01

59 15 1
                                    

Votment juseyo,
Kamsahamnida (●'з')♡

.・*。≻───── ⋆✧⋆ ─────.•*。
N

amanya, Nara Angelista. Satu-satunya anak perempuan dikeluarga — kalo kata orang sih 'Halilintar Kw' alias anaknya bajibun.

mungkin sebagian orang khususnya kaum hawa menginginkan posisi gadis itu?

Namun nyatanya pemirsa, hahaha tidak semudah itu. Hidup bergelimang harta nggak menjamin bakal bahagia, apalagi posisi si cewek di benci banget sama saudaranya.

Terkadang ya, Nara kepingin ngelawan takdir. Dia berharap terlahir menjadi gadis sederhana yang dikelilingi keluarga harmonis serta saling menyayangi.

Tuhan sudah menulis takdir dan kisah hidup Nara sedemikian rupa, dan kini ia hanya perlu mensyukuri tanpa protes dan banyak mengeluh bukan?

Nara Angelista tinggal bersama kesepuluh saudara laki-lakinya. Ayah? Pria tua itu hanya pulang beberapa tahun sekali, meninggalkan sang anak di Korea Selatan demi mengurus bisnis.

Ibu? Fyi — ayah mereka menikah lagi setelah ibu kandung meninggal, selepas melahirkan anak terakhirnya - Nara. Walaupun ibu tiri itu terlihat masih muda, diumurnya yang menginjak kepala empat harus mengurus ke sebelas anak-anak yang bermacam-macam sifat dan kelakuan tak terduganya.

Ibu tiri tidak seperti di sinetron kebanyakan, ya walaupun wajahnya terkesan dingin dan judes tapi dia tidak pernah jahat dan juga tidak terlalu peduli kepada kami.

Kerjaannya hanya keliling luar negeri, menghabiskan duit sang kepala keluarga.

"NARA!"

Yang dipanggil sudah pasti terlonjak kaget mendengar suara sarkas dari lantai satu, siapa lagi pemilik suara merdu nan nyaring secara bersamaan kecuali anak kesepuluh bernama Haechan.

"Lu tuh ya, kalo gue panggil cepetan kek" katanya seraya berkacak pinggang. "Lelet banget! Masakin gue buruan" titahnya.

Nara hanya mendengus pasrah, bukan sekali dua kali diperlakukan layaknya pembantu disini.

"Non, biar bibi aja yang masak." Bibi Shin salah satu asisten rumah tangga yang mengurus bagian dapur.

"BIBI! KALO BIBI SAMPE BANTU ATAU GANTIIN NARA MASAK, AKU PECAT YA!" teriak Haechan lagi, dari arah ruang tamu.

Heran, kenapa punya telinga sepeka itu. Padahal jarak dapur sama ruang tamu itu lumayan loh?

Sang adik lanjut memasak. menghabiskan waktu kisaran 15 menit dan akhirnya masakan pun siap di hidangkan.

"Bang Ecan, udah siap nih" ujar Nara memanggilnya.

Haechan bergegas kedapur dan menghentikan permainan game online di handphonenya.

Tapi, betapa kagetnya Nara serta beberapa orang didapur karena semua hidangannya . . .

.
.
.
Ngegantung ya? Hehe, sengaja wle.
Jangan lupa Vote dan komen ya yorobun, sampai jumpa di chapter selanjutnya(づ ̄ ³ ̄)づ

To be continue

"Am I bad?" || with NCT127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang