BAGAN 21

75 9 1
                                    

BRAANK....

Zoffy memukul meja dengan keras,"Hah?! Apa aku tak salah dengar, hah?! Bagaimana bisa anak - anak di sekolah menghilang? Bagaimana dengan zero, dan shiko?!" ucapnya khawatir dengan keduanya.

"Saya masih belum mengetahui tentang hal itu, saya hanya mendapat informasi itu dari kepala sekolah disana!" ucap seorang ultra, yang bekerja di bawah pimpinan zoffy.

"Cih, kirim tim pertahanan kesana, anggota keamanan [polisi], dan... aku akan kesana bersama ultra brothers lainnya!"

"Baik pak."

~ ☆ ~

Kini sekolah itu dikerumuni banyaknya mobil polisi, dan telah di lindungi barrier, para ultra brothers datang setelah beberapa menit.

"Evakuasi semua siswa, disini tidak aman, bawa mereka pulang!" perintah seven setelah sampai disana.

"Jangan!" teriak kepala sekolah itu datang mendekat,"jangan bawa mereka pulang, mereka harus tetap bersama, karna dengan itu kita bisa melindungi mereka dalam barrier ini!" ucapnya.

"Tapi bukan kah lebih baik mereka di lindungi di rumah masing-masing?" tanya ace.

"Aku tidak tau, tapi leo telah memperingati saya seperti itu, dan dia terlihat sangat yakin," ucapnya memberitahu.

"Leo, dimana dia sekarang?" tanya zoffy.

"Terakhir saya melihatnya di panggil oleh salah satu siswa, mereka menuju kamar mandi yang tak jauh dari kantor," jelasnya.

"Siapa siswa itu?" tanya taro.

"Saya sedikit lupa, yang saya ingat, saya melihat ia memiliki bintang di dahinya," ucap kepala sekolah itu mengingat-ingat.

"Star!" ucap ultra brothers bersamaan.

"Seven, astra, ace, cari keberadaan mereka semua!" ucap zoffy membagi kelompok, "man, taro, jack, dan aku, akan membantu membawa anak-anak untuk berlindung!"

"Siap."




Tim Seven~¤

Mereka menuju kamar mandi yang telah di tujukan, di sana tetap sepi, sangat sepi, mereka mengamati dengan seksama, memeriksa setiap pintu, memeriksa ventilasi juga.

Ace membuka salah satu pintu, dan menemukan tanda.....

Ia segera memberi tau astra dan seven, mereka bertiga masuk kedalam toilet itu, di tutupnya pintu, agar tak lagi orang yang masuk, dan mengetahui keberadaan tanda itu, astra sedikit kaget, tentunya ia mengenal tanda itu, rasi bintang leo, bagaimana itu bisa ada disana? Dengan takut dan gemetar merambat di sekujur tubuh, astra memberanikan diri untuk menyentuh tanda tersebut.

Mereka terdiam, keheningan terjadi diantara mereka, tak ada reaksi apapun setelah lambang itu disentuh, malah semakin memudar, menguap menjadi cahaya merah, seperti kunang-kunang yang beterbangan di hadapan mereka.

Tetap terdiam, alangkah terkejutnya mereka ketika suara terdengar dari bola kunang-kunang itu, terdengar seperti pesan singkat, yang berisi....

"Aku tau kalian pasti mendengar ini, siapapun yang ada disana, tolong selamatkan anak-anak ultra, kumpulkan mereka, kalau bisa buat sinyal atau keberadaan mereka tidak dapat di lacak!"

"Nii-san... itu suara leo nii-san, dimana dia? Dimana?!" astra nampak panik setelah mendengar suara leo.

"Tenanglah astra! Kita pasti menemukan mereka," ace mencoba menenangkan astra.

"Tapi, apa mereka baik-baik saja? Bagaimana dengan star, shiko, dan zero, leo nii-san?!" astra tetap panik, mengkhawatirkan mereka semua.

"Diam astra! Aku juga hawatir, tapi tenanglah!" bentak seven.

Bola kunang-kunang itu perlahan terbang keluar toilet, diikutinya oleh mereka, cahaya itu terbang ke arah kaca yang terpampang di depan toilet, sebentar cahaya itu memutari dataran kaca, perlahan menampakkan bintang besar disana, bersinar biru terang, tanpa berpikir lama, seven segera menyentuhnya, kaca itu berubah menjadi sebuah sudut pandang pengelihatan, mereka terpaku melihatnya.




~ ☆ ~

"Oi oi oi, kalian mengikuti ya!" ucap seorang ultra biru dengan jas putihnya, membopong zero dan shiko seperti karung beras.

Leo dan star yang baru sampai di planet itu, sangat terkejut melihatnya, di sebelah ultra itu terdapat tery yang membawa bola energi besar.

"Forst nii-san!!" kaget star melihat ultra itu.

"Jadi dia..."

"Ooh, apa kau memberi tau mereka star? Bukan kah dia leo kecil yang dulu?" ucap ultra yang di panggil forst itu.

Ketegangan, keheningan, ketakutan, amarah, bercampur, merambat keseluruh tubuh, membuat mereka berdua mematung tak berkutik sedikit pun.

Planet Pm-07, tempat mereka sekarang berada, keheningan itu tak ada gunanya, forst memerintah tery untuk mulai menangkap mereka berdua, karna lengah mereka pun tertangkap jeratan tery, jeratan akar hijau yang sama.

Akar itu mulai mencekik mereka, dan tentu tak ada yang bisa mereka lakukan.

"Aakh... perma- ta... kehi-... dup- pan...!"

Mata mereka mulai tertutup, ya cahaya mereka pasti berkurang, dan tak sadarkan diri.

.

.

"Hahahah.... Twins Gold Power, satu sudah tertangkap, tapi kapan yang kakak nya?!"

"Tenang saja, satunya akan kesini, melihat sandra yang seperti mereka!"

Star perlahan membuka matanya, dan melihat ultra" yang di kenalnya ada di depanya.

"Forst nii-san?... tsukyo nii-san?..." ucapnya, namun matanya segera terbelalak melihat apa yang di ada di tangan forst, "NAURA!!"




~ ☆ ~

"NAURA!! DIMANA MEREKA?! ZERO, NAURA!!!" teriak seven menatap kaca yang memperlihatkan sudut pandang star.

"L- leo nii-san... star, shiko?" Tubuh astra melemas, tak kuat melihat semua itu.

Ponsel seven berdering, sudah pasti, itu adalah istrinya, yang menangis karna naura menghilang.

"Bagaimana ini?! Aah.... seven nii, tenanglah, naura dan zero akan baik baik saja, disana ada leo dan star, astra... mereka akan selamat, yakinlah, kau tau kan star pasti akan menyelamatkan mereka! Lalu shiko, dan zero pasti bisa mengalahkan mereka!" ace terlihat kalang kabut, namun ia mencoba untuk tenang, ia mengirim ultra sing pada yang lain, untuk segera kemari.





Bersambung.....

YEY AUTHOR LULUS SMP, WOHOO INSYAALLAH BAKAL SERING UP.

OK AUTHOR BURU" PERGI

KALOK KALIAN KEPO KELANJUTANNYA

TUNGGUIN YAA...

VOTE COMEN JUGA HAHAI....

BY BY😄

One Soul One Mind ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang