Seikhlas Awan Mencintai Hujan

821 60 0
                                    

Su-ho terus memperhatikan Seojun dari jauh. Dadanya mulai terasa sesak. Sudah hampir 10 tahun lamanya Su-ho mencintai Seojun ,sahabat kecilnya tersebut.

Menghela nafas panjang ,Su-ho berjalan mendekati Seojun yang sedang duduk berdua di kantin dengan seorang pria ,dan pria itu adalah kekasihnya.
"Hai.." sapa Su-ho.
Seojun dan kekasihnya mengangguk bersamaan. Su-ho mencoba terus memasang senyum palsunya di depan mereka berdua.
"Tidak apa Su-ho.. kau sudah bertahan selama 10 tahun ini.." batin Su-ho.

Su-ho mengeluarkan bekalnya dari dalam tas.
"Kau mau ?" Tawar Su-ho pada Seojun.
"Tentu.."
Seojun langsung mengambil sepotong roti yang merupakan bekal Su-ho ,dan memberikannya pada kekasihnya.

Lagi lagi ,Su-ho hanya bisa tersenyum kecut. Dadanya terasa semakin sesak ,melihat Seojun yang selalu memberikan perhatian lebih pada kekasihnya.
"Kau tidak mau ?" Tawar Su-ho.
"Tapi hanya tersisa satu.. kau tidak makan ?" Tanya Seojun. Su-ho menggeleng sambil tersenyum ke arah Seojun.
"Tiba tiba selera makan ku hilang.. ambilah jika kau mau.." jawab Su-ho.
"Gumawo.." ucap Seojun sambil mengambil roti isi dari kotak bekal Su-ho.

Su-ho menyenderkan tubuhnya ke kursi. Mendadak Su-ho merasa lemas ,karena sesak dalam dadanya tidak juga menghilang.
"Aku harus pergi Jun.." pamit Su-ho.
"Mau kemana ? Sebentar lagi kelas akan segera di mulai.. kita bisa masuk bersama sama.." ujar Seojun.
Su-ho akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi meninggalkan Seojun.
"Baiklah.."

Su-ho terus memaksakan senyum di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Su-ho terus memaksakan senyum di bibirnya. Namun ,matanya mulai memerah. Menahan air mata yang berontak ingin keluar.
"Ayolah Su-ho.. ini bukan apa apa.. sedikit lagi.. bertahan lah.."  batin Su-ho menguatkan dirinya sendiri.

Waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Sudah hampir 2 jam Su-ho duduk dan menahan sesak di dadanya.
"Ayo kita masuk.." ajak Seojun. Su-ho mengangguk sambil tersenyum ke arah Seojun.
"Masuklah terlebih dahulu.. aku harus ke kamar mandi terlebih dulu.." jawab Su-ho.
"Baiklah.."
Seojun meninggalkan Su-ho dan berjalan dengan menggandeng kekasihnya tersebut menuju ke kelas.

Dengan cepat Su-ho berlari menuju ke kamar mandi. Su-ho menutup pintunya dengan kasar. Air mata yang dari tadi Su-ho tahan ,kini langsung mengucur deras dari kedua matanya.
"Sampai kapan Jun.. sampai kapan aku harus seperti ini.. harus menjadi satu satunya orang yang merasakan sakit.." lirih Su-ho.

Seluruh tubuhnya bergetar saking kerasnya Su-ho mencoba menahan tangisannya agar tidak mengeluarkan suara.
"Aku ingin sekali saja merasakan perhatian lebih darimu.. aku ingin kau memandangku Jun.." gumam Su-ho lagi. Tangisnya sama sekali tidak bisa terhenti ,sekuat apapun Su-ho mencoba.

 Tangisnya sama sekali tidak bisa terhenti ,sekuat apapun Su-ho mencoba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Special OneShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang