||ONB!||~6

418 40 2
                                    

"Ekhem! Kenapa tak disini dulu?kan udah lama gak manja manjaan lagi sama kak Ar" rajuk Aaron,duduk disamping Sasha,melilitkan tangannya di lengan mungil milik Sasha.

Seakan akan mereka melupakan keberadaan sosok selain mereka,bahkan aura yang kini mulai mencekam pun tak mereka sadari,Sam mengeluarkan aura dinginnya saat melihat pemandangan dihadapan nya,menatap datar dua sejoli tersebut.

"Ekhem!" Deham Sam,membuat ekstensi mereka terarah kepadanya.

..............................   ..............................    ..............................  


Pandangan mereka  teralihkan kearah Sam yang sengaja berdeham dengan keras,membuat Aaron dan Sasha meringis melihat ekspresi pemuda itu.

"Kakak kenapa ya??muka nya kok seperti orang yang nagih hutang,suram banget kaya hidupnya kak Ar", celetuk Sasha membuat Aaron melotot tak terima, mana ada suram. Pikir Aaron.

Sontak saja Aaron melepaskan melepaskan tangannya dari pinggang kecil Sasha,lalu berdiri dan duduk disebelah Sam,sembari melipat tan tangan nya didepan dada dan jangan lupakan ekspresi yang seakan akan ingin melahap Sasha hidup hidup.

"Enak saja kalau ngomong,mana ada orang tampan seperti kak Ar hidup nya suram??ingin sekali kak Ar lempar Sasha ke kandang kuda,biar bisa belajar makan rumput" balas Aaron menatap Sasha musuh, ya seperti inilah keadaan jika Aaron dan Sasha dipersatukan,mereka akan saling menjelek jelekkan satu sama lain dan jika terpisahkan mereka akan saling merindukan.

Kini giliran Sasha yang melotot tak terima,enak sekali kalau bicara,kenapa harus sama sama in sayur sama rumput sih!. Pikir Sasha.

"Gak bisa makan sayur itu manusiawi tau kak,daripada kak Ar,belasan tahun hidup tapi tak pernah bawa pulang gandengannya, apakah itu yang dinamakan normal??makanya jangan main game terus dikamar,sering sering in keluar rumah biar kenal cewe di luaran sana" omel Sasha menatap Aaron dengan senyum,namun senyumnya tak sampai mata indahnya.

"Sasha itu masih kecil,jadi tak boleh memiliki hubungan dulu itu kata dad!", ucap Sasha ketika melihat  Aaron ingin membantah ucapannya,tangan Sasha bergerak membentuk kecil,dengan jari telunjuk dan ibu jari saling berdekatan.

Sam hanya melihat perdebatan dua orang tersebut,tanpa mau menyela atau melerai mereka,biarkan lah hitung hitung hiburan.

Seorang wanita paruh baya menatap heran ketiga orang yang sedang sari berbincang ralat seperti hanya dua orang yang saling beradu mulut seperti lalat.

"Hey hey?masih pagi malah berantem,kamu Aron,kok kamu belum mandi??tak malu dengan Sam??yang kesini dengan keadaan segar?tak seperti mu yang kucel seperti anak gembel??" Tanya nya dengan alis sebelah terangkat,wanita paruh baya itu adalah Olivia Nora Johnson.

"Hahahahaha!" Sudah cukup Sasha mendengar semua ejekan itu,Sasha sudah tak sanggup untuk menahan tawanya,seketika tawanya menggelegar membuat semuanya terdiam,dimana letak kelucuannya??.

"Sha??" Panggil Aaron. Melirik ngeri ke arah Sasha,kenapa dengan adik nya itu kenapa dia tertawa dengan sangat kencang?padahal tak ada yang melawak.

"Anak mami kenapa??kamu belum sarapan kan Sha??nanti makan bareng ya sekarang kamu pergi ke kamar Lane,bangun kan si kebo terus suruh turun kebawah kita makan dulu", kata Olivia,dengan suara lembutnya,membuat Aaron merotasi matanyan,jengah.

"Sebenarnya yang anaknya siapa sih". Gumam Aaron.

"Ay Ay Captain!!" Girang Sasha,Sasha seperti mendapatkan lampu hijau untuk mengganggu sahabatnya yang sedang hibernasi itu,Sasha berlari ke arah kamar Lane dengan penuh semangat.

Tiga pasang mata yang se daritadi menatapnya hanya menggeleng pelan,ada ada saja tingkah ajaib gadis itu.

Oh No Babe! (Slow Update) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang