" Lucas? Kenapa tumben sekali kau melakukan panggilan vidio?" Tanya Renjun heran melihat Lucas yang tiba tiba tiba mengajak Renjun melakukan panggilan vidio
" Uhhmm sebenarnya ada sesuatu... Arrgh aku bingung bagaimana harus menjelaskannya kepada mu"
" Terjadi sesuatu pada mu? Apa kau sakit atau bagaimana?"
" Bukan..... Uhmmm sebelumnya aku ingin meminta maaf jika apa yang kulakukan ini akan menyakiti hatimu... tapi jujur aku juga baru tau"
" Hah?? Aku tidak mengerti apa maksudmu?"
" Uhm lebih baik kita tunggu saja dia sebentar lagi dia juga akan ikut"
" Dia siapa???"
Tak lama kemudian seseorang ikut masuk bergabung dalam room call mereka dan betapa terkejutnya Renjun ternyata orang yang bergabung adalah Mark.
" Mark???" Tanya Renjun heran,Pasalnya pria itu menundukkan wajahnya dan terdengar isakan tertahan darinya. Ya benar sekali Mark sedang menahan tangisnya, bahkan tubuhnya terlihat bergetar
" Bro.... are you fine now??" Tanya lucas hati hati
Mark saat ini tengah mengatur nafasnya berusaha agar kalimat yang akan diucapkannya nanti dapat dimengerti. Beberapa kali ia menengadahkan kepalanya berharap untuk menahan air matanya, namun nampaknya percuma saja bahkan air mata itu masih mengalir mengikuti bekas jejak air mata sebelumnya.
" Uhm... hah.... Aa...aku ... ja.." Mark tidak bisa melanjutkan kalimatnya terlalu pedih hatinya untuk menjelaskan kepada Rejun
" Mark...." Renjun tidak tau harus bagaimana ia benar benar tidak tau apa yang sedang terjadi
" Biar aku yang menjelaskan.... tenangkan dirimu dulu Mark..." Mark hanya mengangguk Lucas benar benar khawatir dengan kondisi temannya ini sekarang
" Injuna aku akan menjelaskan singkat dan ku harap kau paham" Renjun pun mengangguk
" Jadi... apa kau ingat dengan temanmu Minhyung...?"
" Min..Minhyung?? Uhmm ya...jangan bilang......" Renjun menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang baru saja ia pikirkan. Renjun baru sadar ini, kamar yang Mark tempati saat ini adalah kamar Minhyung dan jika dilihat lagi Mark dengan Minhyung benar benar mirip
" Ya... Minhyung itu kakaknya Mark"
" Hari itu, hari dimana Minhyung bunuh diri, Mark mendapatkan email darinya dan tujuannya ke korea tidak lain untuk mengungkap alasan itu"
" Mark...." Kini Renjun pun ikut mengeluarkan air mata
" Lalu hari ini Mark menemukan ponsel Minhyung sepertinya ia memang sengaja meninggalkan jejak.... Dan... kami akhirnya tau alasan kenapa ia memilih untuk mengakhiri hidupnya.... Aku sudah mengirimkan pesan terakhir Minhyung dengan Dongsik padamu"
Renjun terbelalak melihat isi pesan itu, ia tidak percaya Minhyung akan melakukan hal itu demi teman temannya. Terlebih lagi Haechan... ya Renjun Jeno Jaemin tau bahwa Minhyung sangat mencintainya hanya saja Haechan tidak sadar akan hal itu.
" Sebentar.... Uhmmm" Renjun ragu ragu untuk berbicara, Mark mungkin memang sakit hati melihat apa yang baru saja yang ia temukan, hanya saja dalam tangisannya dan tatapan Mark, Renjun yakin alasan utama Mark menangis bukanlah itu
" Aku ingin menanyakan satu hal pada mu" Kini Mark bersuara walaupun dengan nafas yang masih tertahan
" Pria itu.... Pria yang ada di foto itu... pria yang bersama kakak ku itu... apa dia Donghyuck yang dibicarakan?"
YOU ARE READING
[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck
FanfictionHaechan yang masih berusaha melupakan masa lalunya kembali dihadapkan dengan kenyataan pahit dari masa lalunya. Hanya satu hal yang bisa menyelesaikan semua ini hanya satu kata Maaf..