#6

518 89 55
                                    

Sekarang kebetulan sudah melewati hari hari yang lain setelah menginapnya Hyunjin di tempat bangchan yang lalu.

Bahkan saking banyaknya hari yang terlewat, sekarang sudah 3 bulan lamanya dari hari itu. Hari dimana Hyunjin di kejar oleh setan kecil, hari dimana Hyunjin tiba-tiba menerima kehadiran setan tersebut setelahnya.

Setiap malam, mama Hyunjin sering kedapatan anaknya tengah bersenandung. Dengan nada nada seperti sedang berusaha membuat seorang anak untuk lekas pergi tidur.

Karena sering terjadi, akhinya tepat di jam 09.30 malam ini, mama Hyunjin melangkah menuju kamar anak bungsunya berada.

Hmmmm hmmmm
Hmmmmm hmmmmm

Benar dugaan sang mama, Hyunjin lagi lagi bersenandung di dalam kamarnya. Dengan perasaan yang penasaran, perlahan mama yang sudah berada tepat di depan pintu kamar anaknya meraih knop pintu tersebut.

Dengan berusaha sebisa mungkin, mama membukanya dengan perlahan agar ia dapat melihat anaknya tanpa mengganggu.

Seperempat pintu kamar terbuka. Mata mama Hyunjin hanya melihat kegelapan di dalam ruangan tersebut.

Kebetulan, saklar kamar Hyunjin berada tepat di samping ambang pintu disana, yang tentu memudahkan si mama menyalakan kamar tidur anaknya sekang.

Klek

Ruanganpun terang, mata sang mama lalu menangkap sosok anaknya yang terduduk tegak di atas kasur.

Dengan posisi memunggungi pintu kamar, tentu menjadi Hyunjin menghadap jendela kamar disana.

Tidak terusik sama sekali. Tapi senandung lirih anaknya terhenti begitu saja. Suara nyup nyup terdengar oleh sang mama yang mana membuatnya heran.

'Mana mungkin Hyunjin menyusui bayi diakan masihbsekolah, belumpunya anak pula. Eh atau masa iya ada musik suaranya gini.' Pikirnya.

"Hyunjin!" Panggil sang mama, namun tidak ada respon.

"Hyunjin!" Yang di panggil masih diam dalam posisinya.

"Nak!"

"Shuuuuut!! Jangan berisik, nanti dia marah." Tegur Hyunjin, dengan suara khas ibu ibu yang menyuruh seseorang untuk tidak berisik kala anaknya telah tertidur.

"Hyunjin, kamu lagi ngapain nak? Kenapa pula jendelanya masih terbuka gitu?" Bukannya menurut, mama Hyunjin malah bertanya demikian.

Namun anaknya tidak sama sekali menyahuti dirinya yang bertanya.

'Ni anak satu kenapa si?' Pikirnya lagi.

Langkahnya ia ambil untuk masuk lebih dalam kedalam kamar sang anak, dan tentu berjalan menuju jendela yang terbuka disana.

Sudah pasti dari pintu ke jendela tidak akan menguras waktu banyak, yang mana sekarang mama Hyunjin telah berada disana.

Menutup jendela serta dengan gordengnya sekaligus. Saat mama Hyunjin berbalik untuk menatap sang putra, alangkah terkejutnya ia melihat putra bungsunya ini.

"ASTAGA HYUNJIN KAMU APA APAAN SIH NAK?!" Teriak mamanya tiba-tiba. Namun, Hyunjin masih diam membisu.

Hyunjin menatap kosong pada sebuah boneka berukuran kecil di gendongannya. Yang mana, kepala boneka tersebut tepat berada di salah satu payudara anaknya.

Tentu, dada anaknya terumbar kemana mana. Dengan gerakan cepat pula, mama Hyunjin mengambil boneka itu dan melemparnya kesembarang arah.

Dan dengan telaten, tangan sang mama mengancingkan kancing baju yang Hyunjin kenakan. Tepatnya piama yang ia kenakan hari ini.

Peek A Boo / Chanjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang