Malam Pertama?

22.6K 347 11
                                    

Aldebaran dan Andin memasuki rumah mereka yang telah ditinggal beberapa hari. Mereka disambut Mama Rosa, Rheyna, dan para asistan di rumah. Wajah mereka tampak berbahagia.

"Mama..Papa.." Rheyna berlari memeluk Andin.
"Sayaaang... Mama kangen banget kumpul bareng-bareng seperti dulu lagi"
"Welcome back Andin, Al" Mama Rosa tersenyum memeluk Andin dan Aldebaran.
"Makasih ya ma, udah percaya sama aku, sama Andin"

Mama Rosa tersenyum. "Mama berharap, kamu bisa memperlakukan Andin as your wife. Istri kamu seutuhnya, Al my son"

Aldebaran dan Andin saling melempar pandangan, lalu tersenyum malu.

Kiki dan Mirna dan melihat dari balik dinding penyekat ruang ikut tersenyum bahagia, "Semoga nggak ada huru hara lagi ya, Mbak Mir. Biar Aladin cepet turun ke bumi. Mak wuusss cluruttt cluruuuut... Braaakkkkk"

"Amiin ya ki, gue juga udah capek sama huru hara di rumah ini. Semoga Pak Bos dan Andin damai bahagia selalu"

***

Aldebaran dan Andin takjub saat memasuki kamarnya. Ranjang dan lantai kamar yang dihiasi dengan taburan bunga mawar merah dan putih. Wewangian harum semerbak menyegarkan.

 Wewangian harum semerbak menyegarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indah sekali, Nak. Siapa yang menghias kamar mama papa?" Andin sambil menurunkan rheyna dari gendongannya. Ia berjalan menuju ranjang dan duduk diatasnya.

"Bagus kan, Ma? Oma yang menghias kamar Mama dan Papa. Kata oma, biar Dedek Aladin cepet hadir di sini bareng kita, Ma"

'mama apaan sih' Aldebaran salah tingkah saat Andin melihatnya.

"Ya udah. Rheyna, yuk bobok sama oma. Biar mama papa istirahat" Mama Rosa menggandeng tangan Rheyna.

"Iya, Oma"

"Mama tinggal ke kamar dulu ya, kalian have fun. Nice dream. Jangan sia-siakan malam ini Al. Rheyna aman bersama mama"

"Iya, Ma" Aldebaran menutup pintu. "Ndin, saya mandi dulu ya"

"Kamuuu... Gak ada niatan ngajak mandi aku, Mas?"

"Apaan sih kamu, Ndin? Gausah mancing-mancing!"

"Siapa yang mancing-mancing sih, Mas? Kamu nggak inget pesen mama?" Goda Andin dengan wajah isengnya.

"Gak usah aneh-aneh bisa? Dah saya mau mandi dulu!"

"Maasss... Ikut... Mas Al...!" Andin mengejar sampai depan pintu kamar mandi, tp sudah ditutup. 'yaaahhhh' "Maasss... Ini yakin gak mau mandi bareng aku? Aku gosokin punggung kamu mas" Andin menggedor pintu.

Di balik pintu Aldebaran memegangi dadanya. Degupnya berlomba tidak karuan. 'perlakukan Andin as your wife' justru ucapan mamanya membuat ia semakin gugup. 'duuuh...kok gue jadi deg-deg an gini sih, calm down Al! Elo bisa Al, elo pasti bisa Al, sekarang lah saatnya'.

Andin duduk di tepi ranjang. 'apakah ini jawaban dari penantianku selama ini, Ya Allah' tangannya memainkan taburan kelopak bunga mawar.

Terdengar tak ada lagi air mengalir di kamar mandi. 'Mas Al udah selesai kali ya'. Andin berjalan ke kamar mandi. Menunggu suaminya membuka pintu. Dan tepat. 'klekkk' knop pintu diputar dari dalam. Pintu terbukan. Andin menerobos masuk sebelum Aldebaran keluar dari kamar mandi.

Andin mendorong suaminya ke arah dinding. "Aku mau kita lakukan apa pesan mama, Mas"

'bruuukkkk' Aldebaran yang gugup, tangannya kelabakan menyenggol botol-botol di rak samping wastafel. Namun itu tak membuat Andin menepiskan niatnya. Andin merapatkan tubuhnya ke tubuh Aldebaran, kemudian memeluknya erat. 'aku menginginkanmu mas.. sekarang!'

Andin melucuti pakaian yang membungkus tubuhnya. Bergerak cepat sebelum Aldebaran berubah posisi. Pria di depannya itu mendelik. Menelan ludah melihat pemandangan di depannya. Tubuh seindah ini, yang amat sayang untuk dicampakkan.

Aldebaran mendorong tubuh Andin, membawanya ke bawah shower, menghidupkan alirannya. Membayangkan sedang bercinta di bawah rintik hujan. Ia mencium bibir Andin dengan kasar. Melumat berusaha mencari kenikmatan disana.

***

'ceklekkkk' pintu kamar terbuka. Rheyna masuk mencari kedua orang tuanya.
"Ma..." Pandangan gadis kecil itu mengitari kamar. "Mama...papa..."

Masih hening. Hanya terdengar suara air mengalir dari kamar mandi.

'mama papa dimana ya?'

Ikatan Cinta ArmadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang