The past, sometimes things that make us stronger or even weaker. however, be great and make the past for learning. don't feel alone, here I will never leave you, no matter how bad you have experienced.
— Freya Dhafina Galandra"Dih... Mentang-mentang udah dikasih liburan mahal dari pacar sekarang bucin banget ya? Gue kira lo bakal nambahi koleksi foto Jimin di kamar lo ternyata foto bareng doi." gumaman Kiano hanya ditanggapi seringai lebar oleh Freya.
Yah, kali ini fotonya berdua dengan Agra telah ikut terpajang disalah satu sisi dinding yang memang khusus di desain oleh Freya sebagai tempat ia menyusun hasil jepretan lewat kamera polaroidnya. Freya tak bisa berhenti menahan senyum senangnya selagi memperhatikan potret lucunya bersama Agra.
"Jan diliatin mulu, Frey. Ntar fotonya dimakan rayap, nangis lo." Freya menoleh menatap Kiano dengan kesal. Dasar sahabatnya itu lagi sensi kah? Daritadi menggumam tidak jelas.
"Lo kenapa deh, Ki? Di tolak sama Almira?" ucap Freya asal dan langsung mendapat lemparan beberapa biji popcorn dari cowok yang mirip dengan Eunwo ASTRO itu.
Kiano yang ditanya seperti itu hanya menaikan bahunya, mengundang rasa penasaran Freya. Jika sudah mode begitu pasti ada sesuatu yang jadi masalah bagi sang sahabat. Freya mendekat dan duduk tepat disebelah Kiano yang saat ini tengah rebahan diatas karpet bulu.
"Cerita deh. Lo jangan sok-sokan nyembunyiin masalah dari gue." Kiano melirik Freya sekilas lalu memilih kembali memainkan ponselnya. Karna sikap Kiano barusan, Freya jadi gemas dan langsung merebut ponsel Kiano lalu memasukkan ke dalam bajunya.
Pelototan protes Kiano dibalas pelototan juga oleh Freya. "Apa? Lo berani ambil dalam sini hah?!"
Kiano mendengus dan memilih kembali rebahan. Freya menaikan alisnya, ini memang masalah serius, simpul Freya.
Freya lalu membuang ponsel Kiano ke atas ranjangnya lalu ikut rebahan disebelah Kiano. Kiano yang merasa Freya ikut merebah lantas mengulur tangannya untuk jadi bantalan Freya.
"Ki, lo kenapa? Ada masalah? nggak biasanya lo ngeselin kayak gini."
"Emang tiap hari gue ngeselin lo ‘kan, Frey? hehe..." balas Kiano. Terdengar dengusan kasar dari Freya.
"Gue nanya seriusan, Ki. Soalnya ngeselinnya lo tiap hari beda sama hari ini. Gue sahabat lo, Ki... Gue sangat mengenal lo." ucap Freya.
Kiano tersenyum, kini pandangan mereka bertemu. "Nyokap sama bokap gue mau cerai, Frey."
Detik selanjutnya Freya merasa ia benar-benar terdiam. Gantian Kiano yang panik, sambil menepuk-nepuk pipi Freya ia memanggil nama gadis itu.
"Frey? Lo nggak kesambet ‘kan? Kok diem tiba-tiba ah!" Ucap Kiano dengan mimik paniknya. Kini posisinya sudah berubah menyamping sembari menepuk-nepuk pipi Freya.
Freya lalu bangkit dan duduk, Kiano melakukan hal yang sama. "Lo lagi nggak ngeprank gue ‘kan? Seriusan Om sama Tante mau cerai?"
Kiano tersenyum hambar dan mengangguk. Dada Freya tiba-tiba terasa dibuat sesak oleh itu. "Minggu depan jadwal persidangan mereka udah di mulai, Frey."
Freya menggigit bibirnya, meski Kiano terlihat biasa saja dari segi ekspresi namun Freya paham jika keputusan kedua orang tua Kiano untuk bercerai adalah hal yang membuat sahabatnya itu terpukul. Freya tak bisa menahan dirinya untuk tidak memeluk Kiano.
"Gue sayang lo, Kiano. Gue emang nggak tau alasan Tante Tyara sama Om Febri mutusin buat cerai, tapi gue harap lo akan selalu baik-baik aja. Jangan ngerasa sendiri, lo masih punya gue dan disini keluarga lo juga kok..." ucapan tulus Freya itu setidaknya menghibur Kiano saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Bucin Banget!✔️
Romance#HWAIDISERIES Suamiku Bucin Banget! by, N I X H A A Y "Aku nggak bucin. Tapi berubah ngebucin maksimal setelah ketemu Freya." - Agra Tristan Hwaidi Bagaimana kisah mereka? Lets enjoy the flow~ {Follow dulu sebelum baca} Started : March, 20/2020 Fini...