__Author pov__
"maafkan aku (name) sudah memotong perkataan mu" ucap emma yang menyesal
"Tidak apa apa emma, seperti perkataan ku tadi ada tapi nya" ucap (name) yang melihat kearah ray, emma dan norman
"Apa maksud mu ada tapi?" Tanya ray yang tidak senang dengan (name) yang tidak setuju dengan nya
"Yah, tapinya adalah kita bisa membawa semua anak kecuali yang masih bayi dan yang masih kecil" ucap (name) yang memberikan ide kepada emma,norman dan ray
"Tapi aku ingin kita semua bisa lari bersama dengan semua anak yang ada disini" ucap emma yang tidak terima dengan ide yang diberikan oleh (name)
"Kalau begitu itu mustahil" ucap (name) dengan santainya
"Tapi jika kita bersatu, kita bisa melakukannya" ucap emma yang bersikeras dengan keputusan nya
"Emma jangan keras kepala, meskipun kita berempat itu masih mustahil" ucap (Name) dengan memegang kedua pundak emma
"Ini tidak mustahil (Name)" ucap emma yang masih keras kepala
"CK baiklah, kita akan membawa mereka semua tetapi kita tidak akan membawa yang masih bayi dan anak kecil. Itu adalah keputusan ku" ucap (name) yang sudah bulat keputusannya
"Tapi itu sama saja" ucap emma tidak terima
"Terima itu atau tidak sama sekali" ucap (Name) dengan santai sambil berjalan menuju dinding yang ada didepannya
"Eh baiklah" ucap emma yang akhirnya setuju dan mengikuti (Name) mendekati dinding
Setelah perdebatan antara (Name) dan emma berakhir norman tertawa sampai mengeluarkan air mata
"Hei, penjaga, bagaimana--" ucap ray yang tidak terima
"Kita harus lari bersama semuanya" teriak emma yang berbalik sebelum sampai di dinding
"Kalau tidak, aku tidak mau. Tidak, tidak, tidak." Sambung emma kepada ray
"Lakukan sesuatu kepada si bodoh itu. Dia tidak masuk akal." Ucap ray yang tidak tahan dengan teriakan emma
"Benar, kan? Tapi aku senang saat melihatnya ceria" ucap norman yang sudah berhenti tertawa
"Hebat, dinding ini besar dan tebal" teriak (name) yang kagum dengan dinding di depannya
"Oy (name) seharusnya kau tidak setuju dengan emma" ucap ray yang melihat kearah (name)
"Hah?! Berisik ray" ucap (name) dengan muka kesal
"Apa kau tidak tau, ide yang kau berikan bisa membuat kalian terbunuh, Lo" ucap ray kepada (Name) Yang berjalan kearah nya
"Kalian sudah tau dari awal, kan?" Tanya ray kepada norman dan (name)
"Emma... Menangis. Malam itu, kupikir dia menangis karena ketakutan. Tapi, ternyata bukan. Aku memang takut mati. Tapi Emma menangis karena dia takut kalau keluarga nya mati. Bukankah itu hebat?" Ucap norman panjang lebar dan diakhiri dengan pertanyaan
"Haha emma memang sudah hebat dari dulu bukan" ucap (name) melihat kearah emma yang sudah sampai di dekat dinding
"Benarkan. Dalam situasi itu, dia masih berpikir untuk melindungi orang lain." Ucap norman yang ikut melihat kearah emma
"Tapi, itu bukan hal yang benar. Perahu lumpur, Lo. Hanya ada kita berempat, kan? Jika hanya kita, kita bisa kabur. kamu itu selalu benar. Tidak usah merasa malu. Jangan mencampur keputusan mu dengan emosi, norman (name)" ucap ray yang tidak terima dengan semua keputusan yang dibuat
"Bukan begitu, ray. Aku ingin membuat perahu lumpur." Ucap norman merentangkan tangannya dan tersenyum
"Kenapa? Bukankah kamu berbeda? Seharusnya kamu lebih berkepala dingin dan mengambil keputusan tepat. Tapi, kenapa?" Ucap ray sambil mencengkram kerah baju norman
"Oy ray, kau terlalu berlebihan" ucap (name) sambil memegang tangan ray yang mencengkram baju norman___________________________________________
Hai hai reader maaf ya pendek cerita nya
Author bingung mau buat
Norman × reader
Ray × reader
Komen ya nanti yang banyak author pilihBye bye
![](https://img.wattpad.com/cover/250195862-288-k121508.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
the promised neverland {Slow Update}
Phiêu lưuIni cerita lanjutan dari akun miya_rey bye bye