Eight.

41 2 0
                                    

Maafkan ketypoan ku kawan-kawan:)

Maafkan aku kalo alur cerita dan kata-katanya kurang kalian
sukai:)

••••••


Are you ready?gooo!


•••••••••••



Charly terbangun di kamar yang sama dengan yang kemarin. Kamar yang Charly ingat Strom menamai kamar ini dengan nama kamar hitam?.

Charly merasakan sakit yang sangat luar biasa di bagian pipi kanan , kiri dan pening yang ia rasakan di kepalanya.

Charly duduk secara perlahan, sesekali meringis memegangi sisi kepala ,dan pipinya yang memerah serta membengkak.

"Sakit sekali"

Charly berjlan kearah meja rias yang berada di dalam kamar ini.
Charly melihat pantulan dirinya yang berantakan. Kedua Pipi yang membengkak serta memerah, rambut yang berantakan, baju yang sangat lecek dan juga merosot di bahu kirinya.

" Why? why should i? hiks"
Charly berucap lirih diakhiri tangisan yang kencang, cahrly menangis meratapi kehidupan barunya yang sangat buruk.

Dimana dirinya terjebak bersama 4 pria tampan dan mengerikan sekaligus.

Flashback POV

"A..ku mau pu...lang hiks"

ke-4 pria tampan tersebut menatap tajam Charly.

Charly tersentak saat seseorang menarik tangannya kencang.
Membuat dirinya tersandung kakinya sendiri. Charly jatuh terduduk dilantai mengkilap itu.

Charly menangis sesugukan bukan karna sakit, melainkan takut pada pria tampan yang menarik tangannya kasar.

"Kau! Kau wanita jalang yang tak tau malu! Bagaimana bisa kau meminta pulang begitu saja hah?!"

Charly menangis kencang, menatap takut jacak yg mencengkram kuat pipinya.

"Sa..sakit"

" Sakit kau bilang?! Ini baru sakit!"

Suara Jack terdengar sangat keras ditelinga Charly, Charly bahkan sampai menutup matanya takut.

Plak

Plak

Plak

Plak

Tamparan dipipi Charly terus menerus ia dapatkan secara cuma-cuma untuk dirinya.

Charly menangis dengan kedua mata bulat berlinang air matanya dan kedua pipi yang sudah sangat sakit serta memerah.
Charly menatap memohon pertolongan ,kepada ke-3 pria yang asik menonton perlakuan kasara Jack padanya.

Charly baru sadar ternyata mereka komplotan lelaki kasar,mengerikan,menjijikan,brengsek,kaya dan juga tampan.

Charly terus saja ditampar oleh Jack dengan keras, kepala Charly berayun kekanan dan kekiri mengikuti gerakan pukulan Jack dipipinya.

Charly sudah tidak kuat lagi, kepalanya sudah sangat pening, kedua pipinya yang sangat sakit, emosinya yang membuncah, namun ia tak bisa melakukan apapun selain menangis.

Hingga pandangan Charly seketika mengabur dan yang terakhir ia lihat adalah kegelapan. Di susul makian Jack yang samar ia dengar.

"Wanita bodoh!"

Flashback off

••••••••

"Bagaimana kalau aku bunuh diri?"

Charly menatap pantulan dirinya di cermin, sangat kacau.

"Tidak bunuh diri tak menyelesaikan masalah"

"Lalu apa? Aku harus apa?"

"Kabur?"

"Tapi sekarang ke-4 pria itu mengetahui bahwa aku ingin kabur, dan itu karna will"

"Tentu saja, bukankah itu bagus, mereka sudah mengetahui rencananya lalu mengapa ditutupi"

"Benar,kabur, aku haru kabur"

Charly terus saja bermonolog sendiri, jika kalian merasa aneh, memang aneh, namun mau bagaimana lagi itu suatu kebiasaan Charly bertanya lalu menjawabnya sendiri.

Charly kembali mengamati seisi kamar ,ia ingin menemukan  suatu barang yang mungkin berguna untuk membantu pelariannya.

Cari mengacak-acak lemari, namun kemudian ia rapihkan kembali, dia tak menemukan apaun di dalam lemari hanya ada pakaian dan seprai.

Charly mengobrak Abrik malas kecil dan ia menemukan tali yang ukuran mungkin hanya semeter.

Charly tak sengaja menatap selimut yang berantakan di atas kasur, lalu mata Charly beralih pada lemari dan tali yang ada di tangannya.  Seketika bolham kuning ada diatas kepalanya. Charly tersenyum manis setelah mendapatkan ide itu.

•••••••••

Dikit ya? mentok bgt otak aku, ditambah ngantuk bgt astaga.

Gimana dapet feel-nya ga?
Ga ya? Yahhh
Ok gpp nanti dicoba lg
Semangka!

Salam manis
CC🙏

06 April 2021, Jakarta

571 kata

All Ends here? [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang