3

119 13 0
                                    

Valter menatap malas ke arah gaun yang disiapkan para pelayan . Gaun yang sama sekali tak cocok dengan seleranya

Gaun berwarna merah menyala ini benar benar jahanam!

Memang jahanam sekali kepala pelayan yang memilihkan gaun ini

"Aroma wewangian apa yang ingin nona pakai?"Tanya kepala pelayan dengan hormat nya

Hmmm. Apa mereka punya aroma parfum chanel seperti punya dulu . Aroma parfum mahal seperti itu lumayan sesuai selera valter

"Ada aroma ape aja nih?. Aroma duit ada gak kak?"

"n..nona bisa memilihnya sendiri di ruang rias"

Kapala pelayan itu menyingkap tirai yang jadi sekat dua ruangan

"Mejing. Make up room"Ucap valter dengan kagum. Wanita itu berjalan kearah jejeran botol bening dan mengambil satu yang entah bertuliskan apa

"Harum ya bun.."Kata valter pada kepala pelayan

"Itu aroma jeruk, aroma kesukaan pangeran kedua"Ucap kepala pelayan yang lagi lagi sangat sopan

"Ruangan rias ini kadang dipakai pangeran kedua dan raja secara sembunyi sembunyi dari ratu Tavisha nona.."

"Ribet amat ya. Eh btw , siapa nama anda. Gue risih kalau manggil nya kepala pelayan. Lah kan semua pelayan punya kepala diatas badannya "

"Nona bisa memangil saya jina. Dan itu pelayan senior rylia . Kami yang akan melayani nona selama nona disini, sesuai perintah pangeran keempat "

Valter mengangguk lalu menuang sedikit parfum jeruk ke tanganya dan menggosokan ke bajunya. Disini belum ada kayaknya parfum semrot

"Oke nyonya jina. Antar aku ke ratu tavisha"

"T..tapi anda.ditunggu pangeran bitna dan putri mahkota teressa"

...
...
..

Panik gak?

Panik gak?

Ya panik lah!

Dirinya yang statusnya tak jelas jelas amat ditunggu dua orang penting kerajaan itu bukan hal baik. Apalagi tadi dia bersikap tak sopan pada calon ratu negri ini

"pangeran bibit unggul maaf aku terlambat "Ucap valter sambil tersenyum manis ke arah kakak beradik didepan nya yang mantab nya bukan hanya dua orang, ada pangeran zef disitu

"Apa berganti baju selama ini. Kau menghabiskan waktu satu jam bodoh"Maki zef. Nyinyirnya mas. Itu mulut tolong dikondisikan

"Namamu?"Tanya putri teressa . Muka muka nya yang judes emang cocok banget buat jadi kakaknya zef yang setan

"Goblok. Kemarin gue bilang nama gue valter liqueena"Gumam valter. "Nama saya Valter putri mahkota Teressa"

"Kau tau sopan santun rupanya. Sudahlah ayo berangkat "Suruh terresa pada para pelayan yang membuntuti nya. Pangeran zef juga mengikuti kakaknya hingga tinggal bitna dan valter

"Kalau nanti bunda bertanya dari mana kau berasal, bilang kau dari utara kerjaan. Bilang lah kau putri tuan sagara dan nyonya tina"Ucap bitna santai sambil memainkan ujung baju yang panjang

A..pa?. Valter menarik kerah bitna hingga wajah keduanya mendekat

"Antar aku kesana!"Minta valter. Kalau nama mereka sagara dan tina bisa jadi mereka benar benar orang tua kandungnya

"Tidak sekarang. Ada.beberapa hal yang harus aku lakukan sekarang, termasuk memindah sumur itu "

Selesai dengan ucapan nya bitna berlari mengejar saudaranya didepan sana. Ckk, kayak bocil itu mah ya

Moment In Second World |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang