22. Fall in Love With You

4.8K 189 26
                                    

Reno menyeruput kopi yang ada dihadapannya saat itu. Ia menikmati rasa kopi yang menyentuh mulutnya, kemudian kembali meletakkan cangkir kopi miliknya itu kembali ke meja.

Ia menoleh ke seberangnya, dahinya menyerngit begitu saja saat melihat temannya itu tersenyum sendiri sembari menatap ponsel miliknya.

"Jadi, sejak kapan lo balik ke Indo?" tanya Reno.

Orang yang dipanggilnya itu pun menoleh sekilas ke arah Reno sebelum kembali menatap ke layar ponselnya, "Baru lusa kemaren landing dan gue bersyukur banget bokap gue nyuruh gue dateng ke acara itu gantiin dia."

"Kenapa emang?" tanya Reno.

"Well, gue ketemu sama dia lagi."

Reno terkekeh pelan, "Oh, si cewek itu? Yang sering lo ceritain ke gue pas kita masih di Amerika Ken?"tanyanya.

Laki-laki yang bernama Ken itu pun mengangguk pelan. "Iya, makin cantik dia. Cuma sayang... dia udah sama orang lain," katanya. "Lo sendiri gimana?" tanyanya.

"Gimana apanya?" Reno justru berbalik tanya.

"Lo sama siapa sekarang?"

"Hahaha... lo lagi ngeledek ya?" tanya Reno. "Gue mah belum ada. Lagi cari yang cocok. Oh iya by the way, gue kayaknya udah nemuin model yang cocok buat model produk terbaru kita deh."

"Beneran? Siapa?" tanya Ken.

Reno lagi-lagi menyeruput kopi miliknya, "Ada deh. Pokoknya gue jamin dia ini cocok banget buat jadi model kita. Nanti gue coba hubungin dia deh," katanya.

Ken menganggukkan kepalanya setuju, "Oke, atur aja. Gue mah ikut," katanya.

"Oke."

===

20:00
@ Rumah Rexan

Suara dentingan antara garpu dan sendok menggema di ruang makan rumah Rexan. Mereka—Rexan, Chelsea dan juga Reno—sedang makan malam bersama, sambil sesekali mengobrol dan melempar candaan satu sama lainnya.

"APA?!" Pekik Chelsea yang seketika membuat Rexan juga Reno kaget, bahkan hampir saja membuat Reno tersedak tulang ikan. "Ka—kamu lagi becanda ya, Ren?" tanyanya.

Reno berdecih kecil, "Chel gila ya? Aku sampe kaget tau!" tanyanya.

"Biarin sih Ren, gak suka aja," kata Rexan membela.

Chelsea menyengir kecil, "Hehehe... maaf, abis aku juga kaget dengernya. Itu beneran?" tanyanya. "Beneran aku bisa jadi model?"

"Iya, beneran. Soalnya kebetulan banget perusahaan temenku lagi mau launching produk barunya untuk ibu hamil dan aku rasa... kamu cocok jadi modelnya," kata Reno. "Gimana? Mau?" tanyanya pada Chelsea.

"Mau!" kata Chelsea.

"Nggak!" Kata Rexan, berbarengan dengan Chelsea.

Seketika itu juga Chelsea langsung menoleh ke arah Rexan dan memajukan bibirnya, "Kan yang ditanya aku, kenapa kamu juga ikutan jawab?" tanyanya.

Rexan menghela nafasnya panjang, "Nggak ya, sayang. Udah deh, kamu gak usah kerja kerja begitu. Aku sendiri yang kerja juga masih lebih kok buat biayain kamu," katanya.

"Kenapa sih jadi suami gak mendukung kemauan istrinya?" tanya Reno.

"Nggak ya, Ren. Kakak ipar lo ini lagi hamil, gak boleh kecapean. Apalagi gue juga bakal sibuk akhir-akhir ini ngurusin projek baru perusahaan, gue gak bisa nemenin Chelsea dan gue takut Chelsea kenapa-kenapa," kata Rexan.

Because The Baby [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang