Part Nine

212 47 16
                                    

"Kamu suka ?"

"Suka banget Al, suka sangat suka....rasanya nyaman disini."

"Udah yuuu...kita makan dulu, aku udah lapar nih."

"Ayooo"

"Kali ini kamu seperti Yuki yang ngga aku kenal. Yuki yang sekarang, Yuki yang apa adanya, yang ngga suka marah-marah, Yuki yang jauh dari arogan, Yuki yang sederhana yang tidak memikirkan materi." Ucap Al dalam hati sambil memandang Yuki.

"Kamu ngeliatin aku koq gitu ? Kenapa ? Apa ada yang salah sama muka aku ? Muka aku ada kotoran ya ? Atau ada belek di mata aku ?"

Al cuma tersenyum lalu mencubit gemas pipi Yuki.

BLUUUUUUSSSSSH

Pipi Yuki pun langsung merona, "Maaf....aku jadi lancang gini."

Yuki tidak menjawab Al, hanya saja saat ini dia tengah gugup dengan perlakuan Al barusan.

"Habis ini, kita mau kemana Al ?"

"Terserah kamu, kamu mau kemana ?"

"Hari ini aku mau ikut kamu kemana aja deh."

"Aiiiish koq gitu ? Ntr dikiranya aku nyulik kamu, lagi."

"Lepas bangsat !!!! Kamu pikir kamu bisa hidup tenang setelah menculikku seperti ini ?"

"Hahaha, kamu banyak omong ya sayang......"

"Tidaaaaaak !!!! Aku mohon lepaskan aku, aku mohon....."

"Tenang sayang, kita akan bersenang-senang.....aku akan membuatmu bahagia."

Kejadian itu terngiang lagi di otak Yuki, air mata tak terbendung lagi menetes dari mata indah Yuki.

"Heiiiiiii kamu kenapa ? Yuki ? Kamu kenapa ? Apa aku salah ? Apa ada yang salah sama ucapan aku ? Ki ?" Tanya Al sambil menggoyang pelan tubuh Yuki.

Yuki tak menjawab Al, namun langsung memeluk Al dengan erat, di dalam pelukan Al, Yuki menangis tersedu-sedu. Al juga memeluk balik Yuki.

"Menangislah kalau itu bikin hati kamu lebih plong!"

Dan airmata itu pun mengalir semakin banyak. Hingga Yuki melonggarkan pelukannya dari dekapan Al.

"Maaf......"

"Maaf untuk ?"

"Maaf baju kamu jadi basah."

Al yang tadi ikut iba dan sedih, kini malah tertawa mendengar jawaban Yuki.

"Koq kamu malah ketawa sih ?"

"Hahahaha, abisnya kamu itu lucu. Lagi sedih nangis, bisa-bisanya kamu bikin aku ketawa."

"Iiiih nyebeliiiin deh kamu, Al." Jawab Yuki kesal sambil mencubit bisep Al.

"Aaaaaawwww.....sakit, Yuki........"

"Hahahha, biarin....rasaiiiiin."

"Udaaah.....udaaaah.....peaaace."

"Kalau kamu memang sudah siap bercerita, aku siap untuk mendengarkan."

"Hah ? Maksud kamu ?"

"Ngga apa-apa, udah yuuu ah kita makan , benar-benar udah lapar nih."

.

Material GirlWhere stories live. Discover now