2

162 15 0
                                    

Valter mencoba meraih ke atas. Tak ada tali roll untuk menarik air disini. Satu satunya cahaya ada dari hpnya. Untung saja hp nya anti air hehe

Rasa sesak diparu parunya akhir nya berubah seperti rasa terbakar. Perih sekali, dan matanya menutup karena dia sudah tak tahan lagi

Sebelum semua nya menggelap Valter mendengar gumaman seseorang

"Siapa lagi yang tau ruang rahasia ku?"

....

Valter memijat kepala nya. Begitu pusing rasanya

"Ssa minta sup dong. Tenggorokan gue gak enak"Gumam valter walau matanya masih terpejam

Bagaimana pun suara nya adalah emas. Kesehatan tenggorokan nya harua dijaga baik baik

"Kak Teressa . Ayah man..na?"

Mata valter membulat.

"K...kalian suruhan ayah ya?. Ohhh. Kak Teressa mana. Sama pak Sagara ayah aku"

"Mohon untuk jangan sembarangan menyebut nama putri Teressa . Mohon sebutkan gelar di awal namanya atau nona akan dihukum"Jawab seorang wanita tua berpakaian klasik

Valter juga bingung. Sebenarnya apa ini. Kalau dia pingsan tenggelam minimal dia akan ada di rumah sakit, atau hotel tempat ayahnya menginap . Bukanya ruangan berlapis emas berbau lavender seperti ini

Tunggu?. Berlapis emas?

Mata valter membulat lagi memikirkan hal itu

"Nona sebaiknya menemui pangeran ketiga. Berterimakasih lah kepada nya karena beliau yang menyelamatkan anda"

"Ohoho apa maksudnya?. Kamu pikir ini jaman apa ada pangeran pangeran begitu. Udah 2021 woy. Itu kenapa pakaian kalian juga kayak babu weh"

"Kami memang pelayan disini nona. Saya kepala pelayan , kalau nona membutuhkan apapun nona bisa membantu saya"

Valter tertawa. Cepat cepat wanita itu berlari keluar kamarnya

Tidak!

Memang yang terlihat adalah sebuah kastil mewah di atas perbukitan. Jadi, dimana dirinya sekarang?

"Bundaaaaa"Jerit valter ketika sadar pakaian nya diganti sebuah gaun warna pink

Wanita itu berbalik menatap kepala pelayan dibelakangnya

"Siapa yang gantiin baju gua?!" Jerit valter lagi

"Siapa woyyy!"Bentak valter karena para pelayan itu tak merespon ucapannya

"Saya nona.."Seorang pelayan muda menjawab

Hah. Sungguhan?. Valter terduduk lemas melihat semua ini. Ada dimana dia?. Disini sama sekali tak nampak gedung pencakar langit atau pesawat yang biasanya belalu lalang di siang hari

"Berapa lama aku tidur?"

"10 hari nona"

What the...

Apa selama sepuluh hari orang tua nya tak mencarinya

"AYAHHHHHHH VALTER MAU PULANG !"Teriak valter histeris sebelum akhrinya terisak

Apa dia mengalami time travel seperti novel novel lainnya?. Atau apa ?

"Penggal siapa pun pengganggu yang membuat aku tak bisa tidur siang"

Valter memberontak saat dirinya ditarik paksa oleh kepala pelayan

"Apaan sih? "Heran valter

"Salam putri Teressa "Kepala pelayan menunduk kepada wanita cantik yang berdiri di hadapan valter

Moment In Second World |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang