Mati Lampu

106 20 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Guysss gua mau promosi, jangan luoa baca yaa lapak gue yang baruu..

Baca ya, awas kalo enggak.






























Eunha berdecak sebal merutuki nasibnya malam ini, bagaimana tidak diluar keadaan sedang hujan ditambah dengan suara petir. Dan sekarang baru saja mati lampu paket komplit dah kalo mau nonton film horor.

Awalnya Eunha tidak takut sama sekali, hanya saja malam ini berbeda orang tuanya tidak ada dirumah, hanya dirinya seorang.

Jangan ditanya lagi, takut? Sudah pasti!

"Dih gileee, mana gledek bunyi nya serem pula" gumamnya

Ia meraih selimutnya hingga menutupi sebagian wajahnya, ia bersyukur batrai ponselnya dalam keadaan penuh.
Ia menghidupkan senter pada ponselnya lalu membiarkan senter itu hidup menerangi ruangan kamarnya.

Sebenarnya Eunha mempunyai senter, hanya saja ia terlalu malas dan sedikit hmm... Takut
Untuk mengambil nya diruang tengah rumahnya.

"Sumpah ya sekarang gue udah takut level maksimal"

"Yaallah deg-degan parah aing tuh"

"Duh jantung gue"

Ia memperhatikan gorden kamarnya yang bergerak ditiup angin, "duh kok malah mirip cewek berdiri sih"

Ia menggelengkan kepalanya, mengusir semua halusinasi yang keluar malam itu.
Hingga akhirnya bel rumahnya berbunyi, ia terkejut dan semakin takut. Lagi pula siapa yang akan bertamu malam-malam begini mana hujan pula.

Tapi karna risih, ia memberanikan dirinya untuk keluar kamar, bukan untuk membuka pintu tapi untuk mengintip saja siapa diluar.

Ia mengendap-endap turun kebawah, lalu ia meraih sebuah senter didalam lemari diruang tengah. Ponselnya ia masukkan kedalam saku baju tidurnya, ia mulai mendekat kearah pintu.

"UNAA, BUKAK PINTU NAK, MAMA KEDINGINAN NIH"

Eh?? Itu Mama????
Anak macam apa Eunha ini yang tega membiarkan Mamanya kedinginan diluar. Jangan ditiru pemirsa!

"YA MAA BENTAR" Sahutnya

Sekarang bukan bel yang berbunyi, tetapi pintu yang terus digedor-gedor.

Eunha sekarang sudah tidak takut, toh mama nya ada diluar bukan?

Sebuah pesan singkat masuk keponselnya, yang mampu membuatnya merinding dan ingin pingsan seketika.

From : Papa

Eunha kunci semua pintu rumah ya, besok papa sama mama pulang. Kamu mau oleh-oleh apa?

Gadis itu menelan salivanya dengan susah payah, lalu ia membalas pesan sang ayah.

Mama beneran masih sama papa? Tapi diluar ada mama ngetok pintu minta dibukain




Kamu masuk kamar cepat, jangan dibukain. Buruan! 





Pa?? Una takut sumpah





Ia menatap pintu yang semakin keras gedorannya,

"NAK BUKA PINTU, MAMA MAU MASUK"

Tidak ada alasan lagi buat ga lari, pokoknya sekarang lari aja udah!!























Sesampainya dikamar, Eunha mengunci pintu kamarnya, lalu membiarkan senter hidup menerangi kamarnya.

Ia melirik kearah balkon kamarnya yang tertutup gorden, dan melihat ada sebuah bayangan disana.

Jendela balkon pun diketuk, dan

"NAK, KOK GA DIBUKAIN PINTUNYA? MAMA MAU MASUK"
































***

TBC

VOTE & COMENT!











The AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang