi mereka. "Kau terlalu keras kepala, sadarlah resep kuemu itu hanya resep murahan yang siapapun tahu tak akan bisa jadi pemenang di kompetisi ini!"

Murahan dia bilang? Apa?

"Aku akan meminta ubah partner pada pihak penyelenggara!" Keputusan Taehyung bulat, ia sudah tahu dari awal jika menemukan anama Jungkook di antara para peserta memang sudah awal bencana.

Dua tangan Jungkook bersidekap di depan dada, matanya masih menatap Taehyung lamat sembari bersuara. "Silahkan."

Sebab perseteruan mereka tidak hanya karena resep kue jahe konyol atau masalah kompetisi memasak, perseteruan mereka bahkan sudah di mulai sejak keduanya mengikrarkan janji di depan altar bahwa  akan saling menghormati dan berjanji hidup bersama sampai maut memisahkan─

-dalam catatan sipil negara.

[][][]

"KONYOL! KENAPA HARUS JUNGKOOK?!" Jimin mengurut dahinya, pening. Ya, pening sekali kalau berurusan dengan Taehyung yang membawa nama Jungkook seperti ini. Pasti berakhir tanpa penyelesaian akhir kecuali pening kuadrat.

"Jadi kebetulannya kalian satu tim?" Jimin lagi-lagi hanya mengulang pertayaan. Membiarkan Taehyung menenggak alkohol di hadapan sembari sesekali mendumal kesal lalu memaki lagi.

"AAKHHHH SIAALAN JWON JUNGKOOK!!"

Nah dengar, mengeja nama suaminya sendiri bahkan sudah salah. Fix, Taehyung sudah mabuk berat ini sih.

"Iya, suamimu itu memang sialan sekali Tae, benaar-benaaar sialan." Timpa Jimin sembari sibuk menghubungi nomor Jungkook.

Sebenarnya dia tak perlu menghubungi nomor Jungkook pun pasti pemuda itu yang akan menghubungi Taehyung. Namun, oh, tidak, Jimin tidak mau menunggu si idiot Taehyung yang mabuk berat sedangkan kekasihnya yang rupawan menunggu sendirian di rumah! Ouh shit! Jelas tidak! Kekasihnya jauh lebih penting dari si idiot Taehyung yang sedang dalam masa puber dadakan. Sudahlah, fokus dulu hubungi Jungkook sebelum Taehyung jadi makin tidak waras.

"Ugh JimJim! Ka-kau? kau kenapa ada tiga? Hehe."

Masa bodoooo Tae! Masa bodo!

"Halo, Jungkook, bisa jemput pasangan idiotmu ini sekarang? Dia mabuk berat."

MERAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang