Berada begitu jauh dari rumah membuat Taehyung sedih dan uring-uringan selama beberapa hari terakhir.
Semua teman-teman kampusnya akan menghabiskan waktu bersama keluarga pada hari Natal nanti, sedangkan Taehyung harus pasrah terjebak di apartemennya seorang diri. Anak itu harus pasrah membayangkan melewati hari Natal sendirian tanpa ada keluarga yang menemani. Tidak akan ada doa bersama, tidak ada masakan Ibunya yang terasa begitu nikmat, tidak ada kue jahe hangat yang baru saja dikeluarkan dari oven oleh Ayahnya.
Padahal dulu Taehyung sering sekali membayangkan hal ini: pasti seru berada di Seoul, tanah kelahiran kedua orang tuanya. Taehyung ingin masuk SNU, tempat di mana kedua orang tuanya dipertemukan. Taehyung ingin menyusuri taman kampus, perpustakaan, semua tempat yang terdengar begitu indah dari cerita sang Ibu.
Namun, bayang-bayang menyenangkan mengenai kota Seoul menjadi tidak menyenangkan lagi. Taehyung malah sedih setiap kali teringat kalau Ayah dan Ibunya kini berada di Tokyo. Dirinya harus puas bertatap muka dengan kedua orang tuanya malalui daring di hari istimewa seperti sekarang.
Andai saja Taehyung tidak dengan ceroboh menggunakan uang tabungannya. Pasti dirinya kini sudah kembali ke Tokyo dan merayakan Natal bersama keluarga. Tapi sudah tidak ada yang bisa Taehyung sesali lagi, dia harus menerima konsekuensi dari kebodohannya sendiri.
"Ibu, Ayah, sekali lagi selamat malam dan selamat Natal! Lebih baik kalian tidur sekarang. Aku akan tutup sambungannya, ya?"
Lalu Taehyung tersenyum, meski air matanya sedikit menggenang.
"Taehyungie jangan lupa untuk istirahat juga sayang." Itu Ibunya yang berkata, lalu Ayahnya menyauti, "Ayah dan Ibu menyayangimu, anak manis. Selamat Natal."
Panggilan video bersama kedua orang tuanya terputus.
Dear, Santa. Bisakah hari Natalku tahun ini menjadi istimewa?
Malam itu tidak ada salju yang turun, tidak ada hiasan pohon Natal, tidak ada kado ataupun kedua orang tuanya. Taehyung pun tertidur, di malam Natal yang sepi dan sunyi.
*
From: Jungkookie
Knock knock, Kim Taehyung.
Mau ke Gereja bersama? Ayah menyuruhku untuk mengajakmu bergabung dengan keluargaku, apa kamu setuju?
Aku tunggu jawabanmu secepatnya.
read 7.23 am
Taehyung membaca pesan dari Jungkook—teman satu angkatannya di kampus—tepat saat matanya baru saja terbuka, alias dirinya baru bangun tidur. Duh, tumben sekali teman tampanya itu menghubungi Taehyung terlebih dahulu. Biasanya Jungkook hanya menghubungi Taehyung untuk membahas tugas, tugas, tugas lagi atau belajar bersama. Mereka tidak bisa dibilang dekat, namun juga bisa dikatakan dekat untuk ukuran teman yang tidak dekat-dekat amat. Jungkook bahkan pernah beberapa kali menjemputnya ke depan apartemen untuk mengajak Taehyung belajar bersama. Jadi sebenarnya mereka dekat atau tidak ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAKI
Fanfiction[ may-rah-kee ] Greek (n.) To do something with soul, creativity, or love; to put something of yourself into your work. di buat untuk memperingati Taekook Days