Yuki duduk di sebelah Al, dan dengan cepat Al membuka jaketnya dan menutupi tubuh Yuki yang terlihat kedinganan. Yuki yang terlihat gemetaran dan terus mengeluarkan air mata membuat Al khawatir. Entah keberanian darimana, Al memberanikan diri untuk menggenggam tangan Yuki.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Al dapat merasakan tangan Yuki yang dingin, dan Al ingin mencoba menenangkan Yuki yang ketakutan. Yuki pun tak mencoba melepaskan genggaman tangan Al yang terasa hangat.
Keduanya tak mengeluarkan suara sedikitpun, Al tidak ingin bertanya apapun kini pada Yuki, dia dapat merasakan ketakutan yang Yuki tengah rasakan kini.
Akhirnya mobil yang Al kendarai, sampai di hotel, Al memarkirkan mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Yuki. "Tuan puteri, udah nyampe...ayo turun !" Yuki pun tersadar lalu turun dari mobil dan berjalan lemas. Hingga tiba di depan pintu kamarnya, Yuki mencari kartu kamarnya namun karena kedua tangannya masih gemetar, Al yang menolong membukakan pintu kamar Yuki.
"Masuklah, tuan puteri...selamat istirahat !"
Saat Al membalikkan badan menuju kamarnya, "Al........"
Al pun kembali membalikkan badannya ke arah Yuki, "Iya tuan puteri ?"
"Temani aku malam ini !"
Permintaan Yuki membuat Al kaget dan bingung, "Tapi tuan puteri....."
"Aku mohon Al, temani aku malam ini. Aku takut, sangat takut...aku mohon !?"
"Baiklah, tapi aku mandi dan ganti baju dulu."
"Tapi jangan lama-lama!"
"Iya"
Al pun kembali ke dalam kamarnya, lalu segera membersihkan badannya dan mengganti bajunya , kemudian pergi menuju kamar Yuki."
*TING TONG
Dengan cepat, pintu itu terbuka, "Masuklah !"
"Tuan puteri, belum mandi ? Ini sudah malam, nanti tuan puteri bisa sakit."
"Aku nungguin kamu, baru aku mandi."
"Aku tunggu diluar aja ya."
"Ngga, kamu tunggu disini, jangan kemana-kemana !"