Assalamualaikum kawan-kawan...
Aku datang membawa GaraNada nihh. Makasi udah support Gara Nada sampe bisa bertahan sejauh ini.
Jangan lupa follow sebelum membaca ya!!
Vote dan komen juga jangan pernah lupa.
And, Happy reading guys!!!
Enjoy my story....
*************
"Kita pulang!"
Nada memasukkan buku-buku pelajarannta ke dalam tas. Begitu juga dengan Gara.
Hari ini mereka kembali belajar di taman, entahlah. Kenapa Gara selalu ingin belajar di tempat ini. Kemarin di balik pohon besar, hari ini di tepi danau.
Nada berdiri. Merapikan pakaiannya yang agak kusut.
"Yaudah, ayok. Lama lo."
Nada mendelik tidak habis pikir. Apa sih maunya nih cowo?
"Buruan!" Nada berjalan lebih dahulu meninggalkan Gara yang masih berdecak di belakangnnya.
Mereka berdua pulang tidak semalam kemarin, di bawah jam sepuluh malam. Itu pesan Babeh Somad pada Gara. Ya, memang kemarin Gara sempat ngobrol dan menjelaskan kenapa Nada bisa pulang larut malam karenanya.
Babeh tidak marah, hanya memberikan peringatan saja pada Gara.
Nada mengedarkan pandangannya ke kiri dan ke kanan, menikmati pemandangan jalan raya di balut gelapnya malam. Ia menoleh ke belakang, seperti ada yang mengikutinya.
"Gar! Kayanya ada yang ngikutin kita." ucap Nada dengan suara tinggi.
Gara melihat dari kaca spion nya, benar. Ada yang mengikutinya. Ia tau siapa orang yang mengikutinya itu, Gara mengerang di balik helm lelaki itu menggertak deretan giginya.
"Mau apa mereka?"
"Lo pegangan, gue mau ngebut."
Nada awalnya ogah berpegangan pada pinggang Gara, ia hanya memegang bahu tegap lelaki itu, namun sial, Gara memang mau ngebut dan sekarang lelaki itu menancapkan gas sangat laju.
Pegangan Nada turun, tanpa ia sadari ia sudah memeluk pinggang Gara. Matanya terpejam gadis itu memeluk Gara sangat kuat.
Dia tidak mau mati konyol hari ini, Gara benar-benar gila menjalankan motornya.
"GARRAAAA! LO... MAU... BIKIN GUE MATI?" teriak Nada kencang saat merasa tubuhnya mulai di angan.
Gara menarik sudut bibirnya tersenyum kecut. Sial, ia harus bertarung dengan Warrior. Untuk apa menghindar, tapi, ada Nada. Bagaimana kalau gadis itu celaka.
Pikiran Gara tak menentu, ia ingin menghentikan motornya dan menghadang geng Warrior, tapi sekarang ia bersama Nada, terlalu bahaya jika Nada terlibat disini. Gadis itu tidak tau apa-apa.
"LO PEGANGAN YANG KUAT. KITA NGEBUT LAGI!" perintah Gara.
Dibelakangnya, Nada mengeratkan pelukannya, ralat, pegangannya di perut Gara. Ia pumenenggelamkan wajahnya di pundak tegap lelaki itu.
Gara kembali melihat dari kaca spion, ia kenal motor yang semakin dekat jaraknya dan hampir berdempetan dengan motornya itu, dia adalah Satria, badboy berbahaya di SMA Cempaka.
Satria berhasil menyamai jajar motor yang di kendarai Gara, lelaki itu menendang asal motor Gara berusaha membuat lelaki itu terjatuh, namun Gara pandai menghalau. Beberapa kali rencana Satria gagal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gara Nada [TAMAT]
Novela Juvenil"Selamat tinggal, cinta terindah!" "Peluk gue untuk terakhir kalinya," tangan Gara berusaha meraih Nada, tatapan penuh permohonan pun ia sorotkan. Sedangkan gadis itu tengah terisak dan membuang pandangan kearah lain, ia tidak ingin melihat wajah G...