" Gimana chan ? ngga enak kuenya?"
Jaemin bingung melihat Haechan yang tidak berkomentar setelah mencicipi kue yang baru saja ia buat. Pasalnya Haechanlah yang paling berisik untuk urusan mengomentari makanan .
" WOI Donghyuck-aah!"
" Hah? kenapa?
" Enak ngga kuenyaaaaaa????"
" Uh enak ko enak... aku tidak tau kau bisa bikin kue"
Haechan terbangun dari lamunannya, sejak tadi Haechan tidak bisa fokus pada acara mereka, ini sudah lewat jam makan malam tapi Mark belum mengabarinya apa apa. Salahkan saja Mark yang tiba-tiba sekarat saat Haechan harus meninggalkannya sendiri.
" Kenapa? Kau khawatir Mark belum makan?" Goda Renjun
Haechan yang sedang meneguk colanya tersedak saat nama Mark keluar dari mulut Renjun. Selama ini Haechan tidak pernah menceritakan apapun tentang dia dan Mark kepada teman-temannya apalagi tentang Mark yang selalu menumpang makan di rumahnya dan Mark yang telah menjadi sahabat barunya.... Sahabat? mungkin ada istilah yang lebih tepat karena hubungan mereka lebih jauh dari pada itu
" Hahaha kenapa ? Kau lupa aku punya informan ha?" Renjun kembali menggoda Haechan
Haechan menepuk pelan keningnya, Lucas .. pasti Lucas yang menceritakannya pada Renjun
" Kalian tau kan Lucas dan Mark itu adalah sahabat dekatnya... sangat dekat malahan, jadi walaupun mereka terpisah, Mark selalu menghubungi Lucas hanya sekedar menceritakan apa yang terjadi padanya di Seoul"
" Baiklah... kukira akan ada hal bagus yang akan kudapat hari ini, Lanjutkan injun-a" Jaemin terlihat sangat bersemangat, bahkan ia sudah mengambil posisi ternyaman untuk mendengarkan kisah cinta temannya itu. Sedangkan Haechan hanya memutar matanya malas karena ia tau, ialah yang akan jadi topik pembicaraan hari ini
" Jadi Mark itu selalu menyebut nama Haechan di setiap percakapannya dengan Lucas, Lucas bahkan sampai bisa membayangkan bagaimana bentuk dan rupa seorang Haechan itu. Lucas sempat heran dan menanyakan kepadaku, apa yang membuat orang seperti Mark yang tidak pernah menyukai siapapun menjadi sangat tertarik pada satu orang. Lucas juga mengatakan Mark akan memuja-muja Haechan di setiap kalimatnya seakan Haechan itu adalah penyelamat hidupnya"
" Hah ... kau hanya membesar-besarkan..." Potong Haechan. Walaupun dalam hatinya ia sedikit senang dan tentu saja Renjun tidak berbohong .
" Tidak, aku mengatakan apa yang Lucas keluhkan padaku" Renjun sedikit mendorong kepala Haechan kebelakang sekaan mengatakan diam saja dan biarkan aku bercerita.
" Sepertinya ada benarnya juga, aku melihat bagaimana Mark itu menjagamu di sekolah, bahkan anak-anak silver mengatakan saat mereka mengganggumu seperti ada hawa mencekam yang membuat mereka merinding, seakan ada mata yang sedang memperhatikan dari jauh dan siap menghajar mereka" Tambah Jeno
" Huaaa aku semakin penasaran dengan orang yang namanya Mark itu" Jaemin sedikit kesal karena ia tidak bisa berkenalan dengan orang yang bernama Mark itu. Jika Jaemin masih bersekolah disana dan berteman seperti biasa, maka suara Jaeminlah yang paling mendominasi menceritakan bertapa romantisnya hubungan temannya itu.
" Aish... jangan Nana, kau tidak akan menyangka seberapa menyebalkannya Mark itu, walupun setiap kali membahas Mark maka kita selalu berakhir dengan kesimpulan Mark itu sangat mirip dengan Minhyung, tapi percayalah orang itu menyebalkan sangat menyebalkan... berbeda dengan Minhyung yang selalu baik kepada kita"
Haechan ? tentu saja berbohong. Entah lah jujur saja ia memang sedikit kesal dengan sifat Mark yang selalu menggodanya dan sedikit menyebalkan, tapi Haechan juga tidak bisa bohong, lebih banyak hal yang membuatnya luluh dari pada kesal yang telah Mark lakukan padanya.
YOU ARE READING
[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck
FanfictionHaechan yang masih berusaha melupakan masa lalunya kembali dihadapkan dengan kenyataan pahit dari masa lalunya. Hanya satu hal yang bisa menyelesaikan semua ini hanya satu kata Maaf..