Seojun sedang sibuk di ruang kerja pribadinya bersama dengan seorang sekretaris yang berkunjung ke rumahnya.
"Tuan Han ,apakah ada yang anda ingin makan ? Aku bisa membuatkan atau mengambilkannya untukmu.." ujar Sun-oh ,sekretaris pribadi Seojun.
"Tidak perlu.. jika aku lapar ,aku akan meminta padamu untuk mengambilkan ku makanan.." jawab Seojun. Ia masih terus berkutat dengan dokumen dan laptop yang berada di depannya.Sun-oh terus memperhatikan wajah Seojun dari samping. Ia sangat menyukai boss nya tersebut. Meskipun Sun-oh tau jika Seojun sudah memilikki kekasih.
"Chagi.. apa kau ingin memakan sesuatu ?"
Su-ho memasukki ruangan Seojun untuk menawarinya makanan.Seojun menoleh ke arah Su-ho sekilas.
"Tidak baby.. aku sedang sangat sibuk sekarang.. nanti sekretarisku yang akan mengurusnya untukku.." jawab Seojun.Sun-oh yang mendengar jawaban Seojun ,merasakan bahagia menjalar di dadanya.
Disisi lain ,Su-ho bisa melihat dengan jelas senyum penuh arti yang di tunjukkan oleh Sun-oh.
"Apa maksud senyumannya itu.." batin Su-ho. Ia terus menatap Sun-oh dengan tajam.
"Yasudah kalau begitu.."
Su-ho keluar dari ruang kerja pribadi Seojun ,dan membanting pintunya dengan keras.Seojun yang mendengar bantingan pintu ,langsung menoleh ke arah Su-ho yang sudah menghilang dari ruang kerjanya.
"Ahh.. dia pasti marah.."
Seojun bangkit dari kursinya dan hendak mengejar Su-ho. Namun ,tangannya di tahan oleh Sun-oh.
"Maaf Tuan.. tapi kita harus segera menyelesaikan dokumen ini dan mengirimkannya pada client.." ujar Sun-oh.
"Ah sial.." umpat Seojun. Ia mendudukkan dirinya lagi ke kursi kerjanya.