Taehyung pikir, pria yang menjadi teman tidurnya malam itu adalah pria biasa.
Suara musik yang berisik dengan ruangan remang penuh sorot lampu warna warni sedikit nyentrik menjadi pemandangan yang pertama Taehyung lihat ketika melangkah masuk. Tempat semacam ini bukan tempat asing untuknya. Hampir setiap malam dia menghabiskan waktu bersenang-senang hingga subuh. Berfoya-foya, menghamburkan uang, melakukan berbagai kenakalan yang sepertinya umum di lakukan anak seusianya.
Sudah dilarang dan diberi jam malam pun, Taehyung agaknya tak perduli. Anak itu selalu menemukan cara untuk menyelinap keluar tanpa ketahuan dan kembali ke kamarnya sebelum matahari tinggi.
Bersyukur dengan anugerah kecerdasan otak yang diberikan oleh Tuhan, dia bisa mengelabui para penjaga yang memang rutin berpatroli di sekitar jendela kamarnya.
Kemeja satin tipis dan transparan menjadi kostum Taehyung malam ini. Celana jeans ketat yang membalut kaki jenjangnya sukses membuat pantat berisinya semakin menarik perhatian. Taehyung memang sempurna, seluruh tubuh serta wajahnya yang menawan tidak masuk akal itu dengan mudah menggaet siapa saja.
Partner tidur bukan masalah untuknya. Sekali lirik dia akan mendapatkan orang yang dia mau untuk memuaskan hasratnya.
Setelah memasukkan kartu member VIP ke dalam dompetnya, Taehyung melangkah semakin masuk. Menyapa beberapa teman yang juga sering Taehyung temui di sana sebelum menuju sebuah meja bundar disalah satu sisi club. Sudah ada beberapa temannya yang berkumpul, nampak asik mengobrol sambil bercanda.
"Oh Tae!"
Suara Seulgi terdengar sedikit lantang memanggilnya, melambai senang kearah Taehyung yang membalas lambaian Seulgi dengan senyum. Tidak sadar beberapa pria sudah memperhatikan dirinya sejak melangkah masuk dan merasa semakin terpesona melihat senyum si pemuda Kim.
"Hai, kalian udah lama?"
Taehyung duduk di samping pria pucat yang tengah asik menghabiskan minumannya, merangkul bahunya sambil memberi kecupan kecil di pipi yang lebih tua. "Hyung, jangan terlalu banyak minum."
Min Yoongi balas mencium bibir Taehyung sekilas, menyingkirkan anak rambut yang menutupi mata Taehyung. "Iya, ini yang terahir."
Seulgi berdecak sambil menggelengkan kepalanya memperhatikan Taehyung dan Yoongi—yang jika orang lain melihat kelakuan keduanya, mereka akan dikira sepasang kekasih. "Aku masih penasaran, kalian tidur bersama ya?"
Taehyung mengerjap melihat Seulgi, sedang Yoongi melirik tajam dari ekor matanya. "Iya. Mau ikut?"
Irene tersedak cocktail ketika mendengar jawaban Yoongi sedang Taehyung hanya tertawa pelan. Mengangkat tangannya untuk melambai pada pelayan. Dia sedang tidak ingin mabuk kali ini, jadi mungkin jus jeruk saja cukup.
"Taehyung—"
Taehyung menoleh saat Jisoo memanggil di tengah keributan yang di buat Seulgi dan Yoongi. Dua orang itu memang tidak pernah bisa akur, padahal mereka sudah berteman lebih lama ketimbang Taehyung dan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAKI
Fanfiction[ may-rah-kee ] Greek (n.) To do something with soul, creativity, or love; to put something of yourself into your work. di buat untuk memperingati Taekook Days