Moment In Second World |END|

6

Sudah puluhan kali dirinya mengelilingi hutan tapi jalan menuju istana belum juga nampak. Padahal seharusnya kastil besar itu terlihat mengingat ukurannya yang fantastis besarnya

Matahari yang kian surut cahayanya membuat valter kehabisan cara. Dari tadi dia hanya berputar putar di tempat yang sama

"Hiks. Bitna, kau dimana?"Seru valter. Hanya Bitna, hanya Bitna yang mampu dia harapkan saat ini. Hanya Bitna yang dia percaya dan hanya bitna yang valter kenal

Valter terus melangkah. Tak peduli dirinya tak tau arah disini

Saat hari sudah gelap valter memutuskan duduk dibawah pohon besar yang setidaknya bisa melindungi nya kalau saja hujan

Tak ada bintang dan bulan. Hutan yang senyap membuat bulu kuduk wanita itu berdiri

"Permisi, nona?"

"Akh. Bunda bunda.."Kaget Valter

"Kenapa nona disini ?. Nona tersesat? "Tanya wanita paruh baya itu pada valter yang kini hampir menangis. Akhrinya ada orang disini

"A..aku lupa jalan ke istana hiks"

"Eh. Jangan menangis, kau seorang putri?. Dari istana mana?"

"Soradiva, valter Liqueena "jawab valter.

Wanita itu mengangguk lalu membawa valter ke tempat nya tinggal . Jauh didalam hutan disebuah gua yang letaknya benar benar tersembunyi

Wanita itu bilang namanya karlyn dan dia tak bisa menyebut nama marga nya karena itu bisa mengungkap idenfitasnya sebagai penyihir gua . Dia tinggal di gua bersama kelompoknya supaya fokus mempelajari sihir demi sihir

"Sialan. Kau bawa orang lagi? "Tanya seorang pria berwajah seram. Padahal valter dan karlyn baru saja memasuki gua

"Lyn kau gila! . Gila sekali!"maki pria itu. Karlyn meringis lalu dalam sekejap sosok nya yang mula nya wanita paruh baya berubah jadi seorang wanita 30 tahunan yang lumayan cantik
"
"K...kau karlyn ? "Gagap valter. Seumur hidup ini pertama kali nya dia melihat sihir. Sulap saja valter tidak percaya apalagi sihir

"Ini kemampuan dasar penyihir gua. Di tahap awal kekuatan kami, kami bisa merubah wujud sesuai keinginan"Jelas karlyn

"Kau tidur bersama ku ya?. Besok pagi kuantar ke soradiva, kebetulan seperti nya ada kereta yang menuju istana itu"Jelas karlyn yang malah membuat valter panik

"B..bisa antar aku ke Kerjaan Tavisha saja?"Tanya valter polos sambil mengikuti langkah karlyn yang melewati lorong lorong batu

"Bukannya kau putri raja sagara?. Yang aku tau hubungan kerajaan sedang tak begitu baik akhir akhir ini." Karlyn memberi jeda sejenak lalu mendorong sebuah pintu yang dibuat dari batu. Valter malah mengetuk ngetuk pintu itu untuk memastikan bahannya dan itu memang batu

"Ini kamarku. Tidurlah di ranjang, masalah mengantarmu besok aku sungguhan tak bisa ke Tavisha, aku hanya bisa mengantar mu ke soradiva"

"Kau mau kemana?"