Mission X ; 06

72 18 6
                                    

"Makin kesini makin banyak yang meninggal" Yedam menatap aquarium dengan tatapan kosong,

Doyoung yang disebelahnya mengangguk mengiyakan, "gue pasrah kalo seandainya nanti gue yang bakal dibunuh"

"Lo jangan ngomong gitu dong, bikin takut aja ih" kesal Yedam, karna Doyoung mulai ngawur.

"Lu curiga sama siapa Doy?" tanya Yedam,

"Gue awalnya curiga sama Haruto, tapi kan Haruto udah gaada"

"Kalo lo gimana?" tanya Doyoung balik,

"Gue curiga sama bang Yoshi, soalnya gelagat dia aneh banget"

"Iya juga sih, tapi semua yang ada disini sama-sama mencurigakan. Gue bingung mau percaya sama siapa" ujar doyoung memainkan kunci motornya.

BYUUUUUURRRR

"AYAM AYAM EH AYAM MONYET" kedua human itu terkejut saat mendengar sesuatu yang besar menghantam air dikolam renang, sampai Doyoung pun dibuat latah olehnya.

Karna penasaran mereka langsung menuju area kolam renang,
"Mau kemana kalian" tanya Mark, saat melihat Doyoung dan Yedam tergesa-gesa.

"Kita tadi denger suara kenceng banget dikolam renang, ini mau nge chek" ujar Yedam,

"Yaudah gue ikut, yok cek bareng" Mark pun ikut bersama Doyoung dan Yedam.

Sesampainya dikolam mereka memperhatikan sekitar, "gaada apa-apa tuh, tapi kok tadi bunyinya kenceng banget ya?" Ujar Yedam.

"Gais"

"Naon euy"

"Gais"

"Paan sih nying"

"Ini gue salah liatkan?, itu air kolamnya masih jernihkan? Kok gue liat Yuju?"

Mendengar ucapan Mark, Doyoung dan Yedam langsung menoleh kearah Kolam yang airnya sudah berubah menjadi warna Merah. Dan disana sudah terapung tubuh Yuju yang pucat.

"YUJUUUUUUUUU" teriak mereka, semua penghuni kontrakan langsung berlarian kearah kolam berenang,

"Apaan sih teriak-teriak?" omel Yoshi diiringi dengan Hyunsuk, Mashiho dan Asahi dibelakangnya.

"I-itu" Doyoung menunjuk kolam renang,

"Astaga" Hyunsuk membulatkan matanya tak percaya melihat Yuju sudah menjadi mayat terapung ditengah kolam renang,

"OMAIGAT" SinB menganga menatap Yuju,

Tanpa disuruh dua kali, Eunha langsung lari kedalam Rumah untuk mengambil ponselnya. Ia akan menghubungi polisi dan ambulan.

Saat hendak masuk kekamar, ia melihat Jihoon dengan santainya duduk didepan televisi sambil ngemilin snack potato.

"Bagus banget duduk disini, sementara yang lain pada panik" Eunha berdecak sambil menjewer kuping Jihoon.

"Apaan sih lu, kalo telinga gue putus gimana?" kesal Jihoon, menatap Eunha dengan tatapan julid nya.

"Buruan sana gabung, lu mau dicurigai?"

"Ya kagak lah"

"Makanya buruan sana, gue mau telfon polisi dulu" setelahnya Eunha bergegas lari kekamarnya dan menghubungi pihak berwajib.

"Bawel banget tuh si bogel" Jihoon terus merutuki Eunha yang menganggu waktu santai nya.

Saat hendak bergabung ke kolam Jihoon bertemu partner nya saat melakukan 'misi negara' nya tadi.
"Keren kan ide gue?" ujar sang partner,

"Keren banget bro, kuy lah buruan gabung ntar malah dicurigai" Jihoon merangkul sang Partner.


































SinB menatap sedih sebuah nisan yang bertuliskan nama sang temannya. Ia benar- benar tidak menduga hal ini akan terjadi,
"Ayok pulang, udah mau hujan" Eunha meraih bahu SinB, lalu mengajaknya untuk segera pulang.

Tanpa perlawanan SinB hanya menuruti ajakan Eunha, ia sungguh tidak punya tenaga untuk melawan.

"Gue makin ngeri sama kalian" ujar Hyunsuk,

"Gue udah ga bisa percaya sama siapapun, kalian semua berbahaya" Hyunsuk mengusap wajahnya kasar,

"Lo ngerasa gitu?, kita juga ngerasa gitu bang. Lo anggap kita berbahaya, kita juga anggap lo berbahaya." ucap Jaehyuk.

"Gue ngerasa bersalah banget, gue ga bisa jagain kalian," Yoshi menundukkan kepala, ia kecewa. Kecewa pada keadaan, kecewa pada dirinya sendiri.

"Ayok makan dulu, kita semua juga butuh tenaga. Ga baik terus berlarut dalam duka, nanti mereka ga tenang" ujar Jaemin, lalu balik lagi kedapur.

Disana sudah ada Jeno, Mashiho dan Haechan yang sedang menyiapkan makanan. Jeno dan Mashiho sih lebih tepatnya, Karna Haechan cuma bantu nyicipin doang.

Mereka makan dalam diam, tidak ada yang bersuara, bahkan Jeongwoo yang biasanya sering bacot kini hanya diam.
Ia merasa sangat kehilangan, pertama Sowon, kedua Jisung lalu Haruto. Jisung dan Haruto adalah Partner nya dalam dunia perbacotan, biasanya Junghwan dan Chenle ikut andil dalam hal ini. Tapi semenjak mereka berdua pergi untuk selamanya, keadaan seakan berubah sangat drastis.

Setelah makan mereka langsung masuk kekamar masing-masing.

Tanpa mereka ketahui, empat orang dari mereka tidak masuk kekamarnya.























Sekarang masih jam 05.30, tapi Mashiho dan Jaemin sudah sibuk didapur. Beberapa menit setelahnya muncul Yoshi dan Jeno yang ikut membantu.

Biasanya Eunha dan Yuju akan ikut membantu, akan tetapi Yuju sudah tiada dan Eunha pasti sedang kelelahan.

Ting tong

"Eh siapa noh nge bel subuh-subuh" ujar Mashiho, Jeno langsung bergegas membukakan pintu.

"Ada adab kah? Subuh-subuh bertamu?" omelnya sambil berjalan.

"Gue sumpahin kalo orang iseng, pantatnya bisulan, kurap, panuan"

"YERIN?"

Saat membuka pintu ia melihat Yerin yang terlihat kedinginan diluar, gadis itu bersandar pada pintu membuatnya sedikit terhuyun saat Jeno membukakan pintu.

"Astaga lo dari mana aja, kok nyampe-nyampe kek gembel gini?" Jeno langsung membawa Yerin kedalam Rumah, tanpa ia sadari seseorang juga ikut masuk kerumah. Tapi bukan lewat pintu, melainkan lewat kaca jendela kamar.

"Yos, tolongin ambil air putih cepetan" soraknya,

Jeno mendudukkan Yerin disofa tamu, tak lama kemudian Yoshi datang dengan segelas air putih ditangannya.
"Dia gapapa?" tanya Yoshi,

"Badannya panas" ujar Jeno,

"Bawa kamar aja gih, biar ga kedinginan" usul Yoshi yang diangguki Jeno,

"Liatin Umji dong, tidur bareng Eunha apa bareng SinB, kalo sama SinB biar Yerin gue bawa kekamar Eunha" Yoshi pun mengangguk, lalu bergegas kekamar paling pojok dilantai satu.

"Ini bocah tidur, pintu kamar ga ditutup pula" ia mengomel saat masuk kekamar SinB dan ternyata ada Umji disana.

"Ini juga jendela ga ditutupin, ntar maling masuk mampus lu bedua" ia pun segera menutupkan jendela kamar SinB yang terbuka.

"Gimana?" tanya Jeno

"Bawa kekamar Eunha aja, Umji tidur bareng SinB" Akhirnya Jeno langsung menggendong Yerin kekamar Eunha.





"Bagus jeno"




























Tbc


Vote and coment!!!!!


Buat yang suka baca tanpa vote, gue doain pantatnya bisulan, kurapan, panuan!!!!!

The AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang