Vino's side 2

430 51 2
                                    

Walau Vino mencoba ikhlas. Batinya menjerit tak terima. Ia kesal, entah pada siapa. Vino hanya menyayangkan usahanya selama ini terasa sia-sia. Ia juga merasa sedih karena telah mengecewakan Ayah. Lebih dari Vino, Ayah yang paling khawatir padanya. Maka selepas pulang dari rumah sakit, Vino langsung mengurung diri dikamar. Mendudukan tubuhnya disamping kasur lalu menangis dengan mengigit bibirnya. Meredam suaranya agar tak terdengar dari luar.

Kalau boleh jujur, Vino tidak suka menangis. Baginya, tangis tak akan mengubah keadaan. Tapi kini Vino sadar. Menangis bukan berarti kita pengecut, menangis bisa membuat kita lebih tenang. Meski tidak dapat menghilangkan bebannya, setidaknya menangis menjadikan pelampiasan yang tepat bagi Vino. Dan kini biarlah Vino menangis. Untuk kali ini saja. Karna untuk kedepannya, ia akan mencoba ikhlas untuk semua kemungkinan terburuk.

Tak lama, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Diikuti suara Ayah yang memanggil namanya. Berulang kali. Namun Vino mencoba abai. Tak berniat sedikitpun membuka pintu. Vino sedang ingin sendiri. Tapi karena ia lupa mengunci pintu, Ayah bisa masuk dengan mudah.

Kamar Vino masih gelap saat Ayah masuk. Padahal Ayah tau Vino benci kegelapan. Setelah menyalakan lampu dan mengunci pintu, Ayah bergegas menghampiri Vino dan memeluknya. Ikut larut dalam tangisan mereka. Vino balas memeluk ayahnya kuat. Menyalurkan ketakutan yang tak dapat ditahan. Bayang-bayang kematian terasa semakin nyata. Ingatan tentang Bunda dulu terlintas. Membuat tangisnya tak dapat diredam. Ia takut akan berakhir sama seperti Bunda.

Ayah mengusap surai Vino penuh kelembutan. Berharap bisa memberikan ketenangan pada anak sulungnya. Ayah bisa merasakan betapa hancurnya perasaan Vino, karna ia pun merasakan. Ayah mana yang tidak sedih mendengar anaknya tidak baik-baik saja. Karena tak jauh berbeda dengan Vino, Ayah lebih takut kehilangan untuk yang kedua kali.

"Yah..Vino takut" lirihnya disela-sela tangis.

"Ada ayah, Vino gak usah takut ya. Kita berjuang sama-sama. Vino gak sendiri. Ada Ayah yang akan selalu nemenin Vino." Dengan tegas Ayah berusaha meyakinkan Vino. Meskipun ia mati-matian menahan tangis agar tak semakin tumpah. Karena bila ia lemah, lalu siapa yang menguatkan Vino.

Vino menggelengkan kepalanya. Ia sudah membuat keputusan, "Yah.. Vino mau berhenti kemo"

Ayah menggelengkan kepalanya keras. Berkali-kali menggumamkan kata ketidaksetujuan. Ini yang paling Ayah takuti. Vino menyerah pada usahanya. Tapi Vino tetap pada keputusan. Ia akan berhenti melakukan kemoterapi. Vino sudah lelah melakukannya. Rasa sakit dan penderitaan yang ia terima tak membuahkan hasil apapun. Vino bahkan meragukan kesembuhannya.

Perlu diingat. Seberapa besar usaha manusia, tidak akan ada yang bisa mengalahkan takdir semesta.

"Maafin Vino yah," setelahnya gelap menyelimuti penglihatannya. Vino sudah mengabaikan rasa sakit itu sejak keluar dari rumah sakit. Kini ia kalah lagi dengan musuhnya. Suara Ayah berulang kali memanggilnya menjadi hal terakhir yang Vino dengar sebelum kegelapan menelan semuanya.

.
.
.
.

Vino selalu bertanya, apa sih tujuan hidupnya. Apa ambisi yang ingin dicapai? Akan seperti apa masa depannya? Apakah benar alien akan datang ke bumi?

Untuk pertanyaan terakhir sepertinya tidak perlu dijawab.

Ketika Vino memikirkan itu, ia seperti ditarik kedalam singularity nya. Menemukan dirinya diam diruang kosong yang hampa. Sendirian,  menantikan kebebasan.

Kalian pasti berfikir kalau Vino terlalu pesimis dalam hidupnya. Ya, itu benar. Karna dunia Vino telah berhenti sejak vonisan itu ia dengar. Sudah satu tahun sejak terakhir kali dokter memvonis penyakit Vino sudah masuk tahap stadium 2. Dan kini, Vino tak akan mengharapkan apapun, bahkan kesembuannya. Jika Vino diberi satu permintaan, ia hanya ingin memiliki waktu yang lebih banyak untuk dihabiskan bersama orang berharga nya. Dan itu yang sedang Vino lakukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang