double up ya hehe
•
•
•
Irene yang sangat bersemangat menanti kepulangan Taehyung kini sedang menyibukkan dirinya didepan cermin, memoles wajahnya dan mengenakan pakaian terbaiknya. Irene mengubah rencananya, dari yang sebelumnya ia bilang hanya akan berkerja, berganti menjadi 'bermain' bersama Taehyung.
Dengan hati riang gembira, Irene mengirim beberapa bubble chat pada Taehyung, seputar; kapan dirinya pulang? Apakah dirinya lembur? Apakah dirinya sudah dijalan? Irene juga mengatakan bahwa dirinya sudah menunggunya dirumah, dan masih banyak lagi spam chat dari Irene.
15menit-
20menit-
30menit-
45 menit berlalu, Irene masih bisa tersenyum sambil menunggu kepulangan Taehyung. Namun kini sudah lebih dari 3jam, bahkan sudah hampir tengah malam, namun Taehyung belum juga ada kabar. Irene yang sebelumnya masih bisa menahan sabarnya, kini berubah menjadi kesal dan marah yang sangat ingin ia luapkan, dirinya baru saja menghubungi Jimin, dan Jimin mengatakan bahwa dirinya tak menemui Taehyung lagi di kantor setelah Taehyung pergi makan dengan Irene tadi siang.
"Kemana kamu Taee?!" Kesal Irene. Irene pun menekan nama Taehyung di ponselnya dan menghubunginya. Lama telfon berdering hingga akhirnya tersambung,
- Iya by? Maaf tadi ada rapat di luar kantor. Low bat juga tadi jadi gak sempet buka pesan dari kamu. Aku udah dijalan pulang kok ini. Tunggu sebentar ya...
tut tut
Panggilan pun terputus. Irene membuang nafasnya kasar. Nafasnya tak beraturan, jantungnya berdegup kencang, dirinya sangat marah pada Taehyung namun tidak tahu harus dilampiaskan seperti apa.
Lama Irene menunggu, akhirnya seorang pelayan memberitahukan pada Irene bahwa Taehyung sudah kembali. Irene merebahkan dirinya pada kasur, memejamkan matanya dan memijit pelipisnya. Irene merasa sudah membuang-buang waktunya menunggu Taehyung. Waktu yang ia gunakan untuk menunggu Taehyung seharusnya bisa ia gunakan untuk menggambar dan mengerjakan beberapa pekerjaannya. Namun sialnya pikirannya tak mampu menyalurkan apa yang ingin ia gambar karena pikirannya hanya terus berputar soal Taehyung yang susah dihubungi.
Irene mendengar suara langkah diluar kamar, dirinya pun langsung bangkit dan menyenderkan punggungnya pada punggung kasur. Tak selang lama, pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok Taehyung yang berkeringat dengan nafas terengah-engah. Irene menatap Taehyung, begitu juga dengan Taehyung, namun bedanya, Irene menatap kesal pada Taehyung, sedangkan Taehyung muncul dengan wajah tak bersalah dan senyum bodohnya.
Taehyung mendekati Irene dan duduk tepat disebelah Irene.
Taehyung membuang mukanya ke arah lain lalu menarik nafasnya. Dan diam selama beberapa saat. Mulut Taehyung terbuka dan mengucapkan maaf. Taehyung meraih tangan Irene dan menggenggamnya. "Maaf" ucapnya lagi.
"kenapa harus bohong tae?" Tanya Irene pelan, bahkan suaranya terdengar sangat lembut dan tidak menampakkan kemarahan ditelinga Taehyung.
Dewasanya Irene adalah ketika ia marah, ia tak pernah berteriak atau bahkan memaki orang yang membuatnya marah. Irene selalu menghadapinya dengan keadaan tenang."Kamu kemana?" Tanya Irene lagi. Namun Taehyung tak menjawab. Irene menatap Taehyung dan tersenyum simpul. "kalau kamu gak jawab, berarti aku harus cari tahu sendiri untuk dapat jawabannya" lanjut Irene, namun lagi-lagi Taehyung tak menjawab dan malah menundukkan wajahnya. Irene kesal melihatnya.
"Siapa yang kamu temuin sampai selarut ini tae?" Masih sama, tak ada jawaban dari Taehyung. Irene yang sudah tak kuat dan tak mau jika dirinya harus marah-marah pun menyerah dan memilih bangkit dari duduknya. Irene memakai jaketnya dan meraih tasnya, sedangkan Taehyung hanya terdiam sambil melihat Irene. Sesaat sebelum meninggalkan Taehyung, keduanya sempat bertatap mata namun tak ada kata yang terucap dari keduanya. Irene menghela nafasnya kasar kemudian berjalan keluar kamar.
Beberapa langkah Irene akan meninggalkan kamar, perasaannya seperi menolak dirinya untuk pergi, Irene pun berbalik namun begitu terkejutnya ia saat berbalik sudah ada Taehyung didepan matanya, "maaf" ucap Taehyung. Taehyung mendekatkan tubuhnya dan menyenderkan kepalanya pada bahu Irene. Irene terdiam tak berkata apapun. Namun tiba-tiba saja tangan Irene memeluk tubuh Taehyung dan menepuk-nepuk punggung Taehyung. "Aku bakal maafin apapun alasan kamu bohong, jadi kasih tahu aku" ucap Irene sambil mengelus-elus punggung Taehyung. Namun Taehyung menggeleng, mau tak mau Irene pun akhirnya mengalah dan memilih diam. Irene menarik tubuh Taehyung dan merebahkan tubuhnya dikasur.
"Kalau kamu ada masalah cerita sama aku" ucap Irene
"Aku khawatir" lanjutnya
Melihat ekspresi Irene dan sikapnya saat ini, benar-benar membuat hati Taehyung merasa bersalah. Namun dirinya tidak bisa berbohong jika dirinya saat ini sedang mencintai wanita lain, Kim Jennie. Ditambah lagi Taehyung juga tidak bisa meninggalkan Irene. Memikirkan 2 hal ini sukses membuat kepala Taehyung ingin pecah ditambah lagi Irene yang sedari tadi tidak bisa diam dan terus melayangkan beberapa pertanyaan padanya.
"By" potong Taehyung.
"Ya?"
"Tidur aja yuk, aku capek" ucap Taehyung meraih tangan Irene yang berdiri disampingnya. Irene menghela nafasnya karena dirinya tak mendapatkan jawaban apapun dari Taehyung. Irene pun berjalan memutar dan merebahkan tubuhnya disamping Taehyung. Taehyung menarik tubuh Irene agar mendekat dengannya dan memeluknya.
Malam itu adalah malam yang sangat tenang karena tak ada obrolan dari keduanya. Keduanya sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing hingga akhirnya sama-sama tertidur.