One Soul One Mind ✓

BAGAN 25

Baru beberapa meter dari sana, jam di tangan shiko bergetar, suara zero terdengar dari sana.

"Shiko, kemana kau akan pergi, hah?!" tanya zero, mengetahui kepergian shiko.

"Bagaimana kau bisa tau?" tanya shiko heran.

"Kau lupa, walau tak bersambung pikiran kita saat berjauhan, tapi aku masih bisa merasakannya, kau senang atau sedih, energi mu yang semakin menjauh atau tidak! Jangan pikir hanya dengan ucapan star, kita berpisah begitu saja, kita sudah berjanji untuk mencari kebenaran semua yang terjadi bersama-sama! Kau lupa itu shiko?!" ucap zero panjang lebar.

"Maaf, tapi kurasa ucapan star ada benarnya, apalagi kau taukan tentang ingatanku yang sudah kembali, kurasa aku harus temukan jati diriku dulu, zero... dan itu semua tergantung pada star, yang mengetahui segalanya!" ucap shiko.

"Tapi..."

"Aku akan kembali zero, aku dan kau, ditakdirkan untuk menyelamatkan sesuatu di masa mendatang, yang artinya kita harus mendapatkan kekuatan masing-masing dahulu, kita memang berbeda tapi tetap satu pemikiran!" ucap shiko.

"Baiklah, jika itu keputusanmu, tetap berhati-hati dengan sta-" belum sempat ucapan zero terselesaikan, kilatan cahaya melingkar dengan cepat di pergelangan shiko, dan jam tangannya meledak begitu saja.

Shiko terkejut, dan spontan menoleh kearah cahaya itu datang, shiko semakin terkejut melihat star dalam from yang mengerikan sudah ada disana, berdiri mematung, auranya terasa sangat mengerikan, matanya memerah, corak tubuhnya berwarna dasar biru, garis perak dan emas, yang membuatnya mengerikan ia memiliki guratan hitam di sekujur tubuhnya.

Shiko menelan ludah dengan susah payah, namun tetap saja ia marah, karna star telah merusak jamnya, bagaimana caranya ia berkomunikasi dengan yang lain nanti?

"Apa yang kau lakukan, star?" ucap shiko.

"Apa? Kau akan ikut bersama ku bukan? Kau tidak akan membutuhkan itu!" ucap star masih dengan nada yang menyeramkan.

"Kau tidak bisa memaksakan kehendakmu seperti itu, star!"

"Kau juga tidak bisa seenaknya, mengatur diriku!" 

"Apa ini star, kau bilang penampilan tidak penting bukan? Yang penting hatinya, tapi kau! hati mu sama saja dengan menampilanmu yang mengerikan! Kau lupa itu star? Kau mengatur semuanya, kau melarang ini itu, kau pikir kami boneka, hah?!" ucap shiko bersulut amarah.

"Tentu aku tidak melupakan itu, shiko... jika kau merasa menjadi boneka, jika boneka bisa menurut pada tuannya, bisa menunjukan kemampuannya bahwa ia bisa, dan melampui yang di perkirakan, ia akan seperti bintang, walau ia hanya sebatas boneka saja!" ucap star mengembalikan ucapan shiko, membuat shiko terbungkam.

"Kau tidak tau siapa sebenarnya aku kan? Tapi kau melihat aku sebagai pengatur segalanya, kau merasa aku tak mengerti apa-apa, tapi sekarang aku tau segalanya bukan? Penampilan tidak penting, siapa dirimu juga tidak penting, tapi yang penting adalah bagaimana kau dilihat dimata orang lain!" ucap  star sekali lagi.

"Dan kau, penampilan mu dan dirimu di mata yang lain sangat istimewa bukan? Kau penyelamat suatu hari nanti! Tapi hati dan pikiranmu belum sebaik kelihatannya, shiko... itulah tujuanku ada disini!"

Shiko merasa tertampar oleh ucapan star, tak bisa berkata lagi, shiko hanya menunduk penuh dengan pemikiran yang bercampur, diam mematung disana, star hendak pergi namun sebuah tangan bercorak merah perak itu menahan pergerakan star.

"Bukankah, ini semua tak sesuai rencanamu, star?!"

"Itu yang lalu, yang mendatang belum tentu akan berubah bukan?"

Star kini benar-benar melenggang pergi, tubuh shiko mulai bergerak mengikutinya, walau hatinya agak berat meninggalkan semua yang ada di M78, ia tetap mengikuti kemana star akan pergi.

~ ☆ ~

Bersambung....

Sorry sedikit gyus.
Pikiran ku lagi nyendat, ngak kayak rucika yang mengalir sampai jauh.

Ok, tunggu kelanjutannya
Tentang shiko yang mencari jati dirinya.

Dan tentang zero yang berjuang mencari kekuatan.

Dan tentang star yang menjalankan misinya.

Vote and coment yaa...

Jumpa di capter berikutnya....

By by😊