37. Happy News

1.4K 104 14
                                    

One in a million, and having you is a fortune I never asked for before.
Agra Tristan Hwaidi.

Freya masuk ke dalam mobil Agra. Kekasihnya itu lalu membantu Freya memasang seatbelt. "Aku nggak tau kalau Kakak bakal jemput aku hari ini, kupikir sibuk." gumam Freya.

Agra tersenyum seraya mengusap kepala Freya. "Selagi aku nggak lagi di negara lain, sesibuk apapun pasti aku usahain jemput kamu, Sayang. Lagipula, I don't want to miss simple things like this."

Freya hanya bisa memberikan senyum manisnya pada Agra. Hati Freya selalu saja tersentuh tiap kali Agra berkata hal manis begitu, meski begitu Freya tau jika Agra selalu tulus.

"O iya, Frey... Minggu depan kalian sudah mulai libur kan sebelum pengumuman kelulusan?",

Freya mengangguk. "Kenapa, Kak?"

"Kalau gitu, kita sudah bisa liburan lagi kan?" Agra terdengar bersemangat.

"Hehehe... Iya Kak. Harusnya aku yang semangat, tapi kok malah Kak Agra ya yang lebih semangat?"

Agra tertawa. "Ya, Frey. Kalau gitu aku bakal minta ijin ke Om dan Tante, mau ngajak kamu liburan lagi."

Freya tersenyum lebar. "Really? Geez, now I'm the more excited one!"

"Yes, you are, Baby..." sahut Agra.

Perjalanan mereka yang diselingi obrolan seru seputar rencana liburan itu akhirnya terhenti ketika mereka sudah sampai di rumah Freya. "Kakak, nggak mampir buat makan siang?" tawar Freya usai melepas seatbeltnya.

Agra menggeleng, "Sorry banget ya, Sayang. Aku ada meeting sama klien. Lain kali aja."

"Oh iya, it's okay." sahut Freya. Agra segera turun dan membukakan pintu mobil untuk Freya.

"Padahal aku bisa kok buka sendiri pintunya tanpa ngerusak pintu mobil mahalmu ini, Kak." ujar Freya.

Kembali Agra tertawa. "Aku nggak peduli sama mobilnya, bahkan kalau sekarang kamu suruh aku buang mobil ini ya aku buang, Frey."

"Hm... Cara sombong orang kaya emang beda ya." gumam Freya, Agra jadi gemas dan mencubit pipi Freya namun tak sampai membuat gadisnya itu kesakitan.

"Bukan sombong, Frey. Tapi, seperti kataku beberapa waktu lalu kalau aku nggak mau melewatkan hal-hal kecil kayak gini. Aku ingin kamu selalu mengingat hal-hal indah tentangku. Beautiful and simple things like that will always be sweet for you to remember in the future, Freya sayang." ucap Agra dengan tatapannya yang dalam.

"Aku emang sangat beruntung punya kamu, Kak." Freya memeluk Agra dengan erat, menghirup aroma parfum Agra memang jadi salah satu candunya kini.

Agra memeluk Freya dengan satu tangan mengusap bahu gadis itu. "Aku yang paling beruntung. Aku cinta banget sama kamu, Frey. Aku harap kamu nggak akan pernah raguin perasaanku."

"Never." balas Freya.

"Loh, Freya sama Tuan Agra kok malah diteras, nggak masuk ke dalam?" — Agra dan Freya melepas pelukan mereka dan jadi salah tingkah karna Ibu Widyowati ternyata sudah berdiri di pintu.

"Ah, aku nggak mampir kali ini, Nanny. Aku ada meeting setelah nganter Freya." ujar Agra.
Usai berpamitan pada Freya dan Ibu Widyowati, Agra segera meninggalkan rumah Freya.

***

Agra berjalan keluar dari ruang rapat disusul langkah dari Steven, asistennya. Urusan kantornya selesai lebih awal hari ini. Agra ingin segera kembali ke rumah untuk beristirahat. Si tampan itu menyadari kalau akhir-akhir ini kurang beristirahat karna ada beberapa masalah di perusahaannya, untungnya kini sudah beres.

Suamiku Bucin Banget!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang