Yearning Part 1

1.7K 118 11
                                    

Disclaimers
RPF (Real Person Fiction)Cerita ini hanyalah karya fiksi, terinspirasi oleh manusia nyata dari kehidupan nyata mereka, tetapi sepenuhnya dibuat dari imajinasi pengarang.
______________

Xiao Zhan dan Wang Yibo masih merindu, meski telah berada dalam hubungan yang bahagia lebih dari satu dekade. Mereka mungkin, sedang melakukan sesuatu untuk hal itu.

Wang Yibo melangkah keluar dari kamar mandi, ponselnya berdering di atas tempat tidur.

Ia menaruh satu handuk di atas kepalanya dan mengikatkan satunya lagi di pinggulnya, menuju tempat tidur untuk duduk dan kemudian mendengus pelan.

Sendi-sendinya masih sedikit sakit karena dia harus syuting untuk iklan di hari itu sebelumnya. Sekarang ia berusia 31 tahun, lelucon yang ia buat satu dekade lalu tentang fleksibilitas dan kelenturan pada usia muda sekarang datang untuk menggigitnya.

Menghela nafas, ia berbaring terlentang dan mengangkat ponselnya di depan wajahnya membuka kunci layar untuk memeriksa pemberitahuan baru.

Ada lusinan seperti biasanya, dari berbagai macam publikasi dan akun-akun pribadi media sosial, termasuk juga email resmi dari perusahaan, pesan dari manajernya, teman-temannya, dan orang tuanya...

Ibu jarinya menggeser ke satu pemberitahuan yang selalu menjadi prioritas tertinggi di antara pemberitahuan lainnya.

Chat : Proud fathers of two cute nuts

Zhan ge (17:25) : Yibo

Zhan ge (17:25) : Sepertinya aku tidak bisa datang ke pesta malam ini.

Zhan ge (17:26) : Syutingnya melewati jadwal dan aku baru saja ketinggalan pesawat. Pesawat tercepat selanjutnya sedang delay, aku tak bisa mendarat sampai tengah malam.

Zhan ge (17:26) : Aku benar-benar minta maaf, Bobo.

Zhan ge (17:27) : Aku tahu kau sangat ingin aku datang bersamamu kali ini.

Zhan ge (17:27) : <Lampiran gambar> Sebuah meme Xiao Zhan bersama Jianguo dipeluknya di depan wajahnya, keduanya menghadap kamera, dengan wajah yang berair dan buram. Pesan di gambarnya adalah 'Tolong maafkanlah kami berdua, kami benar-benar minta maaf'.

Zhan ge (17:28) : Maukah kau sampaikan pada Han ge juga kalau aku tidak bisa datang ke pesta? 😭

Zhan ge (17:47) : Yibo? Sibuk, ya?

Zhan ge (17:48) : Dan sekarang jadwal pesawatnya kena delay lagi!!!! Aku sekarang tak akan bisa sampai ke rumah hingga 01:15....

Yibo menatap pada pesan-pesan tersebut, merasakan sebuah kepedihan di ulu hatinya.

Ia sudah akrab dengan kepedihan ini, kemelankolisan ini. Salah satu yang telah tumpul oleh waktu dan pengalaman, ketajaman emosi yang tajam tumpul melalui pengulangan tanpa akhir. Ia menjatuhkan ponselnya ke atas dadanya dan menatap langit-langit kamar mereka selama beberapa detik, hanya untuk menarik dan menghela nafas, membiarkan hatinya tenang dari kekecewaan baru ini.

Ini bukan seperti tidak sangat terduga, ia menenangkan dirinya sendiri. Kita sudah tahu kalau rencana ini bisa saja gagal karena jadwal kegiatannya Zhan ge. Kita sudah tahu itu.

Tapi tetap saja, tusukan kerinduan yang kecewa ini tidak surut.

Tidak pernah surut.

Ia melihat sekitar.

Ia menolehkan kepalanya dan melihat Jianguo yang memperhatikannya dari sudut pintu kamar, mata coklatnya fokus sepenuhnya memperhatikan dirinya. Caranya memiringkan kepalanya terlihat seperti sedang cemas, seolah-olah kehadirannya di sini ada untuk memeriksa dirinya. Kelakuan yang sama seperti pemilik pertamanya, jika dia ada di sini.

Those Pipe Dreams - BJYXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang