Di dalam taxi, Yuki masih berchat ria dengan Valerie, salah satu temannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yuki kini udah ada di club ternama, asyik menikmati alunan dentuman musik beberapa DJ disana.
"Ki....cowo kamu mana?"
"Yang mana?"
"Memangnya kamu punya berapa cowo, hah?"
"Ooooh, itu maksudnya....haha....calon suami aku, Ricky?"
"Ya....gila ya Ki...how lucky are you. Udah tajir melintir, ganteng banget, gila!!!!"
"Kamu aja yang gila, hahaha...."
"Ki....tuh hp kamu nyala."
"Duuuh siapa lagi sih ini, ganggu aja." Protes Yuki turun dari dance floor. Dengan cepat Yuki mengambil hp nya, dan melihat siapa yang menghubunginya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dengan kesal, Yuki langsung memasukkan hp nya ke dalam tas dengan asal.
"Aiiiisssh....ngeselin banget sih itu orang...."
"Heei Ki....kenapa kamu? Koq kaya yang kesel gitu? C'mon Ki....kita kesini kan buat have fun."
"Sorry guuuys....aku harus cabut ya...aku balik duluan, urgent banget ini. Next time kita kumpul lagi, OK? Sorry ya..."
Yuki pun berjalan keluar club, dan disana udah terlihat mobil hitam yang sedang menunggunya.
Dengan malas Yuki langsung membuka pintu belakang mobil dan duduk dengan wajah bete.
FLASHBACK
Mobil yang dikemudikan Al dengan paksa berhenti di pertigaan jalan, lampu merah menghentikan Al mengejar taxi yang ditumpangi Yuki.
"SIAAAAAAL...." Umpat Al sambil memukul setir mobilnya
Dengan cepat Al mengetikkan sebuah pesan pada tuan puterinya.
