0

29 9 3
                                    

Life is like a piano, white and black. If God play it, all will be a beautiful melody.

The way to get started is to quit talking and begin doing.


"Nama gue Nilami Kyna K.Kalian bisa panggi gue Nali."

Bu Tasin tersenyum."Apa ada yang kalian ingin tanyakan kepada Nali?"

Salah satu murid berucap asal."Boleh minta nomor hape?"

Aku membalasnya datar."Boleh."

Murid itu mengangguk dua kali seraya menunjukan jempol tanpa berniat melihat Ku.

"Baiklah Nali kamu boleh duduk" Ujar Bu Tasin mempersilahkan.

Aku berjalan menduduki bangku kosong di pojok,setelah itu Bu Tasin memberikan daya ingatnya seputar fisika dengan menuliskan beberapa rumus dan materi di papan tulis.

"Krinnggg" Bel istirahat berbunyi nyaring,tampak semua antusias mendengarnya dan ramai meninggalkan kelas.

Aku membereskan buku memasukannya kedalam tas kemudian berdiri merapihkan baju serta rok yang melekat apik.

"Hei,salam kenal.Nama gue Ralita" Ujar gadis berambut coklat sebahu dengan kalung silver berhias mutiara.

Dia berdiri masih dengan senyumnya."Mau ke kantin?"

Aku mengangguk berjalan di sampingnya.

"Lo gausah canggung kalau sama gue.Hmm kita berteman?" Ralita mengulurkan tangan.

"Oke."

"Oh ya.kantin ini selalu ramai,banyak manusia lapar jadi lo hati-hati" Ujarnya menakut-nakuti.

Aku melihat kantin santai."Iya"

"lo mau pesen apa?atau mau sama?"

"Sama"

"Oke ,lo duduk dulu di sana" Ralita menunjuk bangku kosong di pojok kiri.

Aku mengangguk kemudian mendaratkan bokong dengan santai.Jari Ku bergerak lincah menjelajahi situs-situs mulai dari launching novel penulis terkenal,berita seputar indonesia saat ini dan menjawab beberapa chat message penting.

Tanpa disadari 3 orang laki-laki duduk tanpa meminta izin.Dua dari mereka duduk di depan meja dan satunya di sebelahku.

"Hei neng?" Ujar laki-laki berambut hitam dengan ikatan asal.

"Cantik-cantik kok sendiri?mau gak jadi pacar abang ke 3? Ujar laki-laki dengan gelang biru muda.

Aku melihat mereka datar kemudian pergi menuju Ralita.

Ralita membawa nampan berisikan dua mangkok mie ayam dan dua es teh."Eh lo kenapa disini,gue kan nyuruh lo duduk di sana?"

"Ini uangnya" Ucapku memberikan dua lembar kertas berwarna ungu.

"Eh Nali.Lo mau kemana?!" Ralita berteriak setelah melihat Ku berjalan cepat.

Ralita berjalan menatap tajam ketiga laki-laki itu."Heh,lo apain sahabat gue sampai Dia kabur?!"

"Eh neng Reli,jangan marah-marah nanti abang makin sayang" Ujar salah satu laki-laki.

"Najis lo.Vin jagain dong anjing-anjing lo,jangan ganggu sahabat gue!" Ucap Relita dengan menaikan 1 oktaf pertanda dia marah.

"Hm" Jawab laki-laki yang dipanggil vin.

"Buset lo bilang gue anjing,gue itu titisan dewa" Komen laki-laki itu tidak terima.

Nali & her bestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang