#5

602 101 112
                                    

Grep




Felix serta Jeongin daling memandang satu sama lain, pandangan Jeongin kaget serta Felix yang tercengang.

Mau cemburu, tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk cemburu. Felix lebih memilih untuk menutup pintu, daripada melihat aksi Hyunjin yang memeluk Jeongin dengan erat.

Sedangkan Jeongin diam mematung tanpa tau harus berbuat apa. Pasalnya Jeongin yang dari awal tidak ingin membantu malah mengalami hal ini.

"Ayo." Ajak Felix, yang mana membuat Jeongin melepas pelukan Hyunjin.

Tapi tiba-tiba Jeongin kasihan melihat wajah Hyunjin yang udah sembab tidak karuan begitu. Tangannya lalu terulur untuk menepuk pundak Hyunjin.

Segera setelahnya, Jeongin mengajak Hyunjin untuk ikut mereka malam ini. Karena menurut Felix, aura negatif dari mahluk itu terasa kuat disana.













Dalam satu kamar, ketiga pemuda itu saling duduk dan terdiam. Apalagi Hyunjin, ia masih merasa shock karena di kejar anak setan.

Felix terdiam tentu jelas akibat tadi, Hyunjin yang memeluk Jeongin. Begitu pula dengan Jeongin yang merasa bersalah pada Felix.

"Pulang!" Celetuk Felix, yang mana membuat Hyunjin menlotot. Ia kira lontaran kata dari mulut Felix itu untuknya, jelas Hyunjin tau diri karena saat di sekolah ia selalu bertingkah kasar pada Felix meski hanya ucapan saja.

Jeongin lalu bangkit, membuat si pemuda berbibir tebal itu menatapnya dengan tatapan bingung.

"Ok, aku pulang, besok aku jemput kamu Lix. Hyun baik baik sama Felix." Ujar Jeongin yang lalu pergi dari kamar Felix meninggalkan Felix serta Hyunjin disana.

Dalam beberapa detik setelah kepergian Jeongin dari sana, Felix barulah menatap Hyunjin yang kini tengan menunduk menatap sepray bergambar toystory milik Felix.

"Hyunjin." Hyunjin langsung menoleh pada Felix saat itu juga. Ia melihat Felix berwajah datar saat ini, tentu ia jadi kesal.

"Ap...

"Gak nurutin peringatan aku waktu kemarin lusa kan?!" Tanya Felix, tetapi lebih menjurus untuk menyudutkan Hyunjin.

Hyunjin yang ucapannya terpotong menatap Felix bingung. Felix yang mengerti gelagat Hyunjin tidak mengerti menghembuskan napasnya pasrah jika anak nya ini lupa.

"Jangan menyentuh bola itu, karena jika kamu menyentuhnya, ia selangkah lebih dekat denganmu.

Jangan tertidur dengan pakaian yang terlalu terbuka. Dia akan dengan mudahnya menyusu padamu juga.

Lalu terakhir, jangan biarkan bola itu di atas kasur. Seandainya kamu bisa melihat dia, saat itu kamu tengah tertidur dengan nya."

"Jangan berbohong Felix! Lu pikir, dengan lu bantuin gua kali ini, gua bakalan percaya gitu aja sama ceritaan lu itu?"

"Terserah Hyunjin, percaya atau enggak itu pilihan mu sendiri. Tapi, jika suaru saat nanti kamu berubah pikiran, Felix harap itu tidak terlambat."

"Ah iya, tadi kamu bilang tuyul minta duitkan? Kamu salah Jin, tuyul itu ngambil bukan minta duit. Terus dia juga di bayar pake nyusu dari istri majikannya." Lanjut Felix.

"Tapi kok di film malah minta permen?!"

"Itu cuma film Hyunjin, dalam kehidupan asli, mereka meminta bayarannya dengan menyusu. Tapi bisa jadi juga tidak menyusu, hanya dengan bayaran yang lain yang tak lain janin." Hyunjin meringis di buatnya.

Hyunjin masih menatap Felix, yang kini dia hendak berbaring di samping Hyunjin.

"Tidur berdua?" Tanya Hyunjin. Felix langsung menghentikan pergerakannya sesaat dengan memandang Hyunjin tanpa minat.

Peek A Boo / Chanjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang