Picnic

136 16 1
                                    

" Sayang, ayo bangun. "

Aku merasakan sebuah sapuan lembut di pipiku.

" Odelia, bangun....."

Suara lembut yang sangat kukenal itu tepat berada ditelingaku. Membuatku  terganggu.

" Masih pagi, Devian. 1 jam lagi "

Aku bergerak membelakanginya dan kembali melanjutkan tidur cantikku.

Aku merasakan pelukan erat Devian dan kecupan-kecupan kecil yang ia berikan di pipiku, membuatku mau tak mau akhirnya bangun dari tidurku karena merasa sangat terganggu.

" Stopppppp...."

Kataku mengerang sambil berontak,  berusaha membebaskan diri dari pelukan Devian.

Devian terkekeh tanpa rasa bersalah. Tak berniat melepaskan pelukannya.

" Kalau kau berjanji akan bangun dan bersiap aku akan melepaskanmu. "

Aku memutar bola mata, merasa sangat jengkel sekali. Aku benar-benar sangat mengantuk, semalam aku begadang untuk menyelesaikan lukisanku.

" Aku mengantuk, Devian." Kataku setengah kesal.

" Sebentar saja, kau bisa tidur di mobil nanti."

Aku tidak menjawab. Memikirkan kemana ia akan membawaku. Sementara itu Devian yang nakal semakin melancarkan aksinya.

" Akh..."

Dia tidak berhenti dan semakin menjadi-jadi. Membuat pipiku kian memanas.

" Baiklah aku bangun!" Pekikku tak tahan.

Devian menjauhkan wajahnya dan melepaskan pelukannya. Aku bisa melihat wajahnya dengan senyum menggoda. Membuatku semakin kesal.

Devian beranjak dari tempat tidur.

" Ayo, Aku juga sudah menyiapkan pakaianmu dikamar mandi."

Aku mengernyit, mau apa dia?!

" Kau mau apa?"

" Aku akan memandikanmu."

Mataku membola.

" Tidak perlu! Aku bisa mandi sendiri"

Aku berjalan cepat menuju kamar mandi, diikuti Devian yang sedang terkekeh sambil mengintil dibelakangku.

" Baiklah kau harus langsung turun. aku sudah membuat sarapan."

Aku bisa mendengar suara pintu yang ditutup. Pandanganku teralih kearah bathtup  yang sudah penuh terisi oleh air. Aku berjalan ke arah cermin. Membuka baju, Mataku terpengarah saat melihat sebuah tanda merah yang tepat berada di leherku.

" Deviannnnn"

******

Aku berjalan menggebu-gebu,  menghampiri Devian yang sedang terduduk manis di depan meja makan. Dengan wajah santainya, ia menatap kearahku yang sudah bersiap untuk menerkamnya.

" Apa ini? "

Kataku sambil menunjuk leherku.

Devian tersenyum lebar.

" sesuatu yang sangat cantik."

Aku menggeram.

" Kenapa kau melakukan ini? Orang-orang akan melihatnya."

" Aku sengaja, Odelia...

Devian menatapku penuh arti

"Dengan begitu orang-orang akan tau bahwa kau milikku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang