18 - PDKT?

335 34 0
                                    

Warning ⛔🔞

Mohon maaf chapter kali ini ada kata - kata yang fulgar, dan jika tidak menyukainya silakan skip, dan untuk yang berpuasa bisa baca malam hari, atau mungkin selesai hari raya nanti, Lerina 🍒 hanya up agar cerita ngak lama nganggur

Btw salfok sama cincin Jeno ⬆️ pake batu akik kali ya 🤣

Commit Crime
🔫

💉

By : lerina_real

" baik kita beralih keberita selanjutnya. Dimana beberapa hari lalu telah terjadi sebuah kasus criminal pembuhan yang menewaskan seorang  wanita. Dan setelah dilakukan otopsi, wanita tersebut ternyata terinfeksi zat kimia yang berbahaya. Zat tersebut bisa menular melalui sentuhan, maka dari itu warga Korea Selatan terlebih lagi warga kota Seoul diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri be- "

Johnny mematikan televisi yang ia nyalakan tadi. Ten masih tertidur dengan pulas hingga sore pun tiba, tapi Ten tetap pulas tanpa terganggu sedikit pun.

Johnny yang melihat itu merasa tenang karena wajah Ten saat tertidur itu sangat kalem. Saat Johnny sibuk menandangi Ten, tiba - tiba saja Ten mengerjapkan matanya.

" uhmm.... " Ten perlahan bangun dari tidurnya dan ia menggosok matanya menggunakan tangannya.

" Ten sudah bangun, minum dulu " Johnny membantu Ten untuk duduk lalu memberikan Ten srgelas air untuk ia minum.

Setelah itu Johnny meletakkan gelasnya dinangkas. " masih pusing? " tanya Johnny dan Ten mengangguk pelan " sedikit " Ten memijit pelipisnya.

" mau makan dulu? Bisa jadi kamu lapar " tawar Johnny dan Ten menggeleng lagi " saya suapkan, lalu setelahnya saya akan membantu membersihkan diri " Ten ingin bilang 'tidak perlu' tapi Johnny sudah mengambil semangkuk bubur dari nangkas.

" ayo buka mulutmu " Johnny menyodorkan sendok berisi bubur, tapi Ten hanya dia " kenapa? Oh saya tau " Johnny lalu menggerakakn sendoknya seperti pesawat " wuuu ~ pesawat datang buka mulutnya wuuu ~ " Johnny menggerakannya, Ten tersenyum tipis dan menerima suapannya meski bubur terasa tidak enak dimulutnya.

Belum genap 4 suapan, Ten sudah merasa kenyang. Lebih tepatnya tidak nafsu lagi. " ayo buka mulutnya, lagi dikit loh. Baru 3 suapan Ten " Johnny berusaha membujuk Ten. Tapi Ten menggeleng tak mau.

" baiklah, saya tidak akan memaksa. Lalu saya akan membantumu membersihkan diri " Johnny mengambil baskom air hangat dengan lap dikamar mandi.

Saat Johnny kembali dari kamar mandi, Ten rupanya belum membuka bajunya. " kenapa belum dibuka? " tanya Johnny dan wajah Ten langsung memerah. " biar saya saja, kamu pulang saja " Ten memalingkan wajahnya.

Johnny paham maksud Ten " jangan bilang kamu malu? Tenang hanya saya disini, tidak ada orang yang akan mengintip " Johnny memegang pundak Ten dan membalikannya.

" saya malu-malu karena mu uhhh ~ " Ten menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangan. Johnny tertawa pelan " karena saya? " Johnny menunjuk dirinya dan Ten kembali mengangguk.

" tidak apa Ten, saya tidak akan mengambil keuntungan darimu " Johnny meraih tangan Ten yang menutupi wajahnya lalu membukanya.

Ten tidak bisa menolak dan ia membiarkan Johnny melepaskan kancing bajunya. Johnny meneguk ludahnya secara kasar, ia terpesona oleh tubuh Ten saat baju sudah terpelas. Lihat perut yang mulus tanpa kotak dan rambut, dan... Ohhhh put- tidak boleh, Johnny tidak boleh memikirkan hal yang aneh.

" jangan lihat! " Ten memegangi bajunya didepan dada, wajahnya sangat merah. Johnny sadar lalu memalingkan wajahnya.

" baiklah berbaliklah, saya akan mengelap punggungmu " Johnny merendap lap diair hangat. Dan Ten membalikkan badannya.

Johnny mulai mengelap punggung Ten dengan lembut. Mulai dari leher, bahu, pinggang, serta masuk ke pan- okay cukup.

" Ten berbaliklah " Ten dengan malu - malu membalikkan badannya, satu tangannya masih memegang baju untuk menutupi dadanya. " Ten.... " Johnny tersenyum hangat dan Ten tahu maksud dari senyuman itu.

Ten menjauhkan tangannya dari dadanya. Ohhh shitttt dada Johnny berdetak dengan cepat. Aset Ten terlihat lebih jelas dari tadi.

Johnny memasuh lap dan mulai mengelap area dada Ten dan turun keperut, pinggang lalu ia menatap Ten yang menggigit kukunya sendiri dengan tangan kirinya yang berada di bahu Johnny.

Johnny gemes dan ia melihat tatto kecil berwarna biru di pinggul bawahnya. " Ten kamu punya tatto? " tanya Johnny dan Ten terkejut " i..itu hanya tatto sementara yang kutemukan di snack " Ten tersenyum canggung, terlihat bahwa ia berbohong.

Johnny tersenyum, ia tahu bahwa Ten berbohong. Akhirnya Johnny menemukan jawaban, ternyata Ten memiliki tatto yang mirip dengan Chitta dan Johnny yakin Chitta adalah Ten.

Johnny kembali melanjut mengelap Ten. Sekarang dibagian paha hingga kaki. Johnny mengangkat kaki Ten dan menggukung celana panjangnya hingga paha dan mengelapnya. Jujur Ten merasa geli. " Johnny sudah, biar saya saja " Ten ingim merebut lap dari tangan Johnny namun ditarik lagi oleh Johnny.

" tidak Ten, kamu sakit biar saya " Johnny terus mengelapnya hingga selesai. Dan saat selesai ia membamtu Ten memakai pakaian yang baru. Untuk celanannya, Ten melepasnya sendiri dan ternyata sulit jadilah Johnny membantunya dan lagi - lagi Johnny terpesona dengan... Sudahhh 'itu' pokoknya.

" CD mu gambaran Alice, sangat imut " okay Johnny salfok dengan celana dalam Ten. Ten malu dan ia mengambil bantal lalu melemparinya kearah Johnny yang sempat menajuh agar tidak terkena pukulan Ten.

" Johnny jangan begitu, saya malu ~ " Ten cemberut, ia akan segera menangis. " ahhh tidak Ten, maaf saya salah, iya saya salah " Johnny menghampiri Ten dan memeluknya.

Okay drama memakaikan Ten pakaian Ten sudah selesai. Johnny mengambil tisu basah yang berada dinangkas dan mengelap wajah Ten. " Ten kamu belum cuci muka, sini saya lap dulu dengan tisu basar " Ten masih marah terhadap Johnny dan ia hanya diam.

Johnny mulai mengelapnya. Jadilah Johnny menatah wajah Ten. " wajahmu sangat cantik " Ten menatap Johnny dengan wajah yang sulit diartikan.

" saya laki - laki bukan perempuan " Johnny tertawa pelan " memang kamu laki - laki, bukan pria. Mana ada seseorang mengatakan pria cantik, karena pria adalah sosok yang gagah sepertiku " Johnny tersenyum dan menyidahi kegiatan mengelap wajah Ten.

" benar juga ya " Ten bergumam tanpa sadar


























TBC

Hai Readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Readers

Gimana?

Eh kita balik lagi nih, mohon maaf lama up, kareba sibuk nugas sama lagi kerja sampingan ㅋㅋ

Maaf loh kalo ada salah typo terlewatkan dan jangan lupa share ya gaes, love you 💚

Salam

🍒


Revisi : 1 Mei 2021
Up :

Commit Crime✔️ [Johnten] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang