10-Rumah Sakit

985 150 83
                                    

Assalamualaikum apa kabar? Ada yang nungguin GaraNada ngga??

Nihh aku up lagi, jangan lupa vote sama komen. Follow juga akun ini, follow ig ku juga dong @azeet.azizah

Yaudah deh, skuyy baca.

Enjoy my story, happy reading all:)

*************

"Wa! Gimana nih, Gara masih ngga sadar juga. Cepet, Wa. Kalo nih anak mati gimana?" Nada makin panik melihat Gara yang belum sadar, wajah lelaki itu pucat layaknya vampir di ganteng-ganteng serigala.

Dewa mendengar ocehan Nada, menghembuskan nafas gusarnya. Di belakangnya Raja dan Bima mengikutinya.

Lelaki itu menginjak gas, melajukan kecepatan mobilnya tinggi. Toh juga ini sudah hampir larut malam, jalanan masih sepi.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di rumah sakit. Sepi, ya memang sepi. Tidak ada orang hanya ada beberapa perawat yang bertugas malam.

Dewa buru-buru keluar dan membukakan pintu tengah mobilnya. Sedangkan Raja memanggil perawat untuk membawakan brankar dorong.

"SUS! Sus, buruan." teriak Raja memnggil para perawat itu.

Perawat itu membawa Gara ke dalam, diiringi dengan Dewa, Nada, Raja dan juga Bima.

"Dokter Firman ada?" tanya Dewa.

Perawat itu menggeleng, "Dokter sudah pulang sejak satu jam yang lalu." jelasnya.

"Segera hubungi Dokter Firman." ucap Raja berat.

Tunggu, Nada heran kenapa mereka semua kenal dengan dokter disini. Kenapa juga Gara di bawa ke ruang ICU bukan IGD. Ada apa sebenarnya, Gara hanya bonyok gara-gara di gebukin. Apakah separah itu sampai masuk ICU. Semua perawat disini juga terlihat sangat khawatir.

Nada duduk di kursi yang terdapat disana. Ia menunduk, menutup wajahnya dengan kedua belah telapak tangannya.

Bima menjauh dari mereka, ia menghubungi seseorang.

"Hallo, tante! Gara masuk ICU."

"........"

"Baik! Tante sama Om sebaiknya pulang."

"......."

"Bima sama Dewa, ada Raja juga disini."

"........"

"Waalaikumussalam."

Setelah menghubungi kedua orang tua Gara, Bima menghampiri Dewa, Nada dan juga Raja. Raja bersandar di dinding dengan melipat kedua belah tangannya di depan dadanya.

Sedangkan Dewa, lelaki itu duduk diam tanpa terusik. Meski lelaki itu menampakkan wajah tenangnya, namun Bima yakin, Dewa tidak akan tinggal diam, pasti dia akan melakukan sesuatu kepada Warrior

Nada, gadis itu juga ikutan diam. Terlalu canggung berada di posisi ini, ada banyak hal yang membuatnya penasaran dan ingin tau. Sebuah hal menjanggal berada di lubuk hatinya, tentang Gara. Teka-teki apa yamg lelaki itu sembunyikan.

"Ehem.. " Bima bedehem pelan. Ia duduk di samping Nada.

"Nad, obatin dulu luka lo." ucap Bima pada Nada.

Nada hanya diam tak menghiraukan Bima, ia masih bersama dengan pikirannya. Dewa menoleh menatap Nada, gadis itu juga terluka. Pakaiannya pun berantakan.

"Ikut gue." Ujar Dewa dingin.

Nada, Raja, dan juga Bima mendongak kala Dewa berdiri. Ketiganya kompak termangu.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang