13- Definisi SAMAWA

722 135 130
                                    

Assalamualaikum!! Udah siap dengan cerita GaraNada.

Jangan lupa follow ya. Mau berteman dengan auk di whatsapp? Dm wp ya.

Jangan lupa vote sama komen. Maaf ya typonya berserakan.

And, happy reading!

Enjoy my story!

************

"Oke! Fine! Sekarang mau lo apa?" dengan sangat terpaksa Nada harus menerima kekalahannya.

Gara tersenyum penuh kemenangan, ia mendekat pada Nada menarik tangan gadis itu namun di tepisnya dengan cepat.

"Heh jangan macam-macam, ya." ketus Nada. Menatap Gara tajam.

Gara menepuk dahinya keras, astaga. Gadis ini mikir apa.

"Lo pikir gue mau macam-macamin lo?" tanya Gara dengan satu alis terangkat.

Nada bersedekap dada menatap Gara angkuh. "Ya- ya- ya bisa aja, kan, lo mau ngapa-ngapain gue." ucap Nada terbata-bata.

Gara tidak habis pikir, bagaimana bisa gadis itu berpikir kalau ia akan macam-macam sama dia. Sungguh, tidak pernah terpikir hal itu di otak Gara.

Lelaki pemilik mata elang itu menyentil dahi Nada, membuat gadis itu meringis dan menatapnya kesal.

"Aw-" ringis Nada.

"Otak lo sebaiknya di servis deh ke tukang servis. Pikiran lo, ngga-ngga. Lo mikir gue mesumin lo gitu?" ucap Gara pada Nada.

"IIHH.. Siapa juga yang mikir mesum."

Gara menggidikkan bahu nya acuh, "Lo. Denger ya, jangankan mau ngapa-ngapain lo. Mikirin lo aja gue ogah." ucap Gara kejam.

"Lo pikir gue juga mau gitu di apa-apain sama lo? Sorry ya, ngga nafsu." balas Nada.

"Emang lo punya nafsu?"

"A.. Emm.. Ah udah lah ngapain juga di bahas." ujar Nada salah tingkah sendiri dengan perbuatannya.

Gadis itu melangkah lebih dulu meninggalkan Gara yang tertawa puas melihat tingkah Nada yang salah tingkah tadi.

Kemudian lelaki itu menghentikan tawanya dan menyusul Nada, biar pun Nada pandai bela diri dan bisa jaga diri sendiri, Gara harus mengantarnya pulang, kalau tidak ia habis di tangan Bisma, sahabatnya yang super posesif pada Nada.

"Buruan."

"SABAR ELAH, SUSAH NIH MAKE HELM NYA." ucap Nada ngegas.

Ia lagi kesusahan memasang pengait helmnya namun terus di desak oleh Gara.

Melihat Nada yang kesusahan memasang pengait helm membuat Gara menghela nafas beratnya, ia bangkit dari motornya dan mendekat pada gadis itu.

"Sini.."

Nada terpaku seketika, Gara mengambil alih. Lelaki itu memasangkan pengait helm yang sudah terpasang di kepala Nada. Dengan satu kaitan lelaki itu berhasil memasangnya dengan benar, namun karena posisinya terlalu dekat membuat Nada terpaku menatap lekuk wajah lelaki itu.

"Gini aja ngga bisa, modus aja lo pasti biar bisa deket sama gue." cetus Gara setelah selesai memasangkan helm pada Nada.

Nada merutuki dirinya sendiri, kenapa dia tidak bisa memasang itu sedangkan Gara, dengan gampangnya lelaki itu mengaitkan pengait helmnya. Dan sekarang, Gara mulai songong kembali. Dan yang parahnya, posisinya membuat Nada terpaku.

"Gue ngga modus!"

"Iyain dah biar cepet, udah hampir magrib. Cepet naik."

Dengan satu pergerakan kini Nada sudah terduduk di motor sport lelaki itu. Ia berpegangan pada bahu kokoh milik Gara saat Gara mulai menjalankan motornya.

Gara Nada [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang