1.0

706 133 63
                                    

Sound di atas, play nya pas ada aba-aba ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sound di atas, play nya pas ada aba-aba ya. Soalnya kalo di awal bakal aneh, beneran deh.

Di malam yang kelam, cahaya rembulan menemani. Diiringi suara jangkrik di sekitar.

Taehyun duduk di salah satu batang pohon, memandang lurus ke depan.

Sampai Soobin datang dengan raut cemas tercetak di sana. Mengacak rambut frustasi setelah keluar dari dalam bis.

"Taehyun, kau melihat map biru ku?"

"Tidak."

"Di ada di dalam ranselku, dan sekarang kau tahu di mana? Aku sudah mencarinya dan tidak menemukan."

"Aku tidak melihat isi ranselmu."

Taehyun menjawab terlewat cuek. Dan Soobin hanya bisa menghela napas pasrah akan itu.

Sejujurnya ia benar-benar gelisah. Kehilangan map biru yang sangat pentiny baginya. Di situ ada dokumen mengenai dirinya dan juga Sang adik. Ditambah berkas penting yang akan ia gunakan untuk ke depan waktu.

Taehyun masih sibuk dengan pikirannya. Sang kakak datang ikut duduk di sebelahnya, dia tak bereaksi apapun. Taehyun tak tahu harus apa selain diam.

"Hei, Beomgyu akan baik-baik saja." Sudah pasti itu suara Si sulung. "Tadi aku terlalu panik karena banyak zombie, jadi aku hanya memikirkanmu."

Yang lebih muda mendengarkan namun tak berniat merespon.

"Kau tahu? Sekarang kau mengkhawatirkan Beomgyu, dan itulah yang ku alami juga padamu. Khawatir ku padamu melebihi rasa khawatirmu pada Beomgyu." Soobin mengambil napasnya sebentar. "Kalau kau mau marah padaku, silahkan. Aku minta maaf."

"Aku rindu Appa dan Eomma."

Kalimat tersebut dilontarkan, Park Soobin mematung di tempat. Ia hembuskan napas menghela, menatap wajah adiknya dari samping yang sedang mendongak ke atas.

Lantas ia juga mengikuti pandangan Taehyun. Malam ini periode bulan sabit. Indah sekali. Bintang-bintang juga terlihat jelas berkelap-kelip menghiasi langit berwarna hitam. Sungguh, rasa haru memenuhi hati Soobin. Baru kali ini ia merasakan alam yang sesungguhnya. 

"Aku juga."

"Apa Eomma dan Appa baik-baik saja? Mereka tidak ada kabar."

Soobin menoleh, "ya, mereka baik-baik saja." Menghela napas singkat. "Mereka pasti aman."

Taehyun tak bergeming. Dia terdiam memandang langit penuh bintang di sana. Tak berniat mengeluarkan sepatah kata apapun lagi.

"Kita akan menyelamatkan mereka, tapi kita harus menyelamatkan diri kita terlebih dahulu." Sambung Soobin tiba-tiba mengalihkan perhatian Taehyun. "Setelah kita berdua selamat, kau dan aku akan menjemput Eomma Appa bersama-sama. Dan pulang kembali ke sini tanpa ada yang tersisa."

Don't Lose Me || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang