I know, in the future many things will happen. The good and the bad, don't make me give up alone. Still lead me to follow your steps.
— Freya Dhafina GalandraFreya bersama Almira sekarang tengah menikmati waktu berduanya. Almira bercerita banyak hal, mulai dari rencana ingin masuk ke tempal bimbel yang sama dengan Kiano hingga jujur pada Freya soal perasaannya pada cowok yang sudah jadi sahabat Freya sejak SMP itu.
"Gue nggak nyangka ternyata ada juga suka sama Kiano, dan lebih kagetnya lagi itu lo yang naksir banget sama dia. Gila sih, tapi lo emang terlalu perfect buat Kiano yang b aja." Freya lalu meringis setelah berucap, jika saja ada Kiano pastilah dia sudah dapat jitakan dari sang sahabat.
Tawa Almira menggema di kamarnya. "Lo nggak ada akhlak banget deh Frey. Nistain sahabat lo sendiri. Hahaha... Tapi, mungkin lo ngeliatnya kayak gitu tapi sejujurnya gue ngerasa kurang pede aja..."
"Kok gitu?" alis Freya terangkat, "nggak pede gimana maksud lo, Al?"
Almira tersenyum, "Meski Kiano terlihat menerima kehadiran gue, gue masih ngerasa jadi orang asing. I mean, Kiano kayak..."
"Al. Apapun yang jadi kecemasan dalam diri lo, lo nggak usah ikutan overthinking gitu. Kiano juga suka kok sama lo." senyuman Freya melegakan hati Almira.
"Frey, beneran Kiano lagi nggak deket sama cewek lain ‘kan?" tanya Almira tanpa hilang raut penasaran di wajahnya. Freya menggeleng.
"Kalau ada juga nggak mungkin gue nge-ship lo berdua deh." gumam Freya.
Almira merapatkan tubuhnya lebih dekat dengan Freya. Dahi Freya samar bergelombang, "Lo kenapa?"
"Frey. Gue punya satu berita buat lo. Ini sih penting banget!" gumam Almira dengan suara yang benar-benar pelan. Freya jadi dibuat penasaran olehnya.
"Soal apa?" tanya Freya.
"Soal Kak Agra dan Kak Gilly!" jawab Almira. Freya menoleh menatap Almira dengan tatapan penuh tanya tentu saja. Gilly? Siapa?
Ketika Almira mulai bercerita tentang Gilly, hati Freya mulai merasa lain. Freya tak bisa menahan keterkejutannya di setiap penuturan Almira. Namun, satu hal yang telah jadi kesimpulan besar di kepala Freya yaitu ia seharusnya mulai menjaga apa yang sudah jadi miliknya.
Freya kembali ke kamarnya setelah seharian bersama Almira. Sampai di kamar, Freya memutuskan untuk mandi. Dua puluh menit, sudah sangat cukup baginya dan kini Freya sudah kembali tampil fresh.
Ketukan pada pintunya sedikit mengejutkan Freya. Tubuh tegap Agra beserta wajah tampannya menyambut Freya saat dia membuka pintu. Dada Freya mendadak berdebar, seharusnya debaran itu sudah tidak terlalu sering muncul karna kebersamaan mereka tapi Agra tetap saja mampu mengundang debaran itu dalam dada si dara jelita.
"Kamu cantik banget, Frey. Untung saja aku lebih dulu liat kamu sore ini di banding Dilan... Kalau nggak aku harus berantem dulu sama dia biar sore ini nggak ikutan jatuh cinta sama kamu." meski receh tapi gombalan Agra sudah berhasil memancing kemunculan rona merah muda di pipi Freya.
"Kupikir Kak Agra nggak tau Dilan..." Freya tersenyum menampilkan deretan giginya. "Tapi. Meski Dilan juga ikutan jatuh cinta, itu rasanya tetep nggak mungkin karna Dilan kan bucinnya Milea."
Agra menggeleng, "Ah. Kupikir kamu bakal balas gombalin aku, Frey." wajah Agra berubah sok di sedih-sedihkan membuat Freya tak kuasa menahan tawanya.
"Dih. Pengen banget di gombalin. Wleee..." Freya menjulurkan lidahnya tapi itu tak berlangsung lama ketika posisinya sudah berubah dan telah ada dalam dekapan Agra.
"Kak..." gumam Freya ketika aroma parfum Agra yang sudah dikenal oleh inderanya itu menguar masuk ke dalam hidungnya.
Agra yang tiba-tiba saja memeluknya itu berhasil menghadirkan lagi debaran yang sempat hilang karna candaan sebelumnya. Jelas sekali Freya merasakan bagaimana Agra menenggelamkan wajahnya pada pundak mungil miliknya.
"Freya... Berjanjilah kalau kamu nggak akan pernah ninggalin aku."
***
Usai makan malam bersama di mansion keluarga Hwaidi yang ada di Berlin. Agra mengajak Freya ke balkon di lantai tiga mansionnya. Dari atas balkon itu, Freya bisa melihat pemandangan kota Berlin yang tampak tak begitu jauh dari tempatnya berpijak kini.
"Kak... Boleh aku nanya?" akhirnya Freya membuka obrolan terlebih dahulu.
"Soal apa?" Agra kini memposisikan dirinya merangkul bahu Freya. Entah kenapa setiap kedekatan fisik mereka selalu saja membuat Freya hampir lupa kalau kakinya masih menapak di bumi. Freya sejenak diam, ia kembali dilanda ragunya.
Apakah ia harus menanyakannya ataukah membiarkan Agra saja yang akan memberitahunya tentang apapun yang kini jadi rasa penasaran Freya. Tentang Gilly...
Tentang wanita yang pada akhirnya mengundang rasa insecurenya Freya. Suara gumaman Agra menghentikan hening yang beberapa detik lalu diciptakan gadis itu.
"Mau nanya, Frey? Kayaknya ini serius banget..." Agra mulai menatap Freya dengan mimik seriusnya. Astaga, tatapan itu salah satu yang ingin dihindari Freya kalau dia mau jantungnya tetap kembali normal. Bagaimana tidak, kalau hanya dengan mimik seperti itu sudah berhasil menjadikan Agra Tristan Hwaidi memperoleh berkali lipat ketampanannya.
"Kalau kamu diam kayak gini tanpa nanya, gimana aku bisa jawab pertanyaanmu sih?" kata Agra.
Freya terpaksa mengurungkan niatnya. Tidak, bukan saatnya. Freya mungkin akan bertanya di lain waktu. Tidak untuk saat ini. Freya hanya tidak ingin sedikit merusak kebahagiaannya. Satu hal yang sudah jadi kesadaran dalam diri Freya.
"Aku rasa... Aku mulai jatuh cinta padamu, Kak." ucap Freya tanpa ragu lagi.
Freya berharap untuk kisah cinta pertama di dunia nyatanya, segala bisa berjalan mulus — semulus kulit biasnya, Park Jimin BTS. Apapun nanti yang akan terjadi di masa depan, Freya sudah bersiap menghadapinya. Ia akan kuat asal Agra takkan melepaskan genggamannya.
Pelukan hangat kemudian membuat Freya jadi emosional. Ia tak tahu bagaimana bisa air matanya mengalir lembut dan perlahan jatuh menciptakan bulatan tak beraturan di kemeja Agra.
"Terima kasih, Freya... I will always loving you forever..."
***
Hai, Luv💚
Gimana part ini? Masih mengundang kebaperanmu kah?
Yang penasaran banget tentang Gilly mana nih 😂Selalu support aku dengan votemu ya Luv... Makasih yang tetap setia nungguin FreyAgra update.
Luv u more and moreeeeee paraLuvku dan bucin Agra 😍😘 stay safe ya. See u next.
With Luv,
Nixhaay
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Bucin Banget!✔️
Romance#HWAIDISERIES Suamiku Bucin Banget! by, N I X H A A Y "Aku nggak bucin. Tapi berubah ngebucin maksimal setelah ketemu Freya." - Agra Tristan Hwaidi Bagaimana kisah mereka? Lets enjoy the flow~ {Follow dulu sebelum baca} Started : March, 20/2020 Fini...