17 - Demam 2

366 39 4
                                    

Commit Crime
🔫

💉

BY : Lerina_real

🍒





" karena saya terlibat dalam pembuatan saleb tersebut " Taemin menatap Johnny dengan serius namun sedetik kemudian ia tersenyum.

Johnny menaikkan alisnya. " kamu yang membuatnya? " tanya Johnny memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

Taemin mengangguk. " tentu, saya bersama dengan prof. Yang menjadi dosen saya " Johnny menatap Taemin meminta penjelasan

" baik saya akan menjelaskan lebih banyak lagi. Jadi begini soal saleb itu, saleb ini kami sudah melewati tes keamanan tapi karena saleb ini tidak cocok untuk anak dibawah umur, maka ini tidak terdaftar dan lagi ini hanya tugas " Taemin menjelaskannya

" baiklah saya sudah mendengarnya dengan banyak, jika anda berkenan anda bisa datang kekantor untuk menjelaskan kembali soal saleb tersebut " Johnny bangun sembari membenarkan jaketnya.

Taemin juga bangun ia juga membenarkan jas putihnya. " baiklah, saya akan mencari banyak informasi tentang saleb ini, meski saya terlibat dalam pembuatan, tapi saya tidak banyak tahu " Taemin membungkuk

Johnny mengangguk lalu membungkuk dan ia pun pergi meninggalkan ruangan tim farmasi lalu pergi keruangan tempat Ten dirawat.

Taemin tersenyum lalu kembali melanjutkan tugasnya. Membereskan kertas - kertas dimeja lalu memasukkannya kedalam map dan meletakkannya diloker.

Saat ia memasukman map kedalam loker ia tak sengaja melihat sebuat saleb yang baru saja ia bahas dengan Johnny. " ini bukan lokerku " Taemin rupa ya salah membuka loker.

•••

Johnny membuka ruangan Ten dan ia pun masuk kedalam menatap Ten yang berbaring tak sadarkan dihospital bed. " cepatlah sembuh, kita akan memecahkan kasus bersama - sama " Johnny mengelus surai Ten dengan lembut.

Johnny merasa lemas ketika tahu bahwa Ten demam karena memeriksa saleb yang bisa tertular melalui sentuhan.

Tak lama setelah kedatangan Johnny, Ten membuka matanya. Beruntungnya Johnny menjadi orang yang dilihat pertama kali. Johnny tebtunya senang dan memencet bell khusus untuk memanggil dokter.

Dokter datang tak lama, lalu memeriksa keadaan Ten. " keadaannya masih lemah tuan, pastikan pasien tidak kedinginan " dokter Kim tadi memeriksa Ten.

Johnny mengangguk " baik dokter, saya akan menjaganya " dokter Kim mengangguk lalu ia pun meninggalkan ruangan.

Ten sangat lemas ia kedinginan. Matanya tak memandang Johnny yang terlihat khawatir. " Ten... " Johnny memanggil Ten dengan lembut.

Ten tidak menoleh ia masih sakit hati. Dalam pemikirannya bisa sajakan Johnny berbicara lembut untuk membujuk berhenti dari pekerjaannya.

" ayolah Ten, jangan cuekin saya " Johnny mengelus surai Ten " Ten kaget tapi masih tak berekspresi.

Johnny masih mengelus surai Ten. Terus hingga Ten merasa nyaman dan ingin menangis. " hick... " suara isakan Ten terdengar sabgat - sangat jelas ditelinga Johnny.

Johnny dengan sigap memegang pipi Ten. " tatap saya Ten " Johnny tersenyun saat Ten audah mau menatapnya.

Bukannya berhenti, tapi semakin menjadi - jadi. Ten memangis " hick huhu " ijinkan Ten untuk cengeng hari ini ㅠㅠ

Johnny mengangkat Ten dan memeluknya, memberikan kehangatan untuk Ten. Ten tentunya membalas pelukan yang diberikan Johnny. Tangannya melingkar dipunggung Johnny dan kepalanya berada didada Johnny.

Jika dari belakang tubuh Johnny, Ten tidak terlihat. Hanya tangan mungilnya yang terlihat. Tubuh Johnny terlalu besar untuknya. Sepeti boyfriend material(?) bukan husband material or daddy material.

" sudah ya nangisnya nanti ngak sembuh - sembuh loh, jadi semakin lama kita bakal memecahin kasus ini bersama " Johnny mengelus punggung Ten.

Ten sudah berhenti menangis namun isakannya masih terdengar jelas. Hingga tak sadar ia tertidur dalam dekapan Johnny.

Johnny gemes melihatnya. Mata yang bengkak akibat menangis dan hidungnya yang mungin menjadi merah.

" cepatlah sembuh Chitta ku " Johnny mengecup kening Ten sekilah lalu membaringkan Ten dan menyelimuti hingga tubuhnya tertutup rapat.


























Side Story

Winwin dan Yuta pulang keapartemen. Lebih tepatnya Yuta mengantar pupang Winwin keapartemen. Yuta sangat khawatir saat tahu bahwa kekasihnya ini sakit.

" hyung ~ sudah, Winwin baik - baik saja kok " Winwin berbaring diranjang dengan dahinya yang diberikan kain kompresan.

Yuta menggeleng " sebagai kekasihmu, aku Nakamoto Yuta akan merawatmu sampai benar - benar sembuh " Yuta berpose seperti pahlawan dengan tangan yang ia kepalkan.

Winwin menahan tawanya karena melihat Yuta yang berpose seperti itu. " hyung lucu tauㅋㅋ " Winwin tertawa pelan.

Yuta lega saat mendengar Winwin tertawa. Merasa senang karena sedari tadi Winwin lesu dan tak bersemangat.

Jadilah Yuta merubah profesinya menjadi badut yang membuat orang - orang tertawa bahagia dan membalikkan moodnya.

" sudah, Winwin istirahat ya, biar ceoet sembuh, biar ngak karantinanya ngak lama " Yuta mengelus surai Winwin dan ia juga menyanyikan lagu tidur yang membuat Winwin membuka matanya dan tertawa

Sudahlah Yuta harus membuat Winwin tertidur sekarang. Yuta merubah profesinya menjadi seorang ibu :')




















TBC

Hai Readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Readers

Gimana?

Eh wan - kawan ini chapter pendek ya

Yang peka²

Kita bertiga lagi down tau, lagi badmood


Masalah sosial gaes, sudahlah

Eh udah liat foto² 'Hot Sauce' ? NCT DREAM belom?

Kuy liat kalo belum ≧∇≦

Salam

🍒

Commit Crime✔️ [Johnten] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang