18

28 3 0
                                    

Dengan penyamaran super Valter , Bitna , Rylia dan shehzal mencoba pergi kembali menuju kerajaan Tavisha. Meskipun sekarang mereka ada di Soradiva yang merupakan wilayah kekuasaan Valter tapi tetap saja, Tavisha lebih aman karena sag ratu dan raja bukanlah orang biasa

Luka tusuk Valter memerah dibalik gaun birunya.  Rylia yang panik langsung menyuruh gadis itu duduk

"Kita berjalan terlalu jauh...."Ujar Bitna lirih

"Luka ini disebabkan oleh pisau naga penyihir putih, hanya Tavisha yang tau obatnya" Jelas Rylia. Bitna menatap ibunya ragu

"Kenapa tidak memakai sihir?"Valter buka suara. Kedua orang didepan nya menatap horor

"Ada pelindung di kerajaan ini, kalau menggunakan sihir mereka bisa melacak kita.  Tapi...."Bitna melirik shehzal yang duduk disebelah Valter sambil memijit kakinya

"Magis ayah dalam diri shehzal bisa berguna , magis murni tidak akan terlacak"

Untuk sesaat shehzal mengangkat kepala untuk melirik adik nya,  pria itu berdiri setelah nya

"Adik tampan yang mirip setan... . KALAU AKU TAU SUDAH AKU LAKUKAN SEJAK TADI!"

"Huh..." Shehzal menghela nafas. Beberapa orang menatap mereka sebentar lalu kembali fokus pada kegiatan mereka masing masing

"Sederhana saja, buat hujan turun dengan sihirmu zal"Ujar Rylia

"Bitna bilang sihir ayah petir,  api dan brainware, bukan hujan"Sangkal shehzal tapi Rylia tak putus asa meski ide pertama nya tak berhasil

"Tapi sesuatu istimewa dalam dirimu? "

"Ohh itu .."Shehzal tersenyum riang mendegar pertanyaan Rylia

"Berbicara dengan angin"Kata shehzal bangga

"Gila ya lo!, mana ada orang bicara sama angin " Maki Valter tak percaya

Shehzal kemudian duduk lagi,  diam seolah melamun. Beberapa kali ekor mata nya bergerak kekanan kiri sebelum akhirnya kembali diam

"Kita bisa berubah jadi angin "

"Angin kentut"Jengkel Valter. Terlalu lama didunia ini kepala nya sudah mau meledak karena banyaknya praktek sihir yang tak masuk akal. Setelah mengubah dirinya kemarin menjadi air,  kini shehzal ingin mengubah nya jadi angin heh?

"Aku tak kau mau jadi angin lalu telanjang saat jadi manusia, waktu itu ada bitna dan ibu yang membantu,  tapi sekarang?"

"Lalu aku harus bagaimana? "Decak shehzal

"Memang kalian punya rencana hah?. Kau putri palsu menyusahkan!, apa kau punya rencana heh?"Sinis shehzal . Keempat orang itu terduduk lemas dipinggir jalan selama beberapa saat sampai kehadiran beberapa orang dengan pakaian merah berlambang naga muncul di ujung jalan, dan diujung satunya lagi sekumpulan orang berbaju putih  dengan logo mawar dibajunya

"Penyihir putih!, aku yakin Tavisha ingin membantu kita!, tapi , tapi ada suruhan bibi mu juga . Aish sialan! "Geram rylia

"Bitna dan shehzal bantu Valter bersembunyi,  aku akan melawan anjing anjing kurang daging itu"

Menuruti ibunya Bitna menuntun Valter bersembunyi dibalik sebuah lapak pedagang yang kosong. Ditutup nya tirai agar tubuh mereka bertiga tertutupi

"Zal, apa ini tak apa?. Aku khawatir pada Rylia "Tanya Bitna. Shehzal mengintip sekitar sampai mata nya menangkap sosok serba hitam bak setan ditengah tengah dua kelompok penyihir itu

"SETAN GOBLOK. LAWAN AKU KALAU BISA HEH!!"

"Bitna itu...." Bitna membekap mulut Valter karena orang orang itu mulai dekat. Shehzal masih cengo dengan setan yang dilihatnya tadi

Moment In Second World |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang