45. Sedikit Lega

1.4K 88 2
                                    

@ RUMAH SAKIT HARAPAN

Sudah hampir dua jam Chelsea duduk di depan ruang ICU bersama Rexan. Waktu pun semakin malam. Mereka berdua masih terdiam, masing-masing asyik dengan pikiran mereka sendiri.

Makanan yang tadi dibelikan oleh Rexan pun juga belum sama sekali di makan oleh Chelsea.

"Kamu kenapa gak makan makanannya, sayang?" Tanya Rexan.

Chelsea menoleh sekilas ke arah Rexan sebelum akhirnya ia kembali menundukkan kepalanya. "Aku nggak laper, Rex," katanya.

"Paling enggak makan satu dua suap, kamu gak kasihan sama anak kita di dalem sana?" Tanya Rexan sambil menunjuk ke arah perut Chelsea yang sudah membesar itu.

Lagi-lagi wanita itu terdiam, sama sekali tak menjawab perkataan Rexan.

Tiba-tiba saja ada seorang perawat yang keluar dari dalam ruang ICU dengan begitu paniknya dan tak lama kemudian dokter masuk ke dalam ruang ICU diikuti dengan dua perawat yang lainnya.

Chelsea yang melihat hal tersebut pun juga ikutan panik dan bertanya-tanya. Gadis itu langsung menghampiri perawat yang hendak akan masuk ke dalam ruang ICU, "Sus ada apa? Apa yang terjadi sama papa saya?" Tanyanya langsung.

"Ibu mohon tunggu di luar sebentar ya, jangan panik, kami akan usahakan yang semaksimal mungkin terhadap pasien," kata perawat tersebut.

Rexan yang juga mengikuti Chelsea dari belakang pun memegang pundak Chelsea, seakan-akan berkata. 'It's okay Chels, papa will be okay. Dokter pasti akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhan papa.'

Setelah perawat tersebut masuk ke dalam ruang ICU, Chelsea dan Rexan pun kembali terduduk di depan ruang ICU itu. Rasanya tubuhnya Chelsea lemas tak berdaya, gadis itu sama sekali tidak tahu harus ngapain dan berbuat apa.

Belum ada sepuluh menit dokter masuk ke dalam ruang ICU, dokter tersebut kembali keluar dan menghampiri Chelsea dan juga Rexan.

"Mohon maaf ibu, bapak, apakah Ibu dan bapak keluarga dari pasien?" Tanya Dokter tersebut pada mereka berdua.

Chelsea pun langsung bangkit berdiri dari duduknya, "Iya dok benar, saya anaknya. Bagaimana keadaan papa saya dok?" tanyanya. "Papa saya baik-baik saja kan dok?"

"Mohon maaf ibu, bapak, saya harus memberitahukan informasi ini, bahwa keadaan pasien mengharuskan pasien harus segera dilakukan operasi karena terjadi komplikasi dan pendarahan. Jika ibu dan bapak selaku keluarga menyetujuinya, kami akan segera melaksanakan operasi tersebut," jelas dokter tersebut panjang lebar.

"Lakukan yang terbaik saja dok pada ayah Mertua saya, saya dan istri saya mempercayakan pada dokter dan tim," kata Rexan.

"Tolong selamatkan papa saya dok," kata Chelsea dengan begitu lirihnya.

Dokter tersebut menganggukkan kepalanya pelan, "Baik. Terima kasih bu, pak, kalau begitu saya permisi dulu," katanya.

Setelah dokter tersebut pergi, Chelsea langsung kembali terduduk lemas. Matanya pun sudah sembab karena terus-terusan menangis dari tadi. "Papa bakalan baik-baik aja kan ya, Rex?" Tanya Chelsea lirih.

Rexan mengelus-elus punggung wanitanya itu, "Iya sayang. Makanya kamu sekarang makan dulu, kalo papa tau kamu seperti ini, papa pasti bakalan sedih banget. Percaya deh sama aku," katanya.

"Bagaimana kalo terjadi sesuatu sama papa?" Tanya Chelsea.

"Kamu ngomong apa sih? Kok gitu?" Rexan menegur istrinya tersebut. "Ayuk kita ke mobil dulu. Makan dan istirahat barang sebentar, nanti pas kamu istirahat biar Aku yang jagain papa," katanya.

Akhirnya Chelsea menyetujui perkataan Rexan. Dengan gontai, wanita itu melangkahkan kakinya mengikuti Rexan yang berjalan tepat di depan dirinya itu.

Papa will be okay... papa bakalan baik-baik aja. Santai Chel, ini semua pasti bakalan terlewati batin gadis itu.

===

Dua hari kemudian...

Sudah dua hari Chelsea dan Rexan berada di Bandung dan Sudah dua hari lamanya juga mereka berdua terus berada di rumah sakit untuk menjaga papanya.

Sejak dilakukannya operasi dua hari yang lalu, hingga detik ini Hendrik sama sekali belum ada tanda-tanda siuman. Hal tersebut membuat Chelsea benar-benar sangat khawatir.

"Kamu kalo mau pulang ke Jakarta pulang aja Rex, gak apa-apa aku di sini sendiri," kata Chelsea pada suaminya itu.

Rexan langsung menggelengkan kepalanya, "Nggak, aku tetep di sini aja sama kamu. Urusan kantor gampang, aku masih bisa pantau dari sini," katanya.

"Maaf apakah di sini ada keluarga pasien yang bernama ibu Chelsea?" Tanya seorang perawat yang keluar tiba-tiba dari dalam ruang ICU.

"Saya sendiri sus, ada apa ya?" Kata Chelsea.

"Maaf ibu, boleh masuk sebentar ke dalam ruang ICU? Soalnya pasien dari tadi terus mengigau dan memanggil-manggil nama ibu," kata perawat tersebut.

Mendengar hal tersebut, Chelsea langsung dengan sigap bersiap-siap mensterilkan diri dan masuk ke dalam ruang ICU.

Saat masuk ke dalam ruang tersebut, dilihatnya papanya yang terbaring lemas di ranjang rumah sakit dengan begitu banyak selang terpasanng di tubuhnya.

"Papa... ini Chelsea pa..." lirih gadis itu yang langsung memegang tangan ayahnya. "Chelsea datang pa..."

"Ch—chelshhha," kata Hendrik dengan mata yang masih terpejam.

"Chelsea di sini pa... Chelsea ada di samping papa." Gadis itu Sudah tak mampu menahan air matanya. "Papa Bangun yuk, Chelsea kangen banget sama papa."

"..."

"Papa... Chelsea minta maaf kalo selama ini Chelsea selalu nyusahin papa, selalu membuat papa marah setiap kali ada Chelsea. maaf... Chelsea sungguh-sungguh minta maaf," kata Chelsea dengan begitu lirihnya. "Papa harus cepet bangun dan sehat lagi pa, memangnya papa gak mau liat cucu papa?" tanyanya.

"..."

Chelsea tersenyum kecut, "Kalo mama liat papa seperti ini dari atas sana, Chelsea yakin mama pasti sedih banget. Pasti mama bakalan sangat sedih," katanya. "Asal papa sembuh... Chelsea rela untuk gak memunculkan wajah Chelsea dihadapan papa lagi asal papa bahagia."

Bersambung...

***

Hai guys! Makasih banyak ya yang udah selau ikutin cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai guys! Makasih banyak ya yang udah selau ikutin cerita ini. Jangan lupa untuk selalu dukung cedita ini dengan cara vote dan comment untuk cwrita ini. Terima kasih!^^

Because The Baby [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang