Bagian 27 ; Kangen

53.4K 4.5K 736
                                    

Hai ges, penuhin komentarnya buat lanjut ke bab berikutnya 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai ges, penuhin komentarnya buat lanjut ke bab berikutnya 😊

Hari ini di kantor Aksel cukup sibuk. Karna lusa merupakan acara yang ditunggu-tunggu bagi Aksel dan team untuk Grand launching produk makeup terbaru dari AC Cosmetic.

Total produk yang dibuat oleh Aksel tak main-main. Membutuhkan waktu delapan bulan lebih untuk memutuskan segalanya. 12 produk terdiri dari Face primer, foundation, Concealer, Loose powder, BB Cream, Blush-on, Eyeshadow, Pensil alis, Eyeliner, Mascara, Highlighter, dan yang terakhir produk utama yaitu Lipstik dengan 5 warna yang soft.

"Duh biyung. Untung pak bos teko rene." Jack lari membawa satu kotak menuju ruangan Aksel. (Untung pak bos datang kesini.)

"Sepurane. Nyong langsung mlebu pak bos." Jack meletakan kotak besar yang ia bawa di meja Aksel dengan penuh kelelahan. (Maaf. Aku langsung masuk pak bos.)

Aksel yang awalnya fokus pada layar laptopnya langsung menatap Jack yang terlihat lelah. "Kenapa Lo?"

"Kebriben sih, pak-"

"Sssttt. Nggak ngerti gue kalau Lo pake bahasa daerah." Aksel memotong ucapan Jack.

"Maaf. Jadi begini, kondisi kantor saat ini sangat-sangat-sangat heboh pak! Heboh buanget!" seru Jack. Tapi Aksel masih tak paham apa yang heboh? Jadi Aksel memutuskan untuk keluar dan melihat keadaan luar.

Keadaannya masih sama saat ia datang tadi, hanya saja ada beberapa karyawan yang bergerombol untuk melihat persiapan Grand launching Lusa di Gedung atas.

Aksel kembali menutup pintu. "Apa yang heboh?"

"Nyong, dari kemarin belum sempet tidur,"
"Terus?" sahut Aksel. Ia membuka kotak yang Jack bawa dan meneliti satu persatu produk yang akan launching.

"Nyong deg-deg-an, pak. Kayak mau dilamar," Jack menjeda ucapannya. "Produk nya cantik-cantik. Persiapan buat Grand launching Uapik poll. Jos gandos."

Aksel tertawa melihat reaksi Jack. Asistennya ini memang dari kampung, tapi tak ada masalah bagi Aksel, karna semua berhak untuk mendapat pekerjaan, mungkin ini adalah jalan hidup Jack untuk bergabung dengan AC Cosmetic dan menjadi asisten pribadi Aksel.

"Lo tuh kocak tau Jack. Bikin gue betah aja dikantor," Aksel tertawa lagi. Jack tersipu malu mendengar perkataan Aksel.

"Tapi lebih betah dirumah sih, soalnya sama ayank."

Jack kembali kesal. "Sak karepmu!"

👣

"Sus. Suami saya belum kesini ya?" Acha bertanya pada suster yang sedang mengecek keadaannya.

"Belum, Bu."

Acha menghela napas kesal. Pandangannya sayu terus menatap arah pintu. "Kemarin malam dia nggak kesini ya sus?"

A+ [Kita Kembar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang