Donghyuck menatap sendu foto temannya yang terpajang tepat di sebelah guci yang berisi abu miliknya. Donghyuck menghela nafasnya kasar ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri, apa yang terjadi kepada temannya itu adalah kesalahannya dan ia berhak dihukum dengan cara apapun. Donghyuck sedikit kaget, ada sebuah bunga disana, pasalnya ini sudah satu bulan sejak kematian temannya itu dan tidak ada yang pernah mengunjungi makamnya selain Donghyuck dan ibu kosnya. Donghyuck hanya mengangkat kedua bahunya dan berjalan meninggalkan ruangan itu.
.
.
.
" Hyuck... kau yakin dengan pilihan mu?" Renjun yang merupakan sahabatnya sedikit khawatir dengan pilihan yang temannya ambil itu
" Ya.. ini kesalahan ku , aku membunuhnya...aku tidak tau bagaimana cara agar aku bisa dihukum, jadi biarlah dengan begini aku akan menebus dosaku padanya"
Donghyuck sangat terpukul atas kematian temannya itu, kedua orang tuanya bahkan menawarkan agar Donghyuck untuk pindah ke sekolah yang baru, tapi Donghyuck menolak dan memutuskan untuk tetap bersekolah disana.
" Aku sudah mengurus semuanya, walaupun sedikit aneh, aku pindah di saat minggu-minggu ujian tapi tidak masalah " Donghyuck tersenyum pada temannya itu
" Hmmm... Jeno dan Jaemin menanyakan keberadaan mu, aku tidak mengatakan apapun"
" Terimakasih Renjun...."
.
.
.
Donghyuck menatap dirinya di depan kaca, ia tidak menyangka seorang Soe Donghyuck anak dari keluarga terpandang bahkan sering kali mengadakan makan malam bersama dengan presiden terlihat sangat menyedihkan. Donghyuck berusaha sekuat tenaga untuk mengubah bentuk tubuhnya, dari yang tampan dan sering dipuja oleh teman-temannya menjadi orang biasa-biasa saja atau lebih tepatnya standar bully di sekolahnya.
Hyuck berjuang mati-matian untuk menambah berat badannya, beruntung wajahnya bulat dan cukup pendek sehingga tidak terlalu menyulitkannya untuk membuat dirinya terlihat gemuk, Hyuck yang biasa menaikkan poninya sebagai style rambut andalannya kini menurunkan rambutnya hingga menutup kening yang selama ini ia pamerkan bahkah sampai menutup wajahnya , tidak lupa kacamata bulat yang membuatnya terlihat semakin culun dan pakaian yang dipakai rapi.
Hyuck mengambil seragamnya lengkap dengan name tag di bagian kiri bajunya
" Hari ini kau adalah Lee Haechan... Minhyung-ah maafkan aku, aku akan menebus dosaku, jadi bisakah kau maafkan aku ?"
.
.
.
Waah... Minghyung season 2? Hahahah
Ya! Kenapa sih orang miskin seperti dia masuk ke sekolah elit, disaat masa ujian lagi
Kau tau orang-orang seperti dia akan berakhir seperti Minhyung liat saja nanti
Haechan tersenyum miris melihat teman-temannya yang mulai mengatainya dengan cacian dan makian.
" Hah dengan tampilan seperti ini kalian bahkan tidak sadar bahwa aku adalah orang yang selama ini kalian puja-puja" Batin Haechan sambil menatap teman kelasnya itu.
" uhm... hanya ada bangku kosong disana, jadi itu bangku mu ya?" Guru Byun menunjuk satu kursi di bagian paling belakang yang mana itu adalah tempat duduknya dulu.
Haechan sedikit miris melihat meja yang berada di sebelahnya, itu adalah tempat duduk Minhyung, tidak ada satu bunga pun disana padahal kematiannya baru satu bulan, apa teman-teman kelasnya sangat buta? Haechan kemudian kembali menertawai dirinya, ia juga buta, dibutakan oleh ego dan kastanya saat itu sehingga tidak mengetahui bahwa Minhyung membutuhkan bantuannya.
" Ya! Jangan duduk disitu! Itu milik Donghyuck kau tidak pantas duduk disana!" Haechan bisa mendengar suara gadis yang berteriak ketika Haechan menarik kursinya.
Dia adalah Mire, gadis yang selalu mengintili Haechan kemana-mana bahkan memberikan kado setiap hari padanya, gadis itu juga suka dengan seenak hati menyebarkan rumor bahwa mereka adalah sepasang kekasih, Haechan sangat risih dengan gadis itu. Padahal Haechan dengan terang-terangan mengatakan bahwa ia tidak menyukai gadis itu.
Orang-orang sempat kesal kepada Haechan saat itu kenapa ia tidak menerima cinta Mire, padahal mereka akan menjadi pasangan yang sangat fenomenal, bagaimana tidak Mire adalah primadona di sekolah dan merupakan gadis tercantik bahkan mengalahkan 2 angkatan diatasnya. Tapi begitulah Haechan sudah ada seseorang di hatinya dan Haechan tidak akan pernah mau membuka hatinya lagi untuk siapapun.
" Anak-anak benar juga... bapak lupa memberitahu, Donghyuck sudah tidak lagi bersekolah di sini, pihak keluarganya tidak mau memberikan info lebih lanjut jadi kuharap kalian mengerti, ah.. benar juga Haechan minggu depan adalah ujian kenaikan kelas, kau bisa mengikuti ujian susulan jika kau mau"
" Tak apa Ssaem, aku akan mengikutinya sesuai jadwal"
" Baiklah anak-anak ku harap kalian belajar dengan giat"
" Woi anak baru jelek! Duduk disebelah sana, itu adalah tempat untukmu tempat untuk pecundang sepertimu!" Haechan hanya menghela nafas kasar dan menempati kursi milik Minhyung.
Sepertinya kehidupan SMA nya akan terasa sangat panjang.
Hello Gaisss
Jadi ini aku bikin alurnya emang maju mundur gitu
Jangan bingung ya heheheh.... liat aja judulnya itu alurnya sesuai tahun kejadian
Thankyouuuu
oiya jangan lupa vote nya hehe
Love YOUU
YOU ARE READING
[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck
FanfictionHaechan yang masih berusaha melupakan masa lalunya kembali dihadapkan dengan kenyataan pahit dari masa lalunya. Hanya satu hal yang bisa menyelesaikan semua ini hanya satu kata Maaf..