Mission X ; 05

78 17 4
                                    

Sudah seminggu semenjak meninggalnya Sowon, awalnya mereka berduka. Umji dan Yuju mengurung diri semenjak balik dari tempat liburan, mereka berdua sangat terpukul atas meninggalnya Sowon.

Tapi setelah mendengar perkataan Hyunsuk untuk tidak berlarut dalam kesedihan, akhirnya mereka berdua sudah mulai riang kembali.

Kini mereka semua memutuskan untuk tinggal dikontrakan milik keluarga Hyunsuk, mereka membagi lantai satu untuk para cewek dan lantai dua untuk para cowok, Karna kamar dilantai dua cukup banyak.

"Gue masih belum ngerti masalah apa sebenarnya yang terjadi" keluh Jeongwoo, membuat Haruto menoleh kearahnya.

"Gue percaya lo bakal tutup mulut, jadi gue bakal kasih tau lo" ujar Haruto membuat Jeongwoo semangat bangkit dari tidurnya.

"Lo tau kan Kim Senna?"

"Yang psikopath katanya itu kan?" Haruto mengangguk,

"Kim Senna itu dibebasin sama seseorang dan bikin kerja sama, Kim Senna nyuruh orang ini buat bunuh kita semua supaya orang ini bisa mendapatkan apa yang dia mau"

"Seseorang itu siapa?"

"Awalnya gue ngira cuma diantara mereka bertiga belas, tapi akhirnya gue tau diantara kita juga ikut"

"Lo tau siapa?" Haruto menggeleng,

"Kok bisa ya dia berkhianat, bukannya mereka udah temenan sejak lama?"

"Kadang orang bisa berubah seiring berjalannya waktu Jeongwoo"

"To" Jeongwoo memegang pundak Haruto,

"Gue harap orang itu bukan lo"

"Sorry" lirih Haruto, kemudian berlalu meninggalkan Jeongwoo.

Tolloooonnggggg

Semuanya bergegas berlari kearah sumber suara, yang bersumber dari kamar Jisung, Chenle dan Junghwan.

"Kenapa?" panik Mashiho, tadi ia sedang sibuk masak. Tapi saat mendengar suara teriakan ia langsung berlari.

"Ga tau, kamarnya dikunci" ujar Jaemin,

"Jisung didalem, tadi dia bilang sama gue katanya mau tidur" kata Jihoon, saat mengingat tadi dirinya sedang nonton frozen bersama Jisung. Tapi pria itu malah mengantuk dan ingin tidur.

"Dobrak aja udah" Jaehyuk langsung  mendobrak pintu kamar Jisung, setelah mendengar saran dari Doyoung.

Saat pintu terbuka sebuah pandangan mengerikan terlihat jelas didepan mata mereka, Jisung. Pria itu tergantung dilangit langit kamar dengan sebuah kain yang mencekik lehernya.

Wajahnya pucat, bibirnya membiru, matanya mengeluarkan air mata, jelas tersorot dari matanya bahwa dirinya belum siap untuk pergi.

Melihat itupun Umji langsung pingsan, dengan cepat Hyunsuk dibantu oleh Doyoung yang berdiri tak jauh darinya langsung memopong tubuhnya dan menidurkannya di sofa.

Sementara Jeno menelfon ambulan, dan Junkyu menghubungi polisi.

****



Hari ini pemakaman Jisung akan dilaksanakan, rintihan kehilangan terdengar memilukan. Seorang ibu yang kehilangan anaknya, seorang teman yang kehilangan kawannya.
Jisung anak yang ceria, tapi dia lebih dahulu meninggalkan dunia.

"Gue masih ga nyangka Jisung udah ga disini" Isak Jaemin, Jisung sudah ia anggap adiknya sendiri. Walaupun pria itu sering menjahilinya, tapi Jaemin tidak pernah membenci Jisung.

The AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang