Yuki masuk ke dalam rumah, namun Yuki bingung melihat rumahnya sendiri . Yuki seperti asing dengan rumahnya sendiri.
"A....a....ada apa ini ?" Tanya Yuki bingung.
"Nona....."
"Ada apa ?"
"Nona, kita....."
"Jelaskan padaku sekarang juga ! Ada apa ini sebenarnya ?"
"Nona.....tuan besar dan nyonya meninggal dunia."
"Jangan bercanda, bi ! Ini bukan lelucon."
"Nona.....mereka meninggal kecelakaan mobil." Ucap bibi Lastri sedih.
Yuki pun duduk terkulai lemas ke lantai, "Bibi bohong..... Bibi bohong. Mereka kan memang biasa pergi-pergi kesana kesini, biasa juga gitu."
"Nonaaaaaa....." Ucap bi Lastri mendekat lalu memeluk Yuki ke dalam dekapannya.
"Bi.......meskipun Yuki tidak merasakan kasih sayang mereka, tapi Yuki sayang mereka. Karena Yuki tau, mereka bekerja keras untuk Yuki." Ujar Yuki yang air matanya kini mengalir tanpa henti.
"Nonaaaaa.......nona harus kuat, nona masih punya bibi. Bibi yang udah anggap nona sebagai anak sendiri, bibi sayang nona Yuki."
"Bi......apa yang harus Yuki lakukan sekarang ?"
"Menangislah nona...menangislah....tapi kita harus segera ke rumah duka, jenazah tuan besar dan nyonya ada disana."
"Mamaaaaaaaaaaaa........Papaaaaaaaaa......." Tangis Yuki.
.
.
.
Selang 30 menit setelah Al sampai di apartmentnya, dan hpnya kembali berbunyi…kali ini dari Ricky.
"Tuan muda, aku udah di apartment. Ada apa, tuan muda ?”
"Ada berita yang sangat penting, Al.”
Suara Ricky yang terdengar serius dan sedih membuat Al fokus mendengarkan berita yang akan disampaikan oleh Ricky.
"Berita tentang apa?”
"Berita tentang kedua orang tua Yuki.”
Kata-kata Ricky itu sukses membuat Al merasa khawatir.
"Ada apa dengan orang tua Yuki, tuan muda ?”
"Kedua orang tua Yuki meninggal dalam kecelakaan lalu lintas tadi siang di ruas jalan menuju rumahnya.”
Kedua lutut Al terasa lemas sekarang…dia ingat kecelakaan yang disaksikannya tadi siang dalam perjalanan menuju kediaman Ricky.
"Kecelakaan antara mobil dengan sebuah bus." Ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Al.
"Benar, Al. Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?”
"Aku menyaksikannya, tuan muda…walaupun bukan kejadian persisnya, tapi aku meyaksikan mobil itu hancur ketika aku menuju ke rumah…siapa sangka itu adalah…”
"Iya Al. Berita tentang kecelakaan itu baru saja ditayangkan di televisi siang ini…dan aku langsung menghubungi kamu karena kamu kan pulang bareng Yuki hari ini.”
"Yuki dimana Al ? Aku daritadi mencoba menghubunginya, tapi hp nya ngga aktif."
"Tadi aku bersama pa Aris udah anterin dia ke rumahnya. Tapi aku ngga ikut masuk."
"Dia pasti udah tau tentang berita ini. Bagaimana dia sekarang ? Aku sangat khawatir Al. Aku ingin menemuinya sekarang, tapi aku ngga bisa, 10 menit lagi aku harus meeting dengan pemegang saham. Aku baru bisa datang nanti. Al, kamu cepat temui Yuki sekarang juga ! Dia pasti sangat terpukul. Dia butuh kamu "