Play mulmed nya ya, ini sarannya ikutin pls, biar kerasaㅠㅠ
But, kalau gabisa juga gapapa si.. ga maksa:")Zombie yang menyerangnya diabaikan, mempersilahkan Beomgyu untuk mengurus. Soobin meneriakkan nama adiknya sembari berlari dengan penuh emosi.
Amarah sudah di ujung tanduk, pemuda bertubuh tinggi itu memukul satu zombie yang sedang menerkam adiknya brutal. Rahangnya mengeras, membunuh makhluk pemangsa ini layaknya tak memiliki hati.
Setelah menyingkirkan mayat hidup sialan itu, Soobin berlari cemas mendekat ke Taehyun. Dibawanya kepala Sang adik ke pangkuannya. Bersimpuh di atas tanah. Matanya mulai berkaca.
Wajah Taehyun yang sudah pucat mendapatkan tepukan pelan, bibir anak itu bergetar hebat.
"Taehyun! Taehyun, ku mohon bertahanlah! Aku akan menyelamatkanmu!"
Beomgyu di belakang itu masih mengurus sisa zombie yang semakin berkurang seiring dia banyak menodongkan pistol, menendang, serta memukul zombie hingga makhluk tersebut jatuh.
Sesekali anak itu melirik Soobin yang sedang mengelukan nama Taehyun. Sungguh, Beomgyu sangat bingung.
"AISH PERGI KAU!"
Satu zombie muncul lagi di hadapannya. Dengan segenap emosi -sebab dari tadi ia hampir kehilangan fokus karena Taehyun- pisau ia tusukkan ke kepala mayat yang berjalan ke arahnya.
Kemudian ia berbalik dan melihat Soobin sudah berderai air mata.
Dengan Taehyun yang rambutnya memutih ditambah wajah, bibir, semuanya pucat. Tapi anak itu masih membuka matanya.
"Taehyun.. kau bisa bertahan, tetap buka matamu, ya?" Lirih Soobin. Dia menggenggam kuat tangan Taehyun yang memutih, mendekatkan telapak tangan Sang adik ke pipinya. Dingin. Itu yang Soobin rasakan.
"S-soobin H-hyung.."
"Ya Taehyun, bagus.. tetap bicara, jangan pernah menutup mata mu." Ujarnya di sela-sela isakan pemuda itu ditahan.
Mengusap penuh lemah lembut surai milik adiknya, Soobin terus merapalkan doa untuk Sang adik.
Kemudian 3 detik setelahnya kedua mata besar itu tertutup perlahan. Napas Taehyun sudah tak berhembus. Bibir pucat itu bungkam.
Beomgyu memandang nanar kejadian di depan matanya. Tubuhnya melemas. Kakinya serasa akan menjatuhkan dirinya. Bahunya merosot ke sisi tubuh. Busur panah sudah terlepas dari genggamannya ke tanah begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Lose Me || TXT
FanfictionKetika suatu hal di luar nalar terjadi, ada yang berdampak buruk, ada pula yang memunculkan rasa takjub hingga kau menutup mulut tak percaya. Tapi, jika dikelilingi banyak manusia yang sudah menjadi mayat, hidup kembali tanpa sebuah jiwa, apakah it...