Haru Biru Rinjani - 2

408 36 2
                                    

Pendakian Seojun dan Su-ho pun di mulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pendakian Seojun dan Su-ho pun di mulai. Mereka berdua kini sudah berada di tengah padang savana. Entah mengapa nafas Su-ho menjadi sedikit berat. Hal tersebut menyebabkan Su-ho menjadi sedikit tertinggal di belakang dan Seojun tidak menyadari hal tersebut.

"Mas.. mas.."

Seojun pun menengok ketika mendengar Su-ho memanggil namanya beberapa kali ,dengan suara yang cukup keras.

Seojun dibuat terkejut ,melihat posisi Su-ho yang jauh tertinggal di belakangnya. Tanpa berfikir panjang lagi ,Seojun berbalik dan segera menghampiri Su-ho.

"Dek.. kamu kenapa dek ?" Tanya panik Seojun.
"Ngga papa mas.. adek mungkin kurang latian aja kali yaa.. nafas adek ngga beraturan.." jawab Su-ho.
"Yaudah ,sini mas yang bawa carrier adek.."

Kini di bahu Seojun bertengger dua tas carrier besar miliknya dan juga Su-ho. Seojun menggandeng tangan kekasihnya tersebut yang terasa sangat dingin.

"Dek ,tangan kamu kok dingin banget ? Masih sanggup ngga buat naik ? Kalo engga kita turun aja..

"Tck! Ngga papa mas.. adek masih kuat kok.."

Setelah hampir dua puluh menit berjalan ,Seojun pun menyuruh Su-ho untuk istirahat di sebuah batang pohon besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah hampir dua puluh menit berjalan ,Seojun pun menyuruh Su-ho untuk istirahat di sebuah batang pohon besar.

Wajah Su-ho terlihat semakin pucat dan Seojun merasa menyesal karena sejak tadi ia terus mengomeli Su-ho. Seojun tidak tau jika Su-ho sedang tidak enak badan.

"Dek.. kita turun aja yuk.. kalo tetep mau naik ,ngga bakalan sampek dek.. masih jauh bgt.."

"Mas ,percaya deh.. adek sanggup.. mas ngga usah khawatir.. adek tau kok batas kemampuan adek ,mas.."

Seojun hanya bisa memandang pasrah ke arah Su-ho ,yang tetap ngeyel ingin melanjutkan pendakian sampai ke puncak.

"Yuk ,mas kita lanjut lagi.. nanti keburu malem.."

Su-ho pun bangkit dari duduknya ,sambil membawa tongkat kayu yang tadi sempat Seojun buatkan untuk membantunya berjalan.

Di belakangnya Seojun ikut berdiri ,sambil menggendong dua tas carrier berat di depan dan belakang tubuhnya. Pundaknya terasa begitu berat ,namun Seojun tidak memperdulikannya. Saat ini keselamatan Su-ho lah yang terpenting.

Special OneShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang