Mark memainkan kartu nama yang ia dapat dari si Guru TK beberapa hari yang lalu. Mark juga tidak mengerti kenapa ia sangat tertarik dengan orang yang bernama Haechan itu. Padahal Mark tidak pernah bertemu dengannya. Ya begitulah yang Mark kira.
" Jika kau hanya menatapnya, kartu itu tidak bisa menelfon sendiri" Sindir Hendry yang risih melihat Mark sudah menatap kartu itu hampir setengah jam
" Kau yakin aku tidak mengenalnya?" Tanya Mark penasaran, jujur saja saat ini ia tiba-tiba rindu dengan pria yang baru ia temui beberapa hari lalu di makam kakaknya, aneh bukan?
" Uhm... memangnya aku ini memory film yang bisa menyimpan dan mengingat semua hal tentang hidupmu?"
" Ya... tidak juga sih... tapi..."
" Tapi?"
" Entahlah aku tidak mengerti kenapa aku sangat tertarik padanya"
" Mungkin kau bisa menanyakan kepada orang yang sudah mengenal mu lebih lama"
Lucas menatap Mark dengan kesal yang mendatanginya dengan 2 box pizza yang sangat besar. Jika Mark datang dengan membawa makanan maka ada suatu permintaan darinya yang harus Lucas lakukan.
" Lalu kau ingin aku melakukan apa?" Tanpa basa basi Lucas memasukkan pizza itu kedalam mulutnya
" Tidak ada... aku hanya ingin kau mendengar ceritaku"
" Aku tidak salah dengar?" Lucas hampir saja tersedak...
" Ya... dan jujur padaku"
Lucas terkekeh dalam hati, sepertinya Hendry melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.... atau memang seharusnya yang Lucas lakukan sejak dulu
" Baiklah.... aku akan mencoba sebisaku"
" Jadi.... beberapa hari yang lalu saat aku bertugas ... seseorang mengganggu ku"
" Menganggu mu? Dia membuka penyamaran mu? atau bagaimana?"
" Ahahah tidak... mungkin kalimat yang lebih tepat seseorang menarik perhatian ku.. Aku melihatnya di taman bermain bersama beberapa anak kecil, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karna posisi ku yang terlalu jauh...dengan sengaja aku mengarahkan kameraku kepada pria itu"
" Waaah... kau bisa bisa dipecat ... bisa bisanya kau tidak fokus saat bekerja" Potong Lucas
" YA! Bisa tidak fokus saja pada ceritaku"
" Baiklah...baiklah lanjutkan"
" Aku tidak mengerti tapi saat melihat senyumannya, ada perasaan aneh dalam diriku, seakan ada rasa rindu dalam diriku akan senyuman itu. Aku tidak mengenalnya bahkan itu pertama kalinya aku bertemu dengannya, tapi kenapa rasanya sangat senang melihat senyuman dari pria itu"
" Kufikir aku tidak akan bertemu dengannya lagi, ternyata malamnya aku menemukannya di kantorku, sepertinya dia sedang bertikai dengan wali murid... dan sesuatu yang sangat aneh terjadi"
" Aneh?"
" Yap... Saat pria itu ditampar .... aku tidak mengerti kenapa aku sangat marah... seakan aku tidak ingin ada yang melukai pria itu... kau tau aku hampir saja melayangkan ini kepada pria tua itu " Mark mengepalkan tangannya dan mengangkatnya memberi tau lucas maksud dari "ini" dalam kalimatnya
Lucas hanya tersenyum... lagi lagi Mark duluan yang melihat Haechan... Mark duluan yang mendapat rasa cinta itu. Dan lagi matanya yang berbinar saat ini, menceritakan bagaimana ia mengagumi pria yang ia temui di taman, masih sama saat ia menceritakan Haechan dulu.
" Namanya Haechan, dia seorang guru TK, aku kembali bertemunya di makan kakakku, ia mengatakan sempat mengenal kakaku dengan singkat, tapi kau tau apa yang membuat ku semakin bingung?"
" Hmm??"
" Aku benar-benar sangat senang ketika bisa melihatnya lagi... dan.... menurut ku dia adalah salah satu dari memori lama ku yang hilang"
" Kenapa kau berfikir begitu"
" Aku pamit duluan padanya saat itu, tapi kemudian aku kembali lagi karena salah memberikan kartu nama padanya. Lalu..."
" Lalu?"
" Aku melihatnya menangis... entah kenapa isakan tangisnya juga membuat ku sakit hati... aku baru pertama kali bertemu dengannya, kalaupun aku merasa kasihan padanya karena aku masih memiliki sisi kemanusiaan, tapi kali ini beda, ada rasa sakit, marah, kecewa, menyesal, sedih, semuanya bercampur aduk saat melihatnya menangis terisak seperti itu"
" Lalu kau menemuinya?"
Mark menggeleng lemah
" Aku tidak mengerti kenapa kakiku membatu saat itu, aku tidak bisa melangkahkan kakiku untuk bertanya padanya apa yang membuatnya menangis"
Lucas tidak tau harus merespon bagaimana, tidak mungkin ia mengatakan Mark dia adalah orang yang selama ini kau cintai, bisa bisa karirnya dihancurkan oleh Jung Jaehyun. Terlebih lagi kedua orang tua Mark benar-benar tidak ingin menyeret Mark untuk kembali ke masa lalu itu. Lucas melihat bagaimana stress dan menyedihkannya Mark karena kejadian itu.
" Apa aku mengenalnya ? Kenapa aku tidak boleh mengingatnya? Dari semua memoriku, kenapa hanya dia yang terlupakan?" Tanya Mark dengan suara yang sedikit frustasi
" Uhm... Aku juga tidak terlalu yakin, lagi pula kita sempat terpisah beberapa tahun kau ingat kan?"
" Kau menyembunyikan sesuatu dari ku kan?"
" Hah? Tidak Mark.. aku sudah menceritakan semua pengalaman mu"
" Lalu kenapa seseorang mengatakan padaku bahwa operasi jantungku berjalan dengan baik dan aku hidup dengan baik sekarang? Tidak ada yang pernah mengatakan padaku bahwa aku menjalani operasi"
Jujur saja suara yang Mark keluar saat ini sangat dingin, Lucas kalah telak, bagaimana caranya ia berbohong? Ya, mengenai Mark yang dulunya memiliki jantung yang lemah juga termasuk kedalam memori yang tidak boleh diingat karena itu akan membuatnya ingat kepada momori lain.
" Dan... Kau bilang padaku tujuan ku ke korea untuk mencari sesuatu , benar?"
" Uh... ya..."
" Lalu kenapa hingga sekarang, aku masih disini sedangkan kedua orang tuaku di Kanada, apa yang kucari ? kenapa aku mencarinya? apa alasannya? dan kenapa aku tidak boleh mengingatnya?"
" Uhm...."
"Alasanku masuk ke akademi polisi berkaitan dengan hal itu bukan? Mungkin ingatan ku tidak pulih seutuhnya, tapi aku masih ingat dengan jelas apa yang ku sukai dan apa yang ku benci dan kau sendiri juga tau bahwa aku sangat benci dengan yang namanya polisi"
Lucas sudah menyerah... ia tidak tau lagi bagaimana caranya untuk berbohong pada Mark
" Hah.... jadi aku benar-benar tidak boleh mengingatnya ya...."
" Mark... bukan begitu, kau sendiri tau kan dokter bilang tidak baik utuk memaksakan kepalamu untuk mengingat memorimu"
Mark menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Ia tidak mengerti hatinya menyuruhnya untuk mengingat pria itu tapi kepalanya sama sekali tidak memberikan akses untuknya
" Kau tau.... aku sempat melupakan mu, tapi ketika kau menjengukku, memori akan kehidupan kita terlintas dan sempat membuat ku kesakitan dan pada akhirnya aku bisa mengingatmu sebagi satu2nya teman yang ku punya" Jelas Mark dengan air mata yang mulai membasahi pipinya
" Tapi pria itu.... hatiku dengan sangat yakin, ia adalah seseorang dari masa laluku, tapi tidak satupu memori yang terbesit dikepalaku tentang dirinya, bahkan hanya sepotong memori.... aku tidak memiliki gambaran apapun... aku selalu menjalani terapi, meminum obat dengan teratur dan tentu saja aku tidak kehilangan ingatan ku seutuhnya, tapi kenapa disaat aku sudah mengingat semua tentang diriku di masa lalu hanya dia yang tidak bisa ku ingat?"
Mark sungguh tidak mengerti kenapa dia harus menangis, tapi satu hal yang ia tau Haechan adalah seseorang yang berarti dalam hidupnya..
YOU ARE READING
[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck
FanfictionHaechan yang masih berusaha melupakan masa lalunya kembali dihadapkan dengan kenyataan pahit dari masa lalunya. Hanya satu hal yang bisa menyelesaikan semua ini hanya satu kata Maaf..