__(name) pov__
Setelah selesai mengobati ku kami semua berkumpul dibawah pohon didekat rumah.
"lagi lagi aku ketangkap! Duh, kenapa, sih?!" ucap emma tidak terima sambil berbaring dan memukul tanah.
"sebal banget!" sambung emma lalu berhenti memukul tanah
"maa sudahlah emma, aku yakin kau bisa melakukannya nanti" ucap ku sambil mengelus pelan kepala emma
"aku mau tanya. Apa yang dimiliki norman, tapi tak kamu miliki?" tanya ray kepada emma
"hmm, kemapuan merencanakan? Ketenangan?" tanya emma kepada ray
"kemampuan otak yang luar biasa?" sambung ku dengan tangan yang masih dikepala emma dan mengelusnya
"strategi" jawab ray menutup bukunya setelah memberikan penanda
"kalau masalah kemampuan fisik, kalian memang lebih unggul darinya. Tapi, ininya norman itu kuat banget! Kejar kejaran itu adalah permainan adu strategi." sambung ray sambil menunjuk kepala nya sendiri
"padahal cuma kejar kejaran" ucap emma dan aku serentak membuat kami saling melihat dan tersenyum
Ray membuka suaranya lagi dan membuat kami berdua fokus pada ray lagi
"sama seperti catur, namun memakai seluruh tubuh buat bergerak. Benar, kan, norman?" ucap ray yang berakhir bertanya kepada norman yang daritadi hanya diam
"begitulah" ucap norman melihat kearah ray
"tapi dibandingkan diriku, ray lebih pintar atur strategi." sambung norman dengan senyumannya
"kamu menganggapku terlalu berlebihan" jawab ray yang memejamkan matanya sebentar
"membaca pergerakan lawan, ya?" tanya emma memalingkan wajahnya
"seperti membaca kelemahan lawan?" tanya ku berhenti mengelus kepala emma dan berpaling kearah jidatku yang tertutupi perban begitu juga dengan hidung ku
"ah apakah luka mu masih sakit (name)? Apa kau ingin ku panggilkan mama?" tanya norman yang merasa bersalah
"ah tidak usah norman dan juga luka nya sudah tidak sakit lagi tidak papa" ucap ku menenangkan norman
"maafkan aku (name) menggangetkan mu" ucap norman yang meminta maaf untuk kesekian kalinya
"tidak apa apa norman dan kau sudah meminta maaf berkali kali" ucap ku yang meyakinkan norman
"ah baiklah" ucap norman sambil mengaruk pipinya yang tidak gatal
"tapi, kalau dibandingkan dengan mama, kita masih belum seberapa, ya." sambung norman dengan wajah serius
"benar juga, sih. Apalagi kita belum pernah sekalipun mengalahkan mama dalam catur, ya." ucap emma menyetujui ucapan norman dan tersenyum
Namun tiba tiba don berteriak menantang norman lagi
"norman! Aku ingin membalasmu. Kali ini, semuanya selain norman akan jadi pengejarnya!" teriak don kepada norman
"sugoi" ucap semua anak kagum
"lagi lagi dia emosian" ucap gilda yang duduk bersama anna dan nat.
Lalu semua nya mencari norman yang sudah sembunyi. Aku dan emma mencari bersama didalam hutan dan tiba tiba emma berhenti yang membuatku ikut berhenti.
"ada apa emma?" tanya ku yang bingung karna emma
"disana" tunjuk emma kesamping kirinya dan berjalan kearah tersebut
'mengerikan juga, aku serasa berada di film horor' batin ku yang merinding dengan emma dan mengikuti nya dari belakang.
Emma hanya melihat pagar didepan nya yang tidak tinggi tersebut.
"emma daijobu?" tanya ku sambil menepuk bahunya
'emma bukannya menjawab pertanyaan ku malah melihat ke arah lain' batinku kesal dengan emma dan ikut melihat kearah yang emma lihat
'ah ternyata ada norman ya' batin ku berjalan mendekati norman dan menepuk bahunya. Emma hanya mengikuti dari belakang
"norman" panggil ku yang membuatnya melihat kearah ku
"aku kalah." ucap nya dengan senyumnya
"apa pun yang terjadi, jangan pernah mendekatinya. Mama selalu bilang begitu, ya." ucap emma yang berada dibelakang ku dan mendekat ke arah pagar tersebut
"katanya, gerbang dan pagar di pedalaman hutan itu berbahaya." ucap ku menyambung perkataan emma
"itu sudah pasti bohong, kan?" ucap seseorang yang berada di samping ku sedikit jauh yang ternyata ray
"bohong bagaimana?" tanya norman yang dari tadi diam danbaku hanya memperhatikan nya saja
"maksudku, lihat saja sendiri. Apanya yang berbahaya dari ini?" ucap ray yang hanya melihat kearah pagar tersebut.
"oh kau benar, ray. Pagarnya rendah dan tak terlihat sesuatu yang berbahaya" ucap ku membenarkan perkataan ray
"tapi, mama bilang begitu...." ucap emma yang dipotong oleh ray
"itu karna kamu terlalu menyayangi mama." ucap ray sambil melihat kearah emma dan memalingkan mukanya
"semuanya juga sama kan..." ucapan emma terpotong lagi oleh seseorang
'kasihan emma ucapannya dipotong dua kali' batin ku menahan tawa dengan menutup mulutku dengan tangan dan memalingkan wajahku dari emma
"oi, kalian ini niat bermain nggak, sih?" ucap seseorang yang baru datang yang ternyata don datang bersama conny dan gilda.
Dan tanpa ku sadari nat berada di samping ku
"daijobu (name)?" tanya nat yang melihat ku menutup mulutku dan mengagetkan ku reflek membuatku jatuh kesamping kiri ku yang merupakan semak dan penurunan
"huaaa itai" ucapku yang jatuh dari penurunan dan semak semak
"ah gomen (name) aku tidak sengaja membuatmu kaget" ucap nat yang menyesal sambil membantuku untuk bangun
"daijobu nat salahku juga yang tidak memperhatikan sekitarku" ucap ku yang sudah bengun dari tanah_________________________________________
Jangan lupa vote dan komen ya
Bye bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
the promised neverland {Slow Update}
AventuraIni cerita lanjutan dari akun miya_rey bye bye